Produser : Leo Sutanto
Cerita & Skenario : Hilman Hariwijaya
Desain Produksi : Heru Hendriyarto
Produksi : SinemArt (2012)
Lagu Tema : Separuh Aku
Penyanyi : Noah
Pencipta : David & Ihsan Nurrachman
Produksi : PT. Musica Studios's
Pemain Separuh Aku:
Asmirandah, Rezky Aditya, Miller Khan, Michella Putri, Kevin Andrean, Putri Anne, Ari Wibowo, Vira Yuniar, Adipura, Shueil, Malaki, Shelsi Valencia, Tengku Ryan, Tia Ivanka, Johan Jehan
Asmirandah sebagai Adara - (Anak Kandung Pak Sandy dan Bu Marni
Anak Tiri Sudiro)
Rezky Aditya sebagai Rama
Miller Khan sebagai Dennis
Michella Putri sebagai Maya
Kevin Andrean sebagai Reza - (Sahabat Andara)
Putri Anne sebagai Naning - (Pacar Reza)
Tia Ivanka - (Ibu Maya)
Ari Wibowo sebagai Pak Sandy - (Ayah Maya dan Andara)
Adipura sebagai Sudiro - (Ayah Adara)
Vira Yuniar sebagai Marni - (Ibu Adara)
Johan Jehan - (Ayah Dennis)
Triningtyas - (Ibu Dennis)
Suhel Fahmi sebagai Andi - (Keponakan Rama)
Malaki sebagai - Adit (Keponakan Rama)
Shelsi Valencia sebagai Andien - (Keponakan Rama)
Sinopsis Global Separuh Aku
ADARA (Asmirandah)adalah putri adalah putri seorang makelar/pemasuk ikan yang bernama SUDIRO (Adipura) dan MARNI (Vira Yuniar).
Sudiro adalah orang yang sangat pelit dan perhitungan. Ia bahkan
menghitung biaya hidup yang ia keluarkan untuk membesarkan Adara. Oleh
karenanya, ia memaksa Adara untuk menikah dengan DENNIS (Miller Khan),
anak pengusaha kaya di kampung itu, yang sedikit tuli tetapi berwajah
tampan. Sudiro berharap mahar dari keluarga Dennis bisa menutupi
pengeluarannya selama ini.
Adara yang tumbuh besar di perkampungan nelayan dan berjiwa bebas tidak
begitu saja menerima perintah ayahnya. Di saat Dennis dan keluarganya
datang melamar, Adara yang berjiwa petualang besar dan banyak akal pun
kabur dari rumah dengan meminta pertolongan REZA (Kevin Andrean), sahabatnya. Reza yang tidak tegaan akhirnya menemani Adara kabur ke Jakarta, walaupun pacarnya, NANING (Putri Anne) tidak setuju akan sikap Reza.
Di Jakarta Adara dan Reza luntang lantung tidak ada tujuan. Mereka
terlalu kagum akan keindahan kota Jakarta dan bertingkah norak. Saat
sedang mengagumi kolam Bundaran HI, mereka bertemu dengan MAYA (Michella Putri) yang baru saja bertengkar dengan ayahnya, PAK SANDY (Ari Wibowo).
Adara dan Maya terlibat perselisihan. Adara tidak menyadari bahwa Pak
Sandy adalah ayah kandungnya yang tidak pernah ia kenal selama ini.
Merasa Jakarta bukanlah tempatnya, Adara dan Reza pun berencana kabur pindah kota. Di stasiun ia bertemu dengan RAMA (Rezky Aditya), laki-laki easy going
yang terpaksa mengurus ketiga keponakannya yang masih kecil-kecil, ANDI
(Suheil), ADIT (Malaki) dan ANDIEN (Shelsi Valencia), karena ditinggal
oleh kedua orangtuanya, yang tak lain adalah kakak Rama. Adara meminta
bantuan Rama untuk membelikannya tiket karena antrian yang panjang.
Saking girangnya mendapatkan tiket, Adara sampai lupa membayar tiket
tersebut ke Rama. Rama merasa dijebak. Adara yang tiba-tiba sadar akan
kelalaiannya mulai mencari Rama.
