Thursday, June 10, 2010

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 di Astro Ria pukul 6.30 petang setiap Hari Isnin - Jumaat


Sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Pemain

* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita


OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)

Sinopsis Benci Bilang Cinta

Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.

Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.

Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.

Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.

Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.

Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.

Sinopsis sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13

Winda sangat senang sekali karena akhirnya bisa kembali kekampus, ia melihat keadaan sudah banyak berubah di kampusnya. Banyak siswa yang memakai pakaian yang hampir sama dengan gaya Winda selama kuliah dulu. Gaya dengan kaos kaki warna-warni dan sendal jepit sekarang sudah menjadi trend di kampus Winda.

Winda menuju ke kantin, ia bertujuan bertemu dengan kedua teman baiknya. Winda memberikan tanda siulan kepada kedua temannya itu, mereka sadar kalau itu adalah siulan Winda dan menemukan Winda yang sedang bersembunyi dibalik tembok. Winda melepaskan kangen kepada kedua sahabatanya itu dan mulai membicarakan tentang kehidupan Winda yang sekarang sudah berstatus sebagai istri seorang Dimas Subekti. Temannya menyarankan Winda untuk berusaha lebih agresif kepada Dimas, Winda yang mendengarnya pun menjadi malu.

Di rumah, mbak Mirna dan Om Indra mencari-cari Dimas karena tidak ada dikantor. Mereka menyangka kalau Dimas hilang dan panik. Mbak Mirna & Om Indra kemudian menanyakan keberadaan Dimas pada Winda, tapi Winda malah tertawa dan bilang kalau Dimas itu sudah besar dan tidak usah dikhawatirkan, nanti juga ia pulang sendiri. Om Indra mengatakan kalau ia khawatir karena Dimas sudah ditunggu di kantor karena ada rapat penting. Winda yang penasaran akhirnya kut juga mencari-cari Dimas. Winda pergi ke balkon karena ia yakin Dimas ada disana. Betul saja Dimas memang ada diatas balkon itu, sedang iseng memotret dengan kameranya. Dimas kaget melihat kedatangan Winda, kemudian Winda bilang kalau ia dicari Om Indra dan Mbak Mirna untuk segera ke kantor. Tapi Dimas tidak menggubrisnya, ia malah menyuruh Winda untuk pergi, tapi Winda menolaknya karena ingin menemani Dimas. Saat hendak mendekati Dimas, Winda terpeleset dan Dimas yang hendak menolongnya pun ikut terjatuh menindih tubuh Winda. Winda melihat wajah Dimas begitu dekat dengan wajahnya, dan dengan lugunya Winda pun memejamkan mata agar Dimas menciumnya. Tapi Dimas yang keki, kemudian langsung meninggalkan Winda. Windapun merasa malu.

Di rumah besar Ayu, Oma dan Winda membicarakan tentang kesehatan Darian. Tak lama Ayu pun kembali membicarakan keputusan hak antara Aditya dan Dimas, Ayu pun sempat menjelek-jelekkan Anyelir. Winda yang memang berada disitu pura-pura untuk tidak mendengar dan memutuskan untuk keluar melihat Dimas dan Aditya yang sedang bermain basket.

Winda memandang Dimas dan Aditya yang sedang bermain basket dari depan pintu. Tiba-tiba Dimas gak sengaja menubruk Aditya, dan menyebabkan Aditya terjatuh dan tangannya terluka. Winda yang melihatnya langsung menolong Aditya. Winda yang melihat Dimas tak begitu memperdulikan luka Aditya secara gak sengaja langsung membentak Dimas. Dimas yang kesal kemudian pergi meninggalkan Winda dan Aditya. Walaupun sebenarnya Ada perasaan cemburu di hati Dimas saat melihat Winda mengobati luka Aditya, tapi dalam hati Dimas tetap tidak mau mengakuinya. (Di scene ini banyak adegan Dimas mengingat kembali kenangannya dengan Winda)

Pak Darian sedang memimpin rapat siang ini. Tiba-tiba dadanya merasa sesak, Om Indra yang ada di ruangan rapat menyarankan Pak Darian untuk istirahat dulu. Tapi Pak Darian menolaknya karena rapat ini sangat penting. Tetapi tidak beberapa setelah itu tiba-tiba pak Darian jatuh pingsan di tengah-tengah ruangan rapat. Seluruh karyawan pun panik dan segera membawa pak Darian ke Rumah Sakit.

Winda mencari-cari Dimas, tapi ia tidak menemukannya di kamar, tiba-tiba Winda tertarik untuk masuk ke ruangan gelap, milik Dimas. Winda yang penasaran memasuki ruangan itu. Betapa kagetnya ia ketiga ia masuk yang dilihatnya adalah kumpulan foto Dimas bersama Claudia. Hati Winda merasa kecewa dan sedih, bahkan hampir mwnangis.

Dimas heran melihat ruangan gelapnya terbuka, ia masuk untuk mengeheck. Ternyata ia melihat Winda ada didalam. Winda kaget melihat kedatangan Dimas. Dimas sangat marah karena berfikir Winda sudah lancang masuk ke ruangannya tanpa izin. Dimas membentak dan menyuruh Winda untuk segera keluar. Winda keluar dengan kesal dan menangis. Sampai akhirnya datanglah (Fei or Penny pokoknya salah satunya deh) memberitahukan bahwa Pak Darian masuk Rumah sakit. Disaat yang sama, masih didalam ruangan gelap Dimas pun mendapat telephone bahwa papanya masuk Rumah Sakit. Dimas keluar dan mengajak Winda untuk menjenguk papa di Rumah Sakit. Winda yang masih kesal dengan Dimas, mengikuti Dimas tanpa banyak bicara.

Di Rumah Sakit, Oma dan Ayunita nampak sedang menunggui pak Darian yang masih belum sadarkan diri. Oma dan Ayunita sangat khawatir, sampai akhirnya Dimas dan Winda datang. Ayunita mengajak Dimas untuk menemaninya minum kopi di kantin, sedangkan Winda memilih untuk menemani Oma di ruangan. Dikantin Ayunita memberitahukan kepada Dimas bahwa, Dimas harus menggantikan posisi papanya dalam urusan proyek besar dengan Mr. Ben. Sedangkan posisi di D-TV sementara dipegang oleh Aditya dan itu semua atas keputusan Oma. Dimas merasa tak keberatan dengan tugasnya menangani proyek dengan Mr. Ben, tapi Dimas sangat kaget saat Ayunita mengatakan bahwa Winda sebaiknya ikut mengurus D-TV bersama Aditya, karena Ayunita khawatir bila D-TV dipegang oleh Ditya. Dimas langsung teringat dengan keakraban Winda dan Ditya selama ini, dan ia mengatakan kalau Ayunita tidak usah merasa khawatir dengan Ditya karena Ditya adalah sepupu Dimas.

