Pemain
* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita
OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)
Sinopsis Benci Bilang Cinta
Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.
Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.
Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.
Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.
Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.
Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.
Sinopsis sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13
Winda sangat senang sekali karena akhirnya bisa kembali kekampus, ia melihat keadaan sudah banyak berubah di kampusnya. Banyak siswa yang memakai pakaian yang hampir sama dengan gaya Winda selama kuliah dulu. Gaya dengan kaos kaki warna-warni dan sendal jepit sekarang sudah menjadi trend di kampus Winda.
Winda menuju ke kantin, ia bertujuan bertemu dengan kedua teman baiknya. Winda memberikan tanda siulan kepada kedua temannya itu, mereka sadar kalau itu adalah siulan Winda dan menemukan Winda yang sedang bersembunyi dibalik tembok. Winda melepaskan kangen kepada kedua sahabatanya itu dan mulai membicarakan tentang kehidupan Winda yang sekarang sudah berstatus sebagai istri seorang Dimas Subekti. Temannya menyarankan Winda untuk berusaha lebih agresif kepada Dimas, Winda yang mendengarnya pun menjadi malu.
Di rumah, mbak Mirna dan Om Indra mencari-cari Dimas karena tidak ada dikantor. Mereka menyangka kalau Dimas hilang dan panik. Mbak Mirna & Om Indra kemudian menanyakan keberadaan Dimas pada Winda, tapi Winda malah tertawa dan bilang kalau Dimas itu sudah besar dan tidak usah dikhawatirkan, nanti juga ia pulang sendiri. Om Indra mengatakan kalau ia khawatir karena Dimas sudah ditunggu di kantor karena ada rapat penting. Winda yang penasaran akhirnya kut juga mencari-cari Dimas. Winda pergi ke balkon karena ia yakin Dimas ada disana. Betul saja Dimas memang ada diatas balkon itu, sedang iseng memotret dengan kameranya. Dimas kaget melihat kedatangan Winda, kemudian Winda bilang kalau ia dicari Om Indra dan Mbak Mirna untuk segera ke kantor. Tapi Dimas tidak menggubrisnya, ia malah menyuruh Winda untuk pergi, tapi Winda menolaknya karena ingin menemani Dimas. Saat hendak mendekati Dimas, Winda terpeleset dan Dimas yang hendak menolongnya pun ikut terjatuh menindih tubuh Winda. Winda melihat wajah Dimas begitu dekat dengan wajahnya, dan dengan lugunya Winda pun memejamkan mata agar Dimas menciumnya. Tapi Dimas yang keki, kemudian langsung meninggalkan Winda. Windapun merasa malu.
Di rumah besar Ayu, Oma dan Winda membicarakan tentang kesehatan Darian. Tak lama Ayu pun kembali membicarakan keputusan hak antara Aditya dan Dimas, Ayu pun sempat menjelek-jelekkan Anyelir. Winda yang memang berada disitu pura-pura untuk tidak mendengar dan memutuskan untuk keluar melihat Dimas dan Aditya yang sedang bermain basket.
Winda memandang Dimas dan Aditya yang sedang bermain basket dari depan pintu. Tiba-tiba Dimas gak sengaja menubruk Aditya, dan menyebabkan Aditya terjatuh dan tangannya terluka. Winda yang melihatnya langsung menolong Aditya. Winda yang melihat Dimas tak begitu memperdulikan luka Aditya secara gak sengaja langsung membentak Dimas. Dimas yang kesal kemudian pergi meninggalkan Winda dan Aditya. Walaupun sebenarnya Ada perasaan cemburu di hati Dimas saat melihat Winda mengobati luka Aditya, tapi dalam hati Dimas tetap tidak mau mengakuinya. (Di scene ini banyak adegan Dimas mengingat kembali kenangannya dengan Winda)
Pak Darian sedang memimpin rapat siang ini. Tiba-tiba dadanya merasa sesak, Om Indra yang ada di ruangan rapat menyarankan Pak Darian untuk istirahat dulu. Tapi Pak Darian menolaknya karena rapat ini sangat penting. Tetapi tidak beberapa setelah itu tiba-tiba pak Darian jatuh pingsan di tengah-tengah ruangan rapat. Seluruh karyawan pun panik dan segera membawa pak Darian ke Rumah Sakit.