Adara kemudian dipertemukan kembali dengan Rama. Karena tanpa sengaja
Adara menolong ketiga keponakan Rama yang karena kenakalan mereka sempat
Rama hukum di rumah. Rama sebenarnya tidak tega, tetapi ia benar-benar
tidak tahu bagaimana cara mengatur mereka. Ternyata Adit, Andi dan
Andien justru sangat nurut dengan Adara. Mereka bahkan menginginkan
Adara menikah dengan Rama. Adara yang mulai menikmati perannya mengurus
keponakan Rama ini pun gundah.
Bagaimanakah kelanjutan kisah Adara ?..
Apakah Sudiro dan Dennis diam begitu saja atas kaburnya Adara ?
Sinopsis Separuh Aku Episode 1
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 1
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 2
Sinopsis Separuh Aku Episode 3
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 3
Sinopsis Separuh Aku Episode 4
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis Separuh Aku Episode 4
Sinopsis Separuh Aku Episode 5
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 5
Sinopsis Separuh Aku Episode 6
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis Separuh Aku Episode 6
Sinopsis Separuh Aku Episode 7
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis Separuh Aku Episode 7
Sinopsis Separuh Aku Episode 8
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 8
Sinopsis Separuh Aku Episode 9
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis ringkas Separuh Aku Episode 9
Sinopsis Separuh Aku Episode 10
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis Separuh Aku Episode 10
Sinopsis Separuh Aku Episode 11
Sila klik di sini untuk mengikuti sinopsis Separuh Aku Episode 11
Sinopsis Separuh Aku Episode 12
Kisah Separuh Aku bersambung dalam Episode 12 Rama baru tahu namanya sebagai pemain sepakbola diblacklist di seluruh Jakarta dan dugaan Rama benar orang yang menyebabkan namanya diblacklist adalah Pak Sandy dan Pak Sandy juga mengaku yang dia yang telah memberitahu semua kepala kelab supaya Rama diblacklist.
Maya menelefon Dennis memberitahunya yang mama sama papanya kecelakaan. Dennis terkejut mendengar berita itu.
Dennis: Apa? Mama sama papa kecelakaan?
Dennis memberitahu Adara yang dia harus segera ke rumah sakit. Andien minta Adara hantarkan Dennis yang sedang panik itu. Begitu juga Andi. Kata mereka Om Dennis kesian. Tetapi menurut Adara dia tidak mahu meninggalkan Andien, Andi dan Adit di warung itu begitu sahaja. Andien minta Adara tenang saja kerana dia sudah hafal jalan pulang. Begitu juga Andi. Adara setuju untuk menghantar Dennis ke rumah sakit. Dalam kereta, Maya tersenyum kerana rancangannya berjalan dengan lancar.
Dalam perjalanan, anak-anak itu singgah di rumah mereka. Mereka terkejut membaca rumah mereka disita. Mereka tidak faham kenapa rumah mereka disita. Andi berasa marah tentang omnya yang telah membohongi mereka. Andi tidak mahu bertemu dengan omnya lagi. Andien tanya mereka mahu ke mana seterusnya. Andi terus berkata yang pasti dia tidak mahu bertemu dengan Om Rama lagi. Andien mengejar Andi.
Apabila Dennis sampai di rumah sakit dia bertanyakan tentang kedua orang tuanya yang dimasukkan ke rumah sakit. Tetapi menurut suster di situ, pada hari itu tidak ada korban kecelakaan yang bernama Eddy Priana. Adara tanya Dennis sebenarnya siapa yang beritahunya tentang berita itu. Namun Dennis tidak boleh memberitahu Adara yang sebenarnya kerana sekiranya Adara tahu orang itu adalah Maya pasti Adara akan curiga. Suster juga tanya Dennis sebenarnya dia mendapat informasi dari mana. Katanya lagi mungkin Dennis salah informasi.
Dennis telefon Maya dan dia tahu semua itu cuma suatu kebohongan yang direka oleh Maya semata-mata. Tetapi Maya suruh Dennis nikmati waktu itu bersama Dara. Dennis bingung bagaimana sekiranya Adara tahu yang mereka telah membohongi dia. Apabila Adara menuju ke arah Dennis, dia pura-pura tidak mengenali Maya. Dennis pura-pura memarahi Maya dengan menyuruhnya jangan main-main tentang berita kedua orang tuannya. Adara tanya Dennis kerana dia marah-marah begitu. Dennis memberi alasan yang orang itu salah telefon. Ternyata bukan orang tuanya yang kecelakaan. Adara lega mendengar apa yang dikatakan Dennis. Adara tanya Dennis kenapa dia harus minta maaf sama dia. Katanya mereka harus bersyukur kerana papa dan mama Dennis tidak kenapa-napa dan mereka terselamat. Dalam perjalanan, Adara tanya apakah Dennis sudah tenangkan sebab papa dan mamanya tidak kenapa-napa. Dennis memanggil teksi. Dennis terhantuk kepalanya sewaktu ingin masuk ke dalam teksi. Adara prihatin tentang Dennis. Rama ternampak Adara dan Dennis bersama. Kata Dennis pada dirinya, difikirkannya Adara bersama anak-anak.
