Sinopsis FTV Romantis Adakah Rasa Cinta pada 9 August 2009 pkl. 17.30 WIB Rini (18) dan Dini (16) adalah kakak-beradik yang tinggal berdua di sebuah rumah kontrakan kecil. Sebelum ibu mereka meninggal karena sakit-sakitan, ayah keduanya telah lebih dulu pergi dari rumah untuk lari ke pelukan perempuan lain.
Sejak Ibu meninggal, Rini terpaksa berhenti sekolah dan kerja di pabrik gelas untuk biaya hidup mereka dan kelangsungan sekolah Dini. Di tempat kerjanya, RINI memilik seorang pacar bernama Anto yang sesama karyawan pabrik.
Tapi kemudian terjadi kecelakaan kerja, Saat Rini hendak mengambil dus gelas yang ada di tumpukan atas dan terpaksa menggunakan kursi untuk penopang, kursi itu patah. Akibatnya, Rini jatuh dan tertimpa puluhan dus yang kadung ditariknya. Kaki gadis malang itu patah akibat kecelakaan tersebut, bahkan setelah sembuhpun jalannya jadi pincang.
Yang makin menyedihkan, karena gara-gara kakinya pincang, RINI dikeluarkan dari tempat kerjanya. Menurut bos pabrik, Rini tidak mungkin lagi bisa bekerja dengan kondisi kakinya yang pincang. Penderitaan Rini makin lengkapsaat Anto memutuskan hubungan karena malu punya pacar yang cacat.
Sikap Anto yang memutuskan hubungan saat Rini sedang dalam keadaan terpuruk membuat Dini sangat marah. Bukan hanya terhadap Anto, tapi terhadap semua cowok. Dulu ayahnya meninggalkan mereka saat ibunya sakit-sakitan. Kini melakukan hal serupa terhadap Riniyang boleh dibilang dalam keadaan sakit. Menurut anggapan Dini, setiap cowok itu jahat!
Karena kebenciannya pada cowok, di sekolah Dini menjelma jadi sosok yang pemurung dan sadis menyerupai monster. Kepada kaum cowok jangankan mau bertegur sapa, baru bertatap wajah saja gadis itu sudah langsung memasang muka angker.
Banyak cowok yang jadi pada benci karena sikapnya, tapi... tak kurang juga yang malah penasaran ingin menaklukkan gadis itu. Pasalnya, Dini memiliki kecantikan bagai Peri Bulan.
Salah satu cowok yang ngotot banget pengen jadi pacar Dini adalah Johan, siswa keren anak ketua yayasan. Dengan berbagai cara, bahkan kadang-kadang norak, Johan terus berusaha mencari perhatian Dini. Misalnya, tiap pagi dia selalu membawakan sarapan padahal tak pernah sekalipun sarapan itu disentuh Dini.
Lalu, dia juga kemana-mana bawa kamera buat moto Dini baik terang-terangan atopun sembunyi-sembunyi. Pernah juga sekali waktu pemuda itu membuat pesta ulang tahun Dini di kelas. Ia tidak peduli meski DINI sendiri malah kabur gara-gara itu. Bahkan, Dini pernah dikejutkan saat mau bayar SPP, ternyata semua sudah dibayar Johan untuk setahun penuh.
Johan juga melakukan pendekatan lewat Tania teman akrab Dini. Tania, yang sebenernya ingin melihat Dini pacaran, berusaha membujuk sahabatnya untuk nerima cinta Johan. Sayangnya, Dini tetap beku. "Buat gue, semua cowok itu gak ubahnya virus flu burung, harus segera dimusnahkan."
Anehnya, Johan tetap yakin kalau suatu saat ia bisa membuat Dini jatuh ke pelukannya. Cowok itu memang sudah tergila-gila pada Dini, bahkan di kamarnyapun penuh dengan foto gadis itu mulai dari dinding, meja, jendela, bahkan hingga di kamar mandi.
Akibatnya, ROssa seorang gadis tajir yang naksir berat pada Johan memusuhi DINI. Tiap hari, Rosa dan gengnya selalu berulah untuk mencelakai gadis itu. Tidak cuma Rosa, Pak Piet yang tidak lain ayah Johan juga marah besar melihat kelakuan putranya. "Dia itu bukan kelas kita, dia cuma anak yatim piatu yang tidak punya masa depan!"
Tapi Johan tetap ngotot. "Dari semua cewek yang ada di muka bumi, aku hanya bisa ngeliat Dini!"
Ketika Pak Piet kehabisan akal untuk menjauhkan Johan dari Dini, ia akhirnya sampai pada satu keputusan : mengeluarkan Dini dari sekolah. Keruan saja, Dini kaget saat dapat panggilan. Dini memohon-mohon, tapi Pak Piet tetap pada keputusan tanpa alasan. Gara-gara kejadian itu, Dini makin benci pada Johan.