Keesokannya Pak Darian sudah berada di rumah. Winda dan Dimas datang menjenguknya. Pak Darian mengatakan kalau Dimas harus mengantikan urusan bisnis dengan Mr. Ben. Pak Darian menyuruh Dimas menemani Mr. Ben dan mengajak Winda untuk ikut serta karena Mr. Ben juga membawa keluarganya. Winda yang mendengarnya menjadi senang. Dalam hati Winda menyangka kalau Dimas sengaja menyembunyikan rencananya itu, sama saat mereka hendak menginap di rumah Ortu Winda. Tapi mengingat perkataan Ayunita tentang Ditya yang akan memegang D-TV untuk sementara, akhirnya Dimas memutuskan untuk tidak mengajak Winda karena Winda harus menemani Ditya di D-TV. Winda yang kecewa hanya bisa menurut. Tak lama, Winda mohon izin untuk keluar sebentar. Saat hendak pulang Dimas mencari-cari Winda yang belum kembali. Oma yang melihat Dimas hendak pulang tanpa Winda menanyakan keberadaan Winda. Dimas yang bingung pun akhirnya mengatakan kalau Winda sudah pulang terlebih dulu dan sudah pamit dengannya tadi, padahal sebenarnya ia tidak tahu Winda pergi kemana, dan berfikiran kalau Winda masih marah karena Dimas membentaknya kemaren.

Bersambung...
sumber sinopsis Episode 13: ivens: http://sinetron.forumco.com/

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 1


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 2


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 3


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 4


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 5


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 6

Sinopsis/Review sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13

Winda kaget saat mengetahui bahwa ternyata mobil yang diberikan oleh Dimas untuknya adalah sebuah mobil tua warisan keluarga Subekti. Oma Yani sendiri yang mengantarkannya untuk Winda. Oma Yani heran mengapa Winda yang masih muda masih mau memakai mobil tua tersebut. Dimas dan Om Indra senyam-senyum aja. Winda pun tidak bisa protes apa-apa ke Dimas karena ia ingat bahwa ia pernah bilang mobil bekas pun nggak masalah untuknya. Oma Yani nggak berlama-lama di rumah Dimas karena masih ada urusan lagi.

Setelah Oma Yani pergi, Winda cemberut karena kesal. Om Indra dan Dimas senyum2 di belakang Winda. Dimas lalu menghampiri Winda dan tanya apakah Winda marah karena dikasih mobil bututnya Oma Yani. Winda bilang ke Dimas bahwa yang bikin ia kesal bukan karena mobil itu, tapi karena Dimas yang sudah berhasil mengerjainya. Dimas menjelaskan bahwa ia bukan bermaksud mengerjai Winda. Seharusnya Winda melihat Oma Yani yang percaya banget dengan Winda dan jangan melihat dari mobilnya. Winda akhirnya senyum lagi. Dimas lalu menyuruh Winda untuk siap2 ke kampus.

Dimas dan Winda ke kampus naik mobil butut yang tadi pagi diberikan oleh Oma Yani. Dimas memang nggak menyetir sendiri. Ada supir yang mengemudikannya. Tapi tetap saja naik mobil itu sangat tidak nyaman buat Dimas. Winda ketawa2, sementara Dimas tampangnya kayak orang ketakutan pas naik mobil itu. Duduk di belakang sambil berpegangan erat. Sampai di kampus Dimas langsung turun. Dimas lalu menyuruh supir untuk menjemputnya nanti tapi tidak dengan mobil butut itu lagi.

Di depan pintu kampus, ada beberapa mahasiswi yang berbaris sambil megangin kuping mereka. Mereka semua sedang dihukum oleh dosen karena memakai sandal jepit dan kaos kaki warna-warni yang dulu sering dipakai Winda. Rupanya sandal jepit dan kaos kaki warna-warni itu sudah menjadi tren di kampus. Winda ketawa melihat pemandangan itu dan malah memberikan semangat pada mereka yang sedang dihukum itu.

Seperti biasanya Winda ngumpul bareng Dian dan Indah di kantin. Dian dan Indah penasaran dengan perkembangan hubungan Winda dengan Dimas. Saat ditanya soal itu, Winda bilang bahwa kemarin ia sudah mencium pipi Dimas. Winda malah diketawain dan diledekin oleh Dian dan Indah. Kalo Winda nggak mau Dimas direbut oleh cewek lain, mereka berdua menyarankan agar Winda harus lebih agresif…

Di rumah besar… Anyelir dan Aditya datang berkunjung menjenguk Oma Yani. Anyelir menanyakan kesehatannya Oma Yani. Oma Yani menjelaskan bahwa kondisinya masih lebih baik daripada Darian yang penyakit jantungnya bisa kambuh sewaktu-waktu. Dan itulah sebabnya mengapa mereka mempercepat pernikahan Dimas dan Winda. Anyelir meminta oma Yani agar tidak perlu khawatir dengan Darian karena ada Dimas yang mendampingi Darian. Aditya juga ikut menimpali dan meyakinkan oma Yani bahwa Dimas adalah orang yang sangat bisa diandalkan.

Di rumah Dimas… Indra dan Mirna panik tidak menemukan Dimas dimana-mana di seluruh rumah. Padahal Dimas harus segera menghadiri rapat penting di D TV. Indra dan Mirna menanyakan pada Winda dimana Dimas. Winda juga nggak tahu. Winda bilang ke Indra dan Mirna bahwa mungkin Dimas sudah berangkat duluan. Indra bilang nggak mungkin karena baru 15 menit yang lalu DImas masih ada. Dan menurut satpam, Dimas juga belum keluar. Indra dan Mirna akhirnya memutuskan untuk mencari Dimas lagi. Winda juga akhirnya ikut nyariin Dimas.