Mama Maya masih terkenang tentang foto Shinta dan Indra yang dilihatnya. Hatinya tidak tenang. Maya menerima dokumen mengenai Shinta dan Indra. Mama Maya mendapat tahu yang korban tabrak itu adalah kakaknya Rama. Mama Maya risau kawatir gimana kalau mereka tahu Maya yang telah membunuh mereka. Dia terkenang semula tentang apa yang Maya beritahunya sebelum itu tentang cinta Maya pada Rama. Dalam hati mama Maya berfikir, sekiranya Rama sudah jadi suami Maya, nggak mungkin Rama akan menuntuk istrinya. sendiri.
Rama mencari ketiga orang keponakannya apabila dia sampai di rumah. Namun dia tidak menjumpai mereka. Adara sampai dan dia tanya apakah anak-anak ada di dalam. Rama tanya Adara dia ada di mana pada waktu itu. Adara cuba jelaskan yang dia hantar Dennis ke... tetapi Rama tidak mahu mendengar penjelasan Adara. Kata Rama dia kecewa apabila anak-anak tidak ada di rumah. Adara memberitahu Rama yang seharusnya dia tidak perlu membohongi mereka dan terus terang sahaja pada mereka. Adara minta Rama beritahu mereka keadaan yang sebenarnya. Andien menangis apabila dia mendengar perbualan Adara dan Rama lalu mereka pergi meninggalkan tempat itu. Ke mana agaknya Andien, Adit dan Andi mahu pergi.
Rama dan Adara kembali semula ke sekolah dengan harapan mereka bertiga berada di situ. Namun sekuriti memberitahu mereka sudah tidak ada orang lagi di sana. Semua sudah pulang. Rama dan Adara panik memikirkan ke mana perginya mereka bertiga. Adara semakin risau mengenangkan anak-anak hilang begitu sahaja. Rama cuba tenangkan Adara dan berkata mungkin anak-anak masih bermain. Adara terus menangis. Adara menyalahkan dirinya. Katanya sekiranya dia tidak tinggalkan anak-anak pasti mereka tidak akan hilang. Rama memeluk Adara dan cuba tenangkan fikirannya. Dennis ternampak Adara dan Rama di luar sekolah. Adara terus minta maaf pada Rama, katanya itu salahnya dia.
Kata Dennis pada dirinya dia harus menemukan anak-anak tetapi dia tidak tahu di mana dia harus mencari mereka. Apabila Andi tanya kakaknya, mereka hendak pergi ke mana, Andien sendiri juga tidak tahu. Jawab Andien lagi mereka tidak seharusnya meninggalkan rumah tetapi kata Andi kalau kakaknya mahu pulang, pulang sahaja Andi tetap mahu pergi. Adit mengadu pada kakaknya dia berasa lapar.Andien cuba memujuk adiknya yang dia juga berasa lapar tetapi dia tidak membawa uang. Rama dan Adara pergi ke rumahnya yang telah disita dengan harapan mereka berada di situ.
Kata Rama dia gagal menjaga anak-anak. Dengan berlinangan air mata, Adara turut berasa sedih tentang kehilangan ketiga orang keponakan Rama. Pak Eddy dan Bu Ida pergi ke rumah Maya. Pak Sandy membuka pintu depan, Pak Eddy berkata Pak Sandy mungkin tidak mengenalinya tetapi dia kenal sama Pak Sandy. Setelah dijelaskan pada Pak Sandy tentang Maya yang juga ada di pesta ulang tahun Dennis, barulah dia teringat dan Pak Sandy minta maaf pada mereka berdua kerana dia tidak sangka kelakuan anaknya begitu sampai bisa mabuk segala. Kata Pak Eddy pula, justeru mereka berdua ke sana untuk minta maaf pada Pak Sandy. Sambung Pak Eddy lagi, dia tahu yang Maya itu anak baik-baik. Tak mungkin dia begitu sudah pasti dia ada sebab tertentu dia mabuk begitu. Pak Sandy bingung ketika dia datang ke rumah itu anak muda semua nggak ada orang dewasanya, kirain itu pesta nggak benar.