Winda mencari-cari Dimas, tapi ia tidak menemukannya di kamar, tiba-tiba Winda tertarik untuk masuk ke ruangan gelap, milik Dimas. Winda yang penasaran memasuki ruangan itu. Betapa kagetnya ia ketiga ia masuk yang dilihatnya adalah kumpulan foto Dimas bersama Claudia. Hati Winda merasa kecewa dan sedih, bahkan hampir mwnangis.
Dimas heran melihat ruangan gelapnya terbuka, ia masuk untuk mengeheck. Ternyata ia melihat Winda ada didalam. Winda kaget melihat kedatangan Dimas. Dimas sangat marah karena berfikir Winda sudah lancang masuk ke ruangannya tanpa izin. Dimas membentak dan menyuruh Winda untuk segera keluar. Winda keluar dengan kesal dan menangis. Sampai akhirnya datanglah (Fei or Penny pokoknya salah satunya deh) memberitahukan bahwa Pak Darian masuk Rumah sakit. Disaat yang sama, masih didalam ruangan gelap Dimas pun mendapat telephone bahwa papanya masuk Rumah Sakit. Dimas keluar dan mengajak Winda untuk menjenguk papa di Rumah Sakit. Winda yang masih kesal dengan Dimas, mengikuti Dimas tanpa banyak bicara.
Di Rumah Sakit, Oma dan Ayunita nampak sedang menunggui pak Darian yang masih belum sadarkan diri. Oma dan Ayunita sangat khawatir, sampai akhirnya Dimas dan Winda datang. Ayunita mengajak Dimas untuk menemaninya minum kopi di kantin, sedangkan Winda memilih untuk menemani Oma di ruangan. Dikantin Ayunita memberitahukan kepada Dimas bahwa, Dimas harus menggantikan posisi papanya dalam urusan proyek besar dengan Mr. Ben. Sedangkan posisi di D-TV sementara dipegang oleh Aditya dan itu semua atas keputusan Oma. Dimas merasa tak keberatan dengan tugasnya menangani proyek dengan Mr. Ben, tapi Dimas sangat kaget saat Ayunita mengatakan bahwa Winda sebaiknya ikut mengurus D-TV bersama Aditya, karena Ayunita khawatir bila D-TV dipegang oleh Ditya. Dimas langsung teringat dengan keakraban Winda dan Ditya selama ini, dan ia mengatakan kalau Ayunita tidak usah merasa khawatir dengan Ditya karena Ditya adalah sepupu Dimas.
Keesokannya Pak Darian sudah berada di rumah. Winda dan Dimas datang menjenguknya. Pak Darian mengatakan kalau Dimas harus mengantikan urusan bisnis dengan Mr. Ben. Pak Darian menyuruh Dimas menemani Mr. Ben dan mengajak Winda untuk ikut serta karena Mr. Ben juga membawa keluarganya. Winda yang mendengarnya menjadi senang. Dalam hati Winda menyangka kalau Dimas sengaja menyembunyikan rencananya itu, sama saat mereka hendak menginap di rumah Ortu Winda. Tapi mengingat perkataan Ayunita tentang Ditya yang akan memegang D-TV untuk sementara, akhirnya Dimas memutuskan untuk tidak mengajak Winda karena Winda harus menemani Ditya di D-TV. Winda yang kecewa hanya bisa menurut. Tak lama, Winda mohon izin untuk keluar sebentar. Saat hendak pulang Dimas mencari-cari Winda yang belum kembali. Oma yang melihat Dimas hendak pulang tanpa Winda menanyakan keberadaan Winda. Dimas yang bingung pun akhirnya mengatakan kalau Winda sudah pulang terlebih dulu dan sudah pamit dengannya tadi, padahal sebenarnya ia tidak tahu Winda pergi kemana, dan berfikiran kalau Winda masih marah karena Dimas membentaknya kemaren.
Bersambung...
sumber sinopsis Episode 13: ivens: http://sinetron.forumco.com/
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 1
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 2
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 3
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 4
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 5
Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13 Part 6
Sinopsis/Review sinetron Benci Bilang Cinta Episode 13
Winda kaget saat mengetahui bahwa ternyata mobil yang diberikan oleh Dimas untuknya adalah sebuah mobil tua warisan keluarga Subekti. Oma Yani sendiri yang mengantarkannya untuk Winda. Oma Yani heran mengapa Winda yang masih muda masih mau memakai mobil tua tersebut. Dimas dan Om Indra senyam-senyum aja. Winda pun tidak bisa protes apa-apa ke Dimas karena ia ingat bahwa ia pernah bilang mobil bekas pun nggak masalah untuknya. Oma Yani nggak berlama-lama di rumah Dimas karena masih ada urusan lagi.