Sementara Dini dikeluarkan, di rumah Rini juga dapat masalah. Ingin melihat adiknya tetap sekolah sementara dia sendiri sudah dipecat dari pekerjaan, Rini terpaksa mencuri untuk mendapatkan uang buat biaya sekolah Dini.
Hal itu sebenarnya sudah dilakukan berkali-kali tanpa sepengetahuan Dini, tapi naas, sang kakak tertangkap basah saat mencuri dompet seorang ibu. Akibatnya, Rini ditangkap polisi dan masuk bui.
Dini makin sedih dan terpuruk dengan kenyataan itu, apalagi ia juga kemudian diusir dari rumah kontrakan. Pertama karena tidak sanggup bayar, kedua karena pemilik kontrakan tidak mau rumahnya dihuni oleh maling atau keluarga maling.
Tapi dari balik jeruji besi, Rini terus memberi semangat. "Sekolah harus tetap lanjut, apapun yang terjadi." Untuk memenuhi harapan kakaknya, Dini kemudian bekerja part time sebagai pelayan dan pindah sekolah.
Tapi di sekolah baru, kembali terjadi lagi masalah. Banyak siswa yang ngejar-ngejar DINI hingga adu pukul. Ada juga siswi yang memusuhi Dini gara-gara diputusin cowoknya yang kemudian beralih mengejar Dini.
Masalah serupa terjadi juga di tempat kerjanya. Pernah sekali waktu, Dini dimaki-maki seorang gadis gara-gara cowoknya berkali-kali melirik ke Dini saat melayani mereka. Selain itu, ada juga om-om yang tiap malam datang dan ngotot ingin mengajak Dini kencan.
Yang juga bikin jengkel, ternyata Johan juga tidak pernah berhenti mengejar. Setiap Dini pulang kerja, Johan sudah menunggu di depan rumah kontrakan sambil membawakan makan malam. Meski Dini tetap cuek, Johan tidak putus asa. Dia terus melakukan pendekatan dengan berbagai cara. Apa saja yang dilakukan Johan sebenarnya juga selalu di dukung Tania.
Dari seratus cowok yang jahat, ada satu yang baik. Dan salah satunya adalah Johan,” begitu kata Tania.
Sebenarnya, diam-diam Dini juga menyukai Johan. Tapi setiap kali rasa itu datang, ada rasa lain yang menghadang : dendam terhadap ayahnya dan Anto yang meninggalkan kakakna Rini.
Sekali waktu saat bubaran sekolah, Johan kembali datang ngejemput, namun Dini tetap cuek dan terus melangkah pergi. Akhirnya Johan turun dari mobil dan berusaha menjejeri Dini dengan langkahnya.
Aku udah sampe pada puncak kelelahan mengejarmu. Aku bener-bener mencintaimu, tapi kamu tetap beku.
Jangan pernah lagi mendekatiku! Biarkan aku hidup tenang!" jawab Dini.
Kamu gak akan pernah menemukan cinta siapapun yang sehebat aku!
Omong kosong! Aku ga akan pernah percaya dengan cinta siapapun, kecuali cinta kakakku!
Baiklah. Aku akan membuktikannya.
Saat itu mereka sudah sampai pada sebuah jembatan, tiba-tiba saja Johan naik ke pagar jembatan itu. "Kamu liat! Sungai itu begitu dalam dan curam. Tapi sebagai bukti cintaku, aku akan nekat terjun ke situ, meskipun mungkin aku akan mati karenanya."
Dini semula hanya melirik cuek, namun saat Johan ternyata benar-benar terjun, ia sangat kaget dan melangkah untuk melihat pemuda itu yang sedang megap-megap di sungai dan menggapai-gapai minta tolong. Sempat diam beberapa saat, Dini mulai panik.
Kepanikannya makin menjadi saat melihat air kali berubah jadi merah karena darah dari kepala JOHAN yang terbentur batu. Namun meski Dini telah berteriak-teriak minta tolong, tidak ada satupun orang yang mendengar sehingga gadis itu akhirnya nekat terjun untuk menyelamatkan Johan.
Akhirnya dengan susah payah, Dini berhasil menyelamatkan Johan, yang sudah sangat lemah dan banyak mengeluarkan darah, ke daratan. Dengan suara terpatah-patah Johan berkata,
Sekarang, kamu percaya, kan, kalo aku bener-bener mencintai kamu?
Dini mengangguk sambil nangis sesenggukan, sementara napas Johan turun naik satu-satu tak beraturan. Yang bisa dilakukan Dini hanyalah terus menangis sambil memeluk tubuh Johan.
(Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.indosiar.com atas sumber maklumat dan gambar)