Winda naik tangga yang menuju ke loteng rumah. Disana Winda menemukan Dimas yang sedang asik memotret dengan kameranya. Dimas kaget Winda bisa tahu ia ada di tempat itu. Dimas berdiri dipinggir sekali. Winda ikutan nimbrung. Dimas menyuruh Winda jangan ikut berdiri disitu. Tapi Winda menolak pergi dan tetap ingin disitu. Dimas akhirnya melanjutkan jepret sana-sini. Tak lama WInda yang melihat Indra dan Mirna ada di bawah langsung teriak memanggil mereka. Dimas yang tidak mau keberadaannya diketahui oleh mereka langsung menutup mulut Winda dan menarik Winda menjauh dari pinggir agar tidak terlihat. Alhasil entah karena kaget atau karena tidak bisa menjaga keseimbangan, mereka berdua sama2 jatuh ke lantai. Dimas jatuh tepat diatas Winda, sehingga wajah mereka berdua dekat sekali. Dan itu membuat Winda berpikir untuk melakukan sesuatu. WInda memejamkan matanya. Dimas melihat Winda yang memejamkan matanya. Entah apa yang ada dibenak Dimas, namun saat itu Dimas melihat Winda sambil mengerutkan keningnya dan langsung buru2 bangun. Tanpa berkata apa2 pada Winda, Dimas langsung ngeloyor pergi. Winda membuka matanya dan melihat Dimas sudah nggak ada. Winda pun bangun. Ia memanggil Dimas dan bertanya Dimas mau kemana, tapi tak ada jawaban. Winda akhirnya jadi malu sendiri.

Winda dan Dimas sedang berkunjung ke rumah besar. Winda sedang minum teh bersama Oma Yani. Tak lama Ayunita, mamanya Dimas ikutan gabung. Ayunita menanyakan soal kunjungan Anyelir dan Aditya pada Oma Yani. Oma Yani pun membenarkan. Ayunita menyampaikan pada oma Yani bahwa ia mendengar kabar soal Anyelir yang sering makan malam dengan beberapa laki2. Tapi Oma Yani menganggap bahwa hal itu sangat wajar karena Anyelir itu pandai bergaul. Disamping itu dulunya Anyelir juga orang terkenal. Winda yang ikut nguping dari tadi nyeletuk dan bertanya pada Oma Yani tentang profesi Anyelir dulunya. Oma Yani menjelaskan bahwa dulunya Anyelir adalah seorang penyanyi dan pemain film terkenal. Anyelir juga sangat mahir bermain piano. Winda terkagum-kagum. Saat itu Om Indra lewat. Winda langsung bertanya pada om Indra Dimas dimana. Om Indra bilang bahwa Dimas sedang main basket bersama Aditya di luar…

Winda keluar untuk melihat Dimas dan Aditya yang sedang main basket. Winda memanggil Aditya. Aditya melihat Winda, perhatian Aditya pun sesaat jadi beralih ke Winda. Sehingga Aditya tidak fokus lagi pada permainan basketnya. Sementara itu Dimas yang masik asik terus bermain, secara nggak sengaja menabrak Aditya yang lagi melihat ke Winda sampai Aditya terjatuh. Winda kaget melihat aditya jatuh dan langsung berlari menghampiri Aditya. Melihat lengan Aditya berdarah tergores aspal, Winda panik dan spontan langsung memarahi Dimas yang menurut Winda terlalu kasar main basketnya. Dimas agak kaget dibentak Winda. Dimas pun pergi meninggalkan Winda dan Aditya. Saat mau masuk ke dalam rumah Dimas masih sempat melihat Winda yang perhatian banget sama Aditya.

Saat Dimas keluar lagi, Dimas melihat Winda masih sibuk dengan lukanya Aditya. Dimas juga melihat Winda yang akrab sekali dengan Aditya dan bisa ketawa-ketawa dengan Aditya. Melihat semua itu Dimas jadi berpikir “Nggak mungkin gue cemburu.”

Saat sedang memimpin rapat penyakit jantung Darian kumat. Darian pun pingsan di tengah-tengah rapat.

Secara nggak sengaja Winda menemukan ruangan rahasia/ ruangan photography (kamar gelap) Dimas saat Winda sedang mencari-cari Dimas. Disana Winda menemukan semua hasil jepretan Dimas yang kebanyakan adalah photo Claudia dan ada juga photo-photo Dimas sedang bersama Claudia. Winda tampak sedih melihat semua itu. Pada saat itu Dimas masuk ke ruangan dan melihat Winda ada di dalam. Merasa privacy nya terusik, Dimas tampak kesal dan tanya ngapain Winda disitu. Winda yang masih kaget melihat semua photo-photo itu tidak bisa menjawab. Dimas lalu membentak Winda menyuruh Winda keluar dengan kasar. Winda kaget dibentak seperti itu dan buru-buru keluar.

Lagi kesal dan sedih gitu, tiba-tiba Penny menghampirinya dan membawa kabar buruk bahwa Darian masuk RS. Sementara itu Dimas juga menerima kabar yang sama dari mamanya melalui HP. Dimas keluar dari ruangan dan langsung mengajak Winda ke rumah sakit.

Di rumah sakit Ayunita meminta maaf pada Oma Yani karena ia telah membiarkan Darian mengurus sendiri proyek besarnya dengan Mr. Bill di Banten. Oma Yani menasehatkan Ayunita agar lebih tegas untuk mengawasi kesehatan Darian. Oma Yani meminta Ayunita agar menyuruh Indra untuk menyerahkan semua tugas2 untuk proyek tsb pada Dimas. Ayu mencemaskan bagaimana dengan D TV selama Dimas pergi ke Banten. Ayu menayarankan untuk mengadakan BOD meeting untuk menentukan pengganti Dimas selama DImas pergi. Oma Yani mengatakan bahwa itu tidak perlu. Sebaiknya mereka serahkan saja pada Aditya untuk mewakili Dimas di D TV selama Dimas mengurus proyek di Banten. Ayunita kurang setuju dengan hal itu. Tapi Oma Yani mengatakan bahwa semua ini hanya sementara. Lagipula Aditya juga mempunyai saham di D TV dan ia juga berhak. Ayu akhirnya terpaksa menerima keputusan Oma Yani.

Dimas dan Winda sampai di rumah sakit. Ayunita meminta Dimas untuk menemaninya minum kopi di kantin. Winda tinggal di ruangan bersama dengan Oma Yani.