Setelah Pak Eddy tanya apakah mereka boleh masuk ke dalam, barulah Pak Sandy menjemput mereka masuk. Mereka berbual-bual. Apabila mata Bu Ida terpandang pada foto-foto di atas meja, Pak Sandy dengan segera mengumpulkan foto-foto itu semula dengan kemas dan memberitahu mereka bahawa itu cuma bisnes sampingannya sahaja. Bu Ida berkata apabila dia melihat foto-foto tersebut dia teringat tentang tanah mereka di pinggir pantai. Kemudian mereka terus berbicara lebih tentang hal itu, Pak Sandy dan Pak Eddy berharap mungkin mereka akan menjadi rakan bisnes nanti. Pak Eddy kemudian memberitahu hasrat mereka ke situ adalah untuk menjodohkan anak mereka, Dennis dengan anak Pak Sandy, Maya. Dalam hati Pak Sandy, dia berfikir, masa kan dia akan jodohkan anaknya dengan orang kampung. Tetapi dengan itu, ia akan melibatkan bisnes besar juga. Kata Pak Sandy pada mereka, kalau soal jodoh, dia serahkan sepenuhnya pada Maya. Tetapi menurut Pak Sandy lagi tidak ada salahnya kalau mereka melihat perkembangan mereka berdua, kalau mereka saling suka... Pak Sandy memandang ke arah Tia.
Dalam hati Tia, dia terfikir: "Aduh gimana itu kalau Rama tahu soal tabrakan itu. Gimana kalau dia sadar kalau yang nabrak, Maya. Rama pasti bakalan balas dendam sama Maya. Padahal satu-satunya cara agar Rama nggak balas dendam sama Maya, Maya harus menikah sama Rama. Bukan dengan Dennis".
Babak yang lain menceritakan Dennis ternampak Andien, Adit dan Andi di jalan menuju ke sesuatu tempat. Namun dia kehilangan jejak mereka. Dennis mencari mereka. Andi berasa lapar tetapi Andien minta Andi sabar kerana dia tidak punya uang untuk beli makanan. Andien, Andi dan Adit ternampak Dennis yang sedang mencari mereka lalu mereka memanggilnya. Dennis mahu menghantar mereka pulang tetapi Andi enggan. Katanya lagi mereka tidak mahu pulang ke rumah Om Rama. Dennis mengajak mereka bertiga ke rumahnya sahaja.
Dennis menelefon Maya memberitahunya kini keponakan Rama berada di rumah dia sudah makan. Maya tanya kenapa mereka boleh berada di situ. Dennis menjelaskan pada Maya yang mereka enggan pulang ke rumah Rama jadi Dennis mengajak mereka ke rumahnya. Maya gembira mendengar berita itu dan berkata itu berarti mereka mempunyai masalah di rumah. Mereka mahu teruskan strateji untuk manfaatin anak-anak membuat Adara benci pada Rama.
Dennis menelefon Adara memberitahunya dia sudah ketemu anak-anak. Adara tanya Dennis dia ketemu anak-anak di mana. Kata Dennis tadi dia ketemu mereka di jalanan. Adara tanya Dennis di mana mereka sekarang. Dennis minta Adara tenang saja mereka baik-baik saja di rumahnya. Rama mahu bercakap dengan Dennis. Namun apabila Dennis menghulurkan telefon bimbitnya pada Andien, Andi dan Adit, mereka tidak mahu bercakap dengan om mereka. Dennis minta maaf pada Rama. Kata Dennis mereka bertiga memberitahunya yang mereka tidak mahu pulang ke rumah om mereka. Apabila Rama tanya kenapa mereka tidak mahu, Andien menjawab Om Rama pembohong. Andi pula berkata dia benci sama Om Rama. Rama mahu bercakap dengan mereka, tetapi mereka tetap enggan bercakap dengan om mereka.
