Time and tide waits for no man. To capture time, treasure every moment in your life and let the time that slowly slips away memorable and worthy to be kept as sweet memories.
oleh Alanis Fabian, Adi Bing Slamet, Teddy Syah, Raslina Rasidin Christine Jogja
Alhamdulillah oleh Idola Cilik
Pembukaan Tema sinetron Faiz & Faizah
Sinopsis:
Faizah adalah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah rumah mewah bersama kedua orangtuanya, Dony dan Ladya. Ia memiliki segalanya sebagai seorang gadis kecil yang berkecukupan : Boneka, mainan, kamar yang bagus. Satu-satunya yang tidak ia miliki adalah waktu dari kedua orangtuanya yang selalu sibuk bekerja. Namun bukan berarti mereka tidak menyayangi Faizah, tetapi karena dendam masa kecilnya yang berasal dari keluarga miskin sehingga ketika kecil tak pernah bisa memiliki apapun. Oleh karena itu mereka berjuang mati-matian demi memenuhi kebutuhan anaknya. Hanya saja mereka lupa memberikan kebutuhan yang tak ternilai harganya yaitu waktu mereka untuk Faizah. Faiz justru sebaliknya, seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun, anak yatim dan berharap memiliki orangtua sebagaimana anak-anak lainnya di luar panti asuhan. Faiz dan Faizah bertemu dan membentuk jalinan persahabatan yang cukup unik. Mereka saling melnegkapi satu sama lain. Faizah pergi ke panti asuhan Faiz dan merasakan betapa menyenangkan tinggal di panti karena banyak memiliki kawan dan tak pernah kesepian. Sementara Faiz justru merasa kesepian tinggal di panti asuhan. Faizah adalah kawan pertamanya. Faizah menganggap bahwa Faiz konyol karena bagaimana mungkin di tengah banyak orang tetapi ia merasa kesepian. Sebaliknya Faiz menganggap Faizah konyol karena berpikir merasa sepi, padahal punya orangtua dan keluarga.
Setelah kembali ke rumah, Faizah benar-benar merasakan rumahnya yang begitu besar tetapi kosong dan sepi. Dari jendela kacanya ia mendengar suara ceria anak-anak panti, sementara di rumahnya begitu sunyi. Ia makan malam sendiri di meja makan yang teramat besar, berharap kedua orang tuanya dapat menemaninya makan malam. Faizah menyadari bahwa prioritas utama dalam hidup kedua orangtuanya adalah bisnis dan meeting, bukan dirinya, dalam pikiran kecilnya ia yakin kalau kedua orangtuanya tidak mencintainya, sehingga ia merasa kekurangan kasih sayang dan perhatian. Untuk mendapatkan kasih sayang orangtuanya ia sering melakukan segala hal, akan tetapi justru ia selalu dimarahi sehingga ia kini yakin bahwa orangtuanya benar-benar tidak mencintainya.
Faizah kemudian meyakinkan Faiz kalau ia ingin tinggal di Panti Asuhan, sementara Faiz juga ingin meraskan punya orangtua. Akhirnya mereka sepakat untuk bertukar tempat. Faizah dengan semangat menyiapkan segala sesuatunya untuk tinggal di Panti asuhan, termasuk membawa boneka kesayangan dan baju-bajunya. Demikian juga Faiz bersiap-siap untuk tinggal di rumah Faizah. Tetapi ada satu masalah lagi, bagaimana mungkin mereka bertukar tempat, sedangkan mereka cowok dan cewek. Akhirnya Faizah menemukan cara, yaitu mengambil wig mamanya untuk diberikan pada Faiz. Awalnya Faiz menolak, tetapi kemudian mereka setuju.
Mulailah petualangan keduanya, Faiz menyamar menjadi Faizah dan tinggal di rumah besar dengan kamar dan tempat tidur yang juga besar serta penuh mainan, sementara Faizah sangat menikmati tinggal bersama teman-temannya di Panti Asuhan. Sementara itu Panti Asuhan kedatangan seorang pencuri bernama Mang Jali yang bersembunyi setelah terlepas dari kerumunan massa. Orang Panti mengira Mang Jali adalah Guru Mengaji mereka yang baru. Mang Jali sendiri akhirnya memanfaatkan kesempatan untuk menyamar menjadi Guru Mengaji agar bisa makan gratis dan bertempat tinggal di tempat yang nyaman. Kelucuan terjadi ketika Mang Jali yang notebene adalah seorang pencuri dan sangat sedikit pengetahuan agamanya diharuskan mengajarkan tentang kebaikan dan moral, serta harus memimpin berdoa. Dalam perjalanan waktu akhirnya Mang Jali tahu bahwa mencuri adalah perbuatan yang salah dan tidak terpuji. Ia juga dapat mengambil pelajaran dari para penghuni panti, anak-anak yang tak berdosa itu sehingga akhirnya ia berubah menjadi baik.
Setelah beberapa hari berlalu Faiz mulai merasakan kesepian sama seperti yang dialami Faizah karena tak pernah melihat kedua orangtua Faizah. Sebaliknya Faizah mulai merasakan betapa sedihnya teman-teman di panti asuhan yang sangat berharap memiliki orang tua. Mereka berdoa setiap hari agar bisa diadopsi dan memiliki keluarga. Faizah mulai merindukan kedua orangtuanya. Ia lalu berfikir bahwa nasibnya lebih baik daripada anak-anak panti. Apa yang akan dilakukan Faiz dan Faizah selanjutnya untuk merasakan apa yang mereka inginkan ?
Hikmah apa yang bisa dipetik dari peristiwa demi peristiwa yang mereka alami ? Saksikan kepolosan dan kemurnian hati para bocah kecil yang dapat membuka mata hati kita untuk lebih memberikan perhatian dan cinta.