Di kantin Ayunita mengatakan pada Dimas agar Dimas mengambil alih proyek besar dengan Mr. Bill. Dimas meminta mamanya agar tidak khawatir karena ia akan mengurus proyek ini dengan baik. Ayunita juga menyampaikan keputusan Oma Yani yang mengangkat Aditya untuk menggantikan Dimas sementara Dimas mengurus proyek di Banten. Dimas sempat kaget saat tahu Aditya akan menggantikannya di D TV. Lebih kaget lagi saat mamanya menyarankan Winda untuk mendampingi Aditya. Karena dengan adanya Winda, Ayu bisa mengawasi gerak-gerik Aditya. Dimas kurang sependapat dengan mamanya yang mencurigai Aditya. Karena menurut Dimas, Aditya itu adalah sepupunya dan mamanya nggak boleh berpikiran negative tentang Aditya.

Anyelir pulang membawa kabar tentang Darian yang masuk RS pada Aditya. Anehnya Anyelir tampak sangat senang saat memberitahu kabar itu pada Aditya. Anyelir bahkan melarang Aditya untuk menjenguk Darian karena ia takut semua akan mengira bahwa mereka senang dengan sakitnya Darian. Aditya yang cemas dengan kesehatan pamannya itu langsung menentang mamanya yang berpikiran seperti itu. Kondisinya beda. Nggak mungkin orang akan mengira seperti yang ada di pikiran mamanya. Anyelir pun menenangkan Aditya dan bilang bahwa Darian hanya kecapean saja. Dan ia pun sama khawatirnya dengan kondisi Darian.

Dimas dan Winda menjenguk papanya yang sudah pulang ke rumah besar. Pada kesempatan itu Darian menyampaikan pada Dimas soal proyek dengan Mr. Bill di Banten yang sudah diserahkan pada Dimas. Dimas bilang bahwa semuanya sudah disiapkan oleh om Indra dan papanya nggak usah khawatir soal proyek itu. Darian juga menanyakan pastinya Dimas akan mengajak Winda. Winda udah seneng aja saat tahu ia mau pergi dengan Dimas meskipun ia kesal juga karena Dimas nggak bilang-bilang padanya soal kepergian ini. Tapi Winda salah mengira. Karena sebentar kemudian Dimas menjelaskan pada papanya bahwa Winda akan tinggal untuk menggantikannya mengurus D TV bersama dengan Aditya. Meskipun heran, Darian setuju aja jika itu semua sudah menjadi keputusan mereka berdua. Winda pun langsung bete, tapi tidak diperlihatkan di depan Darian. Saat Darian menanyakan pendapat Winda, Winda pun bilang bahwa itu semua terserah Dimas. Ia setuju-setuju aja. Setelah itu Winda pamit keluar dari kamar Darian duluan.

Setelah berbincang dan pamitan untuk langsung berangkat ke proyek dengan papanya, Dimas menemui Oma Yani dan mamanya yang sedang ngobrol di pinggir kolam renang untuk pamitan juga. Oma Yani sempat nanya Winda kemana pada Dimas. Dimas bilang bahwa Winda sudah pulang duluan. Padahal sebenarnya Dimas sendiri tidak tahu Winda dimana. Dalam hatinya Dimas berpikir apakah Winda masih kesal karena peristiwa kemarin saat Dimas membentaknya… sebenarnya Winda itu kemana ya… BERSAMBUNG
sumber sinopsis/review Episode 18 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
RanniaLove Channel
ivens: http://sinetron.forumco.com/
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 di Astro Ria pukul 6.30 petang setiap Hari Isnin - Jumaat


Sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Pemain

* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita


OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)

Sinopsis Benci Bilang Cinta

Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.

Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.

Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.

Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.

Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.

Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 1


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 2


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 3


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 4


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 5

Sinopsis/review sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Dimas dan Claudia mampir di took souveunir. Claudia melihat-lihat isi took sementara Dimas hanya berdiri saja sambil melihat kiri kanan seperti takut akan ada orang yang memergokinya disitu. Sandy, supirnya Dimas sudah berhasil menemukan Dimas. Ia pun melapor pada Om Indra. Om Indra menyuruh Sandy untuk terus mengikuti Dimas.

Sementara itu di TRC TV semua orang sedang menunggu Dimas, para petinggi TRC TV dan Mr. Bill sudah menunggu Dimas yang belum datang juga. Mr. Bill menyampaikan pada pihak TRC TV bahwa dalam 30 menit ia harus sudah ada di Bandara untuk terbang ke Jepang. Pihak TRC TV pun melpaorkan pada Om Indra. Om Indra tambah panic. Para wartawan media cetak dan elektronik pun nggak ketinggalan. Semuanya sedang menunggu Dimas, CEO dari DTV yang belum datang juga.

Di Taman Mini, Aditya dan Winda pikinik bareng. Winda dengan semangat cerita tentang DImas yang nggak bisa apa-apa dan nggak bisa makan yang aneh-aneh, tapi nggak lama kemudian keceriaannya berubah mendadak menjadi kesedihan. Tiba-tiba Winda diam. Aditya menebak bahwa Winda pasti kangen sama Dimas. Aditya nggak tega melihat WInda terus sedih. Dan daripada melihat Winda sedih sampai2 Aditya mengharapkan Dimas itu benar-benar meninggalkan Winda. Winda agak terkejut mendengar omongan Aditya itu. WInda lalu bilang bahwa ia tidak mau Dimas meninggalkannya. Aditya menanyakan Winda apakah WInda melakukan pernikahan ini semua karena Dimas. Winda mau mengelak bahwa ia senang menjadi bagian keluarga Subekti, Oma Yani, Papa Darian dan Mama Ayu semuanya baik. Aditya mendesak WInda “Alasan semua… alasan utama kamu… Dimas kan? Iya kan?” Winda akhirnya mengakui bahwa hal yang paling ia takuti saat pertama kali masuk di keluarga Subekti adalah bahwa suatu hari nanti ia jatuh cinta pada Dimas. Aditya pun terdiam.

Claudia membeli sebuah souvenir topeng. Souvenir itu diberikannya pada Dimas. Claudia ingin agar jika Dimas melihat topeng itu, Dimas tidak marah padanya lagi. Dimas menerimanya. Claudia mengucapkan terima kasih untuk hari ini. Claudia juga memeluk Dimas dengan erat. Dan Dimas tidak menduga bahwa Claudia akan memeluknya. Photographer yang membututi DImas dari tadi ternyata sudah mengetahui keberadaan Dimas. Mereka pun tidak menyia-nyiakan moment itu dan langsung memotret Dimas yang sedang berpelukan dengan Claudia. Dimas dan Claudia tidak menyadarinya sama sekali.