Adara minta kebenaran untuk dia bercakap dengan anak-anak. Mereka juga enggan bercakap dengan Kak Dara. Dennis minta maaf dan katanya walaupun dia tidak tahu apa masalahnya tetapi mereka tidak mahu bercakap dengan Rama mahupun Adara. Dennis minta Adara tenang sahaja sementara dia akan menjaga mereka dengan baik dan mereka sekarang ini tinggal di rumahnya.Adara mengucapkan terima kasih pada Dennis yang mahu menjaga mereka. Adara memberitahu Rama yang anak-anak itu sudah mengetahui om mereka sudah membohongi mereka dan mereka masih berasa kecewa. Mereka masih belum terima untuk bertemu dengan Rama. Adara minta Rama tenang sahaja sementara mereka bertiga tinggal di rumah Dennis.
Tia ternampak Marni dijalan lalu dimintanya Supir berhentikan kereta. Dia tanya Marni apakah Marni masih ingatkan dia. Marni masih ingat Tia.Tia tanya Marni kenapa waktu itu Marni pulang dari rumah sakit tidak bilang-bilang. Marni menerangkan pada Tia yang dia mahu mencari anaknya pada waktu itu. Marni minta maaf kerana dia belum sempat mengucapkan terima kasih pada Tia. Kemudian Marni berkata pada Tia yang anaknya memang Dara yang dia cari-cari itu. Marni bercadang untuk memperkenalkan Adara dengan Tia. Tia hantar Marni pulang dan katanya dia juga bisa lagi ngobrol sama Dara.
Adara memberitahu Rama dia mahu menghantar baju ke rumah Dennis untuk anak-anak.Rama mahu mengikut Adara pergi tetapi kata Adara sebaiknya dia jangan ikut dulu kerana mereka masih belum mahu menerima Rama. Lagi pula kata Adara dia bukan terus ke rumah Dennis, dia mahu pulang ke rumahnya sendiri dulu untuk memberitahu khabar kepada ibunya untuk mengelakkan ibunya cemas memikirkan dirinya. Setelah itu barulah Adara akan ke rumah Dennis.
Marni menjemput Tia masuk ke rumah kontrakannya. Marni menunjukkan foto Adara pada Tia.Tia tanya Marni bukankah itu foto Dara. Tanya Marni pada Tia di mana dia mengenali anaknya tetapi mengikut Tia, bukan dia yang mengenali Dara tetapi anaknya Maya.
Tia: Anak ibu itu, Dara dekat sekali dengan laki-laki yang dicintai sama Maya.
Marni: Namanya siapa ya bu?
Tia: Nama, oh nama laki-laki itu? Namanya Rama.
Tia memberitahu Marni yang Maya amat mencintai Rama dan dia nggak mau kehilangan Rama. Tia ternampak Adara sudah pulang melalui cermin di dinding dan dia sengaja mengatakan Maya akan sampai bunuh diri kalau kehilangan Rama. Tia minta tolong pada Marni untuk berbincang dengan Rama tentang hal ini untuk mendekatkan anaknya sama Rama dan Tia akan menghargai sekali pertolongan yang diberikan. Marni memperkenalkan Bu Tia pada Dara. Kata Tia lagi, mereka sudah pernah ketemu. Tia berkata pada Dara kebetulan dia bertemu dengan ibunya dan sambungnya lagi Marni adalah seorang yang begitu baik sekali. Tia mahu minta pertolongan Adara memandangkan Adara ada di situ.
Dengan nada suara yang agak gugup, Adara tanya Bu Tia apa bantuan yang dimintanya dia. Tia mahu minta tolong Adara untuk mendekatkan lagi Rama sama Maya kerana Maya itu cinta mati sama Rama. Rama pasti mau dengar omongan Adara jadi Bu Tia minta pertolongan Adara untuk mendekatkan lagi Rama sama Maya.
Tia: Please, buat tante.
Tia merenung ke wajah Adara dengan harapan yang bersungguh-sungguh. Adara berasa keberatan untuk menolak permintaan Tia. Mereka mengalu-galukan kedatangan Maya.
Maya sudah tidak sabar lagi menunggu Dennis. Pak Eddy dan isterinya pulang dan mereka ternampak Maya. Bu Ida tanya kenapa tidak bilang dari tadi dia mahu ke rumah mereka. Maya menerangkan pada mereka yang dia datang secara mendadak. Maya memberitahu Pak Eddy kemungkinan masih berada di kamar apabila dia ditanya. Maya berasa kurang senang apabila dia dianggap oleh Bu Ida sebagai pacar Dennis. Maya bimbang orang tua mengetahui yang keponakan Rama berada di rumah mereka. Dennis muncul dan Ida mengajak Maya makan malam bersama-sama mereka. Maya mahu menolak tetapi Pak Eddy mahu mereka makan malam bersama juga. Walaupun tidak relah Maya tidak mahu mengecewakan mereka kerana dengan itu barulah dia terus manfaatin Dennis.