Setelah Claudia pergi, Sandy supir Dimas yang sudah stand by dari tadi langsung menghampiri Dimas. Dimas kaget dan langsung bertanya apakah Sandy ada disitu dari tadi. Sandy mengiyakan. Dimas minta maaf dan mengajak Sandy untuk berangkat.

Kepanikan di rumah besar masih berlanjut. Mirna pulang membawa kabar untuk Ayunita bahwa ia tidak berhasil menemukan Winda di kampus dan di rumahnya. Bahkan HP nya Winda pun tertinggal di kampus.

Anyelir pun panic saat mengetahui bahwa Aditya pergi bersama Winda. Anyelir menelpon Aditya dan marah2 pada Aditya karena tindakan Aditya itu dapat merusak rencana mereka. Aditya tidak mau memperpanjang masalah itu di telpon dan meminta mamanya untuk membahasnya di rumah saja. Aditya mengakhiri pembicaraan itu. Saat Winda bertanya apa mamanya Aditya marah krn Aditya pergi bersamanya, Aditya pun berbohong dan bilang bahwa mamanya marah karena ia lupa melakukan tugasnya.

Dimas akhirnya tiba di tempat acara peresmian atau peletakan batu pertama untuk pembangunan transmitter di tempat itu. Turun dari mobil, Dimas langsung disambut oleh Mr. wartawan2 yang segera mengerubunginya. Dimas langsung menuju ke kursi Mr. Bill dan petinggi TRC TV yang sudah menunggu dari tadi. Dimas yang sudah mendapat info bahwa Mr. Bill harus segera terbang ke Jepang menawarkan agar Mr. Bill menggunakan pesawatnya saja. (Wuuiih!! Berarti kaya banget dong Dimas (DTV) yaa. Pantes aja Anyelir semangat banget mau merebut kembali kedudukan Dimas di DTV yang katanya seharusnya untuk Aditya. Tapi yang ini kalo gw nggak salah denger ya, guys. Kalo nggak salah… in English Dimas said “When you want to going back to Japan you can take my plane.” Trus Mr. Bill ngejawab “It’s OK. We can talk later.”) Dimas bersama Mr. Bill segera melaksanakan peresmian kerjasama mereka. Wartawan pun langsung meliput acara tsb.

Sampai di rumah Winda langsung dimarahi oleh Ayunita karena pergi tanpa memberi kabar. Winda minta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Aditya membela WInda di depan Ayunita dengan mengatakan bahwa semua itu salahnya. Ia yang telah memaksa Winda untuk pergi bersamanya.

Sementara itu di rumahnya Dimas dan Winda, keluarganya Winda, Kuncoro, Susi dan Kuncoro sedang menunggu kedatangan Winda. Winda akhirnya pulang diantar oleh Aditya. Winda senang melihat keluarganya ada di rumahnya.

Aditya menyampaikan pada mamanya bahwa ia telah memutuskan untuk merebut kembali kedudukannya di DTV. Anyelir terkejut dengan keputusan Aditya. Ia pun bertanya apa yang membuat Aditya mengubah keputusannya itu. Aditya tidak mau memberikan alasan yang sebenarnya dan mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa ia sudah lapar.

Ayunita menonton bersama dengan Oma Yani. Acara di tv adalah liputan tentang acara sosial Anyelir. Oma Yani memuji Anyelir di tempat Ayunita. Ayunita menanggapinya dengan sinis mengapa acara social harus ada wartawan. Namun Oma Yani membela Anyelir di depan Ayunita. Ayunita pun akhirnya mencoba untuk sependapat dengan Oma Yani.

Saat Ayunita ke kamar pun, ia mendapati Darian juga sedang menyaksikan liputan tentang Anyelir sambil senyum2. Darian mematikan TV. Ayunita menyindir Darian. Dan Ayu juga mengatakan bahwa sekarangpun Ibu Yani lebih memihak Anyelir. Tapi Darian meyakinkan Ayu bahwa itu semua ibu mereka lakukan hanya untuk menebus kesalahan 15 tahun yang lalu.

Aditya dan Winda bekerjasama untuk menyambut kedatangan Miss Asia di DTV hari itu. Winda tampak gugup karena ia merasa bahasa Inggrisnya pas-pasan. Aditya yang meyakinkan Winda untuk percaya diri. Miss Asia yang ditunggu-tunggu pun datang. Aditya yang menyambutnya. Juga Winda. Nama Miss Asia itu adalah Selena. Ternyata Selena mengenali Aditya. Winda kaget Aditya kenal dengan Selena. Aditya menjelaskan bahwa Selena adalah teman sekolahnya waktu di London. Winda pun terkagum-kagum pada Aditya dan juga pada Selena.

Selesai melakukan tugas di DTV Aditya mengantar WInda pulang. Setelah chit chat sebentar ttg Selena, Aditya memutuskan untuk memberitahu WInda bahwa yang seharusnya menjadi pewaris sesungguhnya keluarga Subekti adalah dirinya karena papanya adalah anak pertama keluarga Subekti. Namun setelah papanya meninggal, Om Darian yang menggantikan papanya, dan itulah sebabnya mengapa Dimas akhirnya yang menikah dengan Winda.

Saat di kamar, Winda memikirkan kembali perkataan Aditya tentang ahli waris yang sebenarnya. Winda jadi berpikir. Winda mengambil photo Dimas yang ada di samping tempat tidurnya. Memandangi photo itu dengan sedih. Winda berpikir bahwa mungkin jika ia menikah dengan Aditya, ia tidak akan merasa sesedih sekarang. Tapi ia tidak akan pernah menyesali pernikahannya dengan Dimas, walaupun 6 bulan itu adalah waktu yang singkat.

Om Indra meminta tolong Dimas untuk memilih perhiasan di catalog dengan alasan seleranya Dimas lebih bagus.

Karena tidak nafsu makan, Winda tidak mau makan. Ia pun jatuh sakit. Mirna meminta Winda untuk jaga kesehatan. Mirna juga menyampaikan bahwa keluarga Subekti mengharapkan anak dari pernikahan Dimas dan Winda. Winda kaget mendengarnya.

Anyelir datang menemui Darian untuk meminta Darian mengembalikan posis dan semua hak2 Aditya sebagai putra Darna Subekti dikembalikan. Darian mengatakan bahwa itu bukanlah hal yang mudah karena harus melibatkan para pemegang saham. Darian tidak dapat memutuskannya sendiri.

Dimas pulang ke rumah. Saat Dimas menanyakan Winda, Fei dan Penny mengatakan bahwa Winda sedang jalan2 di taman. Dimas juga menerima laporan dari Fei dan Penny bahwa Winda jarang makan sejak Dimas pergi. Tanggapan nya DImas adalah “Tuh anak manja banget sih.” Om Indra menyerahkan perhiasan yang dipilih Dimas waktu itu pada Dimas. Om Indra bilang bahwa itu untuk Winda supaya Winda sedikit terhibur.

Dimas menemui Winda yang duduk di taman sendirian. “Pagi2 kok udah ngelamun?” Winda kaget melihat Dimas tau-tau ada di belakangnya. Dimas bilang ke WInda bahwa ia tahu dari Fei bahwa Winda nggak mau makan “Kenapa? Kamu kan bukan anak kecil lagi, seharusnya kamu makan sendiri, ya?” Winda marah ke Dimas yang nggak merasa bersalah juga karena pergi tidak memberi kabar apapun padanya. Dan ia juga nggak nafsu makan gara2 Dimas. Karena kesel Winda mukulin Dimas “Sebel! Sebel!” Dimas meredakan emosi Winda “Hei.. hei.. kamu jangan manja gitu dong, ah? Aku kan banyak urusan disana. Ngertiin aku kek.” Winda nggak mau tahu “Bodo!!” Winda bangun dari duduknya, tapi ia langsung pingsan dan jatuh ke pangkuan Dimas. Dimas mencoba membangunkan Winda. Winda nggak bangun juga. Terpaksa deh Dimas harus menggendongnya, tapi sambil menggerutu. “Masa gue harus menggendong dia sih? Aduh, mana berat banget lagi nih anak.” Pas Dimas baru mau mengangkat Winda, tiba-tiba Winda bangun sambil marah2 “Kalo nggak ikhlas mending nggak usah deh.” Dimas kaget sekaligus kesal karena ternyata Winda cuma pura-pura pingsan. Alhasil Dimas langsung melepaskan Winda. Winda pun hampir jatuh karenanya. Dimas marah ke Winda karena telah pura-pura pingsan. Winda bilang bahwa ia sengaja mau mengetes apakah Dimas itu peduli padanya. Kekesalan Winda masih belum hilang juga soal Dimas yang nggak ngasih kabar selama pergi dan itu dikatakan Winda berulang-ulang pada Dimas. Untuk menenangkan Winda, Dimas memberikan kalung pada Winda. Dimas menjelaskan bahwa sebenarnya oleh2 ini bukan darinya tapi dari Om Indra, tapi desainnya ia yang pilihin. Dimas lalu memakaikan kalung itu pada Winda. Winda tampak senang. Dimas lalu bilang “Siapa bilang aku nggak peduli sama kamu? Kamu kelihatan cantik.” Winda jadi tersenyum senang. Winda lalu mengucapkan “Makasih ya kalungnya.”

Bersambung...
sumber sinopsis/review Episode 15 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
Msyiwenn Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Episode 3 - Sinetron Alisa (124 Episode) mula menemui penonton pada 8 June 2010 setiap hari Isnin - Khamis pukul 2.00 petang di TV3


Sinetron Alisa mula menemui penonton di TV3 pada 8 Jun 2010 setiap hari Isnin - Khamis pada pukul 2.00 petang

Sila klik di sini untuk mengikuti kisah sinetron Alisa mulai Episode 1

Pemain

* Alyssa Soebandono
* Christian Sugiono
* Nia Ramadhani
* Ali Syakieb
* Marcel Chandrawinata
* Didi Riyadi
* Farish
* Hanna Hasyim
* Riyanto RA.
* Frans Tumbuan
* Shinta Muin
* Ana Pinem
* Ivanka Suwandhi
* Donna Harun
* Cindy Fatika Sari
* Adjie Pangestu
* Rima Melati
* Leuvenia Fernanda


Sinopsis sinetron Alisa

Alisa (ALYSSA SOEBANDONO) dan Evan (CHRISTIAN SUGIONO) bertemu dalam situasi yang tidak menyenangkan. Alisa yang bekerja sebagai SPG minuman menabrak Evan hingga jatuh saat mengejar pencuri dagangannya. Evan marah besar karena jasnya menjadi kotor, padahal saat itu ia sedang bergegas menemui klien incarannya.

Namun takdir mempertemukan mereka kembali. Ternyata Alisa kemudian menjadi salah satu mahasiswa bimbingan Evan. Karena kesan awal yang sudah menyimpan amarah satu sama lain, maka mereka selalu bertengkar dan berdebat sengit. Alisa tidak suka dengan sikap Evan yang angkuh, sok playboy, mengajar malas-malasan, kasar dan meremehkan orang miskin. Sementara Evan tidak suka sikap Alisa yang sok pintar, sok punya harga diri, membangkang, tidak menghormatinya dan sering mempermalukannya di kelas.

Alisa adalah gadis sederhana yang harus bekerja macam-macam untuk membiayai hidup sehari-hari juga pengobatan ayahnya. Salah satunya, Alisa bekerja menjadi tukang cuci bajunya Natasha (NIA RAMADANI), yang ternyata adalah pacar nomor satu Evan diantara sekian banyak wanita yang mengelilingi Evan.

Setelah melalui lika-liku permusuhan yang panjang, Evan dan Alisa akhirnya sama-sama tak bisa mengingkari suara hati mereka yang paling dalam, dimana sebenarnya mereka saling menyukai satu sama lain. Mereka pun menjalin hubungan hingga akhirnya bersiap menuju ke pelaminan.

Tapi kemudian pernikahan mereka digagalkan oleh kenyataan bahwa keduanya adalah bersaudara. Alisa ternyata adalah putri dari perselingkuhan Henri, ayah Evan. Mereka berdua pun sama-sama terpukul menerima kenyataan ini.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta mereka?.. akankan Alisa dan Evan bersatu?.. atau apakah mereka akan kembali pada kehidupan dan pasangannya masing-masing?

Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3


Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3 Part 1


Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3 Part 2


Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3 Part 3


Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3 Part 4


Sambungan kisah sinetron Alisa Episode 3 Part 5

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.sinemart.com/
TV3
Msyiwenn Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 di Astro Ria pukul 6.30 petang (Sinopsis Episode 14)


Sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14

Pemain

* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita


OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)

Sinopsis Benci Bilang Cinta

Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.

Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.

Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.

Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.

Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.

Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 Part 1


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 Part 2


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 Part 3


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 Part 4


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 14 Part 5

Sinopsis/Review Episode 14 sinetron Benci Bilang Cinta

Sepeninggal Dimas Winda merasa kesepian di rumah. Ia jadi kangen dengan Dimas. Winda bahkan berpikir jangan2 ia sudah mulai jatuh cinta pada Dimas. Winda mencoba menghubungi Dimas, tapi tidak bisa.

Sementara itu di Banten, Dimas sedang mengunjungi sebuah stasiun TV swasta di Banten ditemani oleh Om Indra yang selalu setia mengurus segala keperluan Dimas. Dimas disambut oleh semua pejabat tinggi dan karyawan di stasiun tv swasta tersebut. Dimas tampak sibuk melakukan tour keliling bersama dengan orang2 penting di stasiun tv tersebut. Itulah sebabnya Winda tidak dapat menghubungi Dimas.

Karena tidak dapat menghubungi Dimas, Winda akhirnya menghubungi Om Indra untuk menanyakan kabar Dimas. Om Indra menjelaskan pada Winda bahwa Dimas sedang sangat sibuk dan HP Dimas sengaja dimatikan. Winda meminta Om Indra untuk menyampaikan pesannya pada Dimas untuk menelponnya jika Dimas sudah tidak sibuk. Setelah mengakhiri pembicaraannya dengan Om Indra, Winda meraih tasnya dan langsung berangkat ke kampus.

Om Indra mencoba menyela di tengah kesibukan Dimas untuk memberitahu Dimas bahwa Winda dari tadi mencoba menghubungi Dimas dan menyarankan agar sebaiknya Dimas menghubung Winda. Tapi Dimas bilang ke Om Indra bahwa ia sedang sibuk dan jika Winda perlu pasti nanti akan telpon lagi. Om Indra nggak berhasil meyakinkan Dimas untuk menelpon Winda. Dimas lalu melanjutkan tour nya lagi.

Di kampus Winda duduk sendirian sambil melamun di lingkungan kampus dekat tangga pintu masuk. Aditya yang baru datang melihat Winda melamun dan langsung menghampiri Winda. Aditya menanyakan mengapa Dimas tidak mengajak Winda ke Banten. Winda menjelaskan pada Aditya bahwa sebenarnya ia ingin ikut tapi nggak boleh ama Dimas krn takut akan mengganggu pekerjaan Dimas.

Tak lama Dian dan Indah datang diam-diam dari belakang Winda dan langsung mengagetkan Winda. Winda kaget sekali. Dian dan Indah membawakan kado spesial untuk Winda. Saat Winda membukanya, isinya adalah baju hamil dan mainan untuk bayi. Dian dan Indah bilang bhw itu untuk persiapan Winda kalau nanti Winda punya anak dari Dimas. Winda, Dian dan Indah jadi ketawa-ketawa karenanya. Tapi tidak dengan Aditya. Aditya mendadak diam. Becandaan Dian dan Indah untuk Winda itu membuat Aditya berpikir. Dian dan Indah melihat Aditya yang tiba2 diam dan segera memberi kode pada Winda. Winda pun melihat ke Aditya. Aditya lalu tersadar dari lamunannya tersenyum ke Winda. Winda pun melanjutkan ketawa2 nya dengan Dian dan Indah.

Di rumah Aditya kepergok sedang melamun oleh mamanya. Aditya mengatakan dengan terus terang pada mamanya bahwa ia menyukai WInda dan memuji Winda di depan mamanya. Mamanya sangat tidak setuju jika Aditya menyukai Winda dengan alasan bhw winda adalah gadis aneh, bego dan miskin. Winda itu juga adalah istrinya Dimas. Aditya membela Winda di depan mamanya. Aditya bahkan mengklaim bahwa yang seharusnya menikah dengan Winda adalah dirinya, bukannya Dimas. Setelah berdebat dengan mamanya, Aditya meninggalkan mamanya dengan kesal atas semua penilaian negative mamanya terhdapa Winda.

Winda mencoba belajar mobil sendiri di rumahnya. Namun Winda yang belum bisa nyetir malah menabrakkan mobilnya sehingga bagian depan mobil rusak. WInda ketakutan karena telah merusak mobil kesayangannya Oma Yani. Winda pergi ke rumah besar melapor ke mama Ayunita. Alhasil Winda pun dimarahi oleh Ayunita. Winda pun minta maaf. Meskipun Ayunita marah2 pada Winda, tapi Ayunita berjanji tidak akann mengadukan soal ini pada Oma Yani. Ayunita lalu menyuruh WInda untuk memersiapkan diri untuk menemani Miss Asia yang akan berkunjung ke D TV. Karena saking kaget dan senangnya WInda sampai keceplosan ngomong “Sumpeh lo” kepada Ayunita. Ayunita kaget. WInda sadar dan langsung buru2 minta maaf karena ia sudah keceplosan. Ayunita nggak bisa marah dan menyuruh WInda untuk mempersiapkan dirinya baik2 untuk menjalankan tugasnya besok.

Pulang ke rumahnya Winda sudah ditunggu Oma Yani. Fei dan Penny yang memberitahu Winda soal kedatangan Oma Yani. WInda langsung kaget dan takut karena mengira ia akan dimarahi oleh Oma Yani soal mobil itu. Makanya begitu Winda menemui Oma Yani di dalam rumah, Winda lansung minta maaf sambil nangis. Tapi Oma Yani tidak marah, karena mobil itu sudah ia berikan pada WInda, dan itu berarti mobil itu adalah hak WInda sepenuhnya. Winda lega. Oma Yani menyampaikan pada Winda bahwa benar apa yang dikatakan Dimas ttg WInda bahwa Winda itu lugu, manis, baik dan airmata WInda itu murni seperti mata air. WInda kaget saat tahu Dimas menilai dirinya seperti itu di depan Oma Yani. Padahal sikap Dimas padanya selalu ngeselin.

Claudia menonton TV bersama dengan tutornya. Kebetulan acara di tv saat itu adalah berita tentang Dimas yang sedang melakukan kunjungan di stasiun tv Banten. Claudia sampai tidak berkedip menonton acara itu. Ibu (siapa namanya g lupa) yang lagi bicara padanya pun tidak diperhatikan sama sekali. Sampai2 Ibu itu harus memanggil nama Claudia berulang-ulang. Baru akhirnya Claudia sadar. Claudia kembali menonton TV sambil memikirkan sesuatu. Setelah itu Claudia meraih HP nya dan meninggalkan ruangan untuk melakukan sesuatu.