Adara sampai di rumah Dennis. Apabila Bu Ida mahu pergi membuka pintu, kata Dennis dia saja yang buka pintu itu sementara dia minta mamanya bawa Maya ke ruang makan. Dennis beri isyarat untuk Maya dimintanya dia makan malam di sana. Pak Eddy dan Bu Ida bawa Maya ke rang makan sementara Dennis buka pintu.
Adara tanya di mana anak-anak itu, dia mahu bertemu dengan mereka. Tetapi kata Dennis anak-anak itu sudah tidur. Adara mahu melihat anak-anak yang sedang tidur itu untuk memastikan yang mereka itu baik-baik saja. Dengan muka belas kasihan Dennis terpaksa membenarkan Adara. Namun dia tidak mahu lihat kalau Maya ada di sana juga pasti Adara curiga nanti. Tetapi Dennis tidak mahu sampai papa dan mamanya tahu dengan tingkah laku yang aneh-aneh Adara berada di rumah mereka pada waktu begitu lagipun mereka tidak tahu yang anak-anak itu berada di rumah itu.
Adara tidak tahu bagaimana hendak masuk ke rumah itu. Kata Dennis setelah dia masuk, barulah Adara masuk secara diam-diam. Adara menunggu seketika kemudian dia membuka pintu rumah yang tidak dikunci itu perlahan-lahan dan masuk ke dalam. Adara kurang pasti kamar mana yang harus ditujunya kerana pintunya begitu banyak. Adara serba ingin tahu di mana anak-anak itu tidur. Kemudian dia menoleh ke belakang dan ternampak sepatu anak-anak itu.
Pak Eddy melihat Adara yang kurang selesa sewaktu makan malam lalu diminta kebenaran untuk Maya dan Dennis bercakap di luar sahaja.
Adara masuk ke dalam kamar di mana dia melihat Andien, Adit dan Andi sedang tidur bersama.
Adara: Kasihan, mereka masih terlalu kecil untuk menghadapi hidup seperti ini.
Dengan perasaan sedih Adara meninggalkan kamar itu.
Maya marahi Dennis kenapa Adara boleh sampai ke situ.Kata Dennis dia terlalu senang mendapat tahu Adara mahu ke sana hingga terlupa yang Maya juga mahu datang. Maya begitu geram pada Dennis hingga menolak Dennis ke dalam kolam renang. Tetapi Dennis tidak tahu berenang dan dia hampir lemas tetapi Maya sempat menolongnya. Sebelum Maya yang sedang basah kuyup masuk ke dalam keretanya Pak Eddy mengajak Maya sering-sering datang ke rumah mereka.
Adara mahu keluar dari rumah itu tetapi bimbang Pak Eddy dan Bu Ida akan ternampak dia. Adara sembunyi di belakang pintu. Apabila Bu Ida mahu menutup pintu, Dennis minta mamanya menemani papanya sementara dia sahaja yang akan tutup pintu tersebut.
Akhirnya Adara berjaya keluar dari rumah Dennis dengan selamat. Sebelum itu Adara mengucapkan terima kasih pada Dennis dan memberitahu Dennis dia akan pulang. Dennis mahu menghantar Adara pulang tetapi dicegah oleh Adara. Adara minta Dennis tutup pintu rumah sebagaimana yang dia janjikan pada mamanya.
Maya pergi menemui Rama di bengkel. Maya mahu tahu kenapa mobil papanya berada di sana. Rama memberitahu bukannya Maya tidak tahu sebabnya papa Maya ke bengkel. Mencari masalah seperti biasa, kata Rama lagi. Maya tanya apa lagi sebenarnya yang berlaku.
Rama: Aku nggak tau, kamu perlu tau atau enggak atau kamu yang udah tau.
Bersambung...
Layar Drama Indonesia: Separuh Aku Episode 12 pada 26 Oktober 2012
Layar Drama Indonesia: Separuh Aku Episode 12 Part 1
Layar Drama Indonesia: Separuh Aku Episode 12 Part 2
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/
http://www.rcti.tv/
http://id.wikipedia.org/
RCTIofficial Channel
MrSakti7799 Channel
crystle1987 Channel
emeraldL2009 Channel
lynnaandyou Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)