Keesokan harinya Dimas sedang beristirahat di tepi pantai. Menikmati pemandangan dan udara pantai. Om Indra menawarkan Dimas untuk massage di hotel, tapi Dimas menolak. Dimas lebih suka menikmati udara pantai. Om Indra pun pergi. Dimas kaget saat melihat Claudia juga ada di pantai yang sama sedang bermain jet ski. Untuk memastikannya Dimas sampai membuka kacamatanya. Claudia semakin mendekat dengan jet ski nya. Begitu sampai di tepi pantai, Claudia turun dari jet skinya dan menghampiri Dimas, menyapa Dimas. Claudia bilang bahwa kebetulan banget mereka ketemu, ia juga sedang menginap di hotel yang sama.

Winda duduk sendirian di kantin setelah habis menelpon mama dan papanya. Aditya datang dan mengajak Winda untuk jalan2 ke taman mini. Winda setuju dan pergi bersama Aditya. Karena tidak hati-hati, HP Winda tertinggal di bangku.

Dimas berubah pikiran. Dimas bilang ke Om Indra bahwa ia mau di massage. Om Indra langsung mereserve tempat spa untuk Dimas. Dimas mau mengantar DImas, tapi Dimas melarang dengan alasan bahwa Om Indra sudah terlalu capek mengurusnya. Dan biar ia pergi sendiri.

Ternyata DImas bukannya ke tempat spa, tetapi diam2 Dimas malah menemui Claudia. Dimas langsung bertanya ngapain Claudia disini. Dimas nggak percaya saat Claudia mengatakan bahwa ia sedang berlibur. Dimas yakin bahwa Claudia sengaja datang ke tempat ini untuk mengikutinya. Dimas meminta Claudia untuk melupakannya karena ia sudah punya istri dan ia nggak mungkin mempermalukan keluarganya dengan berselingkuh. Jika pers sampai tahu bagaimana. Dimas juga menyalahkan Claudia yang dulu menolak lamarannya. Claudia nggak peduli Dimas sudah beristri dan ia juga bukannya menolak lamaran Dimas tapi ia hanya belum siap waktu itu. Apapun alasan Claudia, Dimas tetap meminta Claudia untuk melupakannya. Claudia tetap kekeuh bahwa susah baginya untuk melupakan Dimas karena semua berita tentang Dimas ada dimana-mana. Sedang apa dan dengan siapa Dimas saat ini ia tahu. Claudia menangis di hadapan Dimas. Akhirnya Claudia mengatakan pada Dimas, jika memang DImas tidak mau melihatnya, maka ia akan pergi dan membawa cinta itu dalam2 sampai ia mati. Lalu Claudia meninggalkan DImas dengan sedih. Dimas nggak tega juga melihatnya. Dimas pun mengejar Claudia, dan menahan Claudia pergi. Dimas menghapus airmata Claudia, lalu memeluk Claudia.

Om Indra berjalan di depan hotel sambil menerima telpon. Om Indra kaget saat melihat Dimas sedang bersama cewek melintas dengan motor di depan hotel. Om Indra ragu dengan apa yang dilihatnya karena setahunya Dimas sedang ada di ruang SPA. Untuk menyakinkannya, Om Indra lalu menyuruh supirnya DImas untuk mengecek Dimas di ruang SPA.

Sementara itu Winda dan Aditya sedang dalam perjalanan menuju Taman Mini. Aditya masih menanyakan Winda mengapa Dimas nggak mengajak Winda. Aditya bahkan mengandaikan jika ia jadi Dimas, ia pasti akan mengajak Winda kemana-mana. Winda mengatakan bahwa Aditya itu memang baik. Jika ia bertemu dengan Aditya duluan daripada Dimas, ia pasti bisa jatuh cinta pada Aditya. Aditya tersentak dengan pernyataan Winda itu.

Om Indra menunggu dengan cemas. Kecemasan Om Indra akhirnya terjawab. Supirnya Dimas kembali dan memberitahunya bahwa Dimas tidak ada di ruang SPA. Om Indra lalu menyuruh supir itu untuk mencari Dimas dan jangan sekali2 melapor pada polisi ataupun keluarga Subekti.

Dimas dan Claudia kabur naik motor. Namun di jalanan ada orang yang mengikuti mereka dengan motor juga sambil memotret. Dimas langsung tahu bhw mereka itu wartawan. Dimas menyuruh Claudia pengangan karena ia akan berusaha kabur dari wartawan tsb. Kejar-kejaran ala paparazzi yang lagi ngejar seleb pun terjadi. Untungnya Dimas berhasil kabur, dan wartawan itu pun kehilangan jejak Dimas.

Sementara itu di rumah besar panik karena tidak dapat menghubungi WInda. Ayunita marah2 kemana WInda sebenarnya. Ayunita lalu menyuruh Fei/ Penny untuk menelpon rumah keluarga Winda krn mungkin saja Winda sedang berada disana. Namun keluarganya Winda malah ikut panik saat menerima telpon dari keluarga Subekti yang menanyakan apakah Winda ada disitu. Kuncoro dan Susi langsung khawatir dengan Winda. Donny menambahkan ketakutan mereka dengan cerita yang serem2… kalo Winda diculik… atau diperkosa gimana. Kuncoro langsung tambah panik. Susi malah lebih gawat. Ia langsung pingsan seketika. Sedangkan Kuncoro melapor ke polisi bahwa Winda hilang. Donny sibuk ngipasin mamanya yang pingsan dan mencoba untuk menyadarkan mamanya. Selesai telpon, Kuncoro nangis2 kayak anak kecil sambil teriak histeris manggil2 Winda. Tiba2 Susi sadar dari pingsannya dan marah2 ke Kuncoro karena tangisannya itu. Namun tak lama kemudian Susi pingsan lagi saat Kuncoro bilang “Mama sadar?” Tangisan Kuncoro pun bertambah keras.

Aditya dan WInda sampai di taman Mini. WInda turun dari mobil. Wajahnya tampak sedih. WInda duduk di bangku taman. Winda diam. Dan tak lama WInda menangis. Aditya melihat Winda yang bersedih.

Bersambung...
sumber sinopsis/review Episode 14 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
Msyiwenn Channel
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Online Visitors

Thank you for dropping by