Setelah Oma Yani pergi, Winda cemberut karena kesal. Om Indra dan Dimas senyum2 di belakang Winda. Dimas lalu menghampiri Winda dan tanya apakah Winda marah karena dikasih mobil bututnya Oma Yani. Winda bilang ke Dimas bahwa yang bikin ia kesal bukan karena mobil itu, tapi karena Dimas yang sudah berhasil mengerjainya. Dimas menjelaskan bahwa ia bukan bermaksud mengerjai Winda. Seharusnya Winda melihat Oma Yani yang percaya banget dengan Winda dan jangan melihat dari mobilnya. Winda akhirnya senyum lagi. Dimas lalu menyuruh Winda untuk siap2 ke kampus.
Dimas dan Winda ke kampus naik mobil butut yang tadi pagi diberikan oleh Oma Yani. Dimas memang nggak menyetir sendiri. Ada supir yang mengemudikannya. Tapi tetap saja naik mobil itu sangat tidak nyaman buat Dimas. Winda ketawa2, sementara Dimas tampangnya kayak orang ketakutan pas naik mobil itu. Duduk di belakang sambil berpegangan erat. Sampai di kampus Dimas langsung turun. Dimas lalu menyuruh supir untuk menjemputnya nanti tapi tidak dengan mobil butut itu lagi.
Di depan pintu kampus, ada beberapa mahasiswi yang berbaris sambil megangin kuping mereka. Mereka semua sedang dihukum oleh dosen karena memakai sandal jepit dan kaos kaki warna-warni yang dulu sering dipakai Winda. Rupanya sandal jepit dan kaos kaki warna-warni itu sudah menjadi tren di kampus. Winda ketawa melihat pemandangan itu dan malah memberikan semangat pada mereka yang sedang dihukum itu.
Seperti biasanya Winda ngumpul bareng Dian dan Indah di kantin. Dian dan Indah penasaran dengan perkembangan hubungan Winda dengan Dimas. Saat ditanya soal itu, Winda bilang bahwa kemarin ia sudah mencium pipi Dimas. Winda malah diketawain dan diledekin oleh Dian dan Indah. Kalo Winda nggak mau Dimas direbut oleh cewek lain, mereka berdua menyarankan agar Winda harus lebih agresif…
Di rumah besar… Anyelir dan Aditya datang berkunjung menjenguk Oma Yani. Anyelir menanyakan kesehatannya Oma Yani. Oma Yani menjelaskan bahwa kondisinya masih lebih baik daripada Darian yang penyakit jantungnya bisa kambuh sewaktu-waktu. Dan itulah sebabnya mengapa mereka mempercepat pernikahan Dimas dan Winda. Anyelir meminta oma Yani agar tidak perlu khawatir dengan Darian karena ada Dimas yang mendampingi Darian. Aditya juga ikut menimpali dan meyakinkan oma Yani bahwa Dimas adalah orang yang sangat bisa diandalkan.
Di rumah Dimas… Indra dan Mirna panik tidak menemukan Dimas dimana-mana di seluruh rumah. Padahal Dimas harus segera menghadiri rapat penting di D TV. Indra dan Mirna menanyakan pada Winda dimana Dimas. Winda juga nggak tahu. Winda bilang ke Indra dan Mirna bahwa mungkin Dimas sudah berangkat duluan. Indra bilang nggak mungkin karena baru 15 menit yang lalu DImas masih ada. Dan menurut satpam, Dimas juga belum keluar. Indra dan Mirna akhirnya memutuskan untuk mencari Dimas lagi. Winda juga akhirnya ikut nyariin Dimas.
Winda naik tangga yang menuju ke loteng rumah. Disana Winda menemukan Dimas yang sedang asik memotret dengan kameranya. Dimas kaget Winda bisa tahu ia ada di tempat itu. Dimas berdiri dipinggir sekali. Winda ikutan nimbrung. Dimas menyuruh Winda jangan ikut berdiri disitu. Tapi Winda menolak pergi dan tetap ingin disitu. Dimas akhirnya melanjutkan jepret sana-sini. Tak lama WInda yang melihat Indra dan Mirna ada di bawah langsung teriak memanggil mereka. Dimas yang tidak mau keberadaannya diketahui oleh mereka langsung menutup mulut Winda dan menarik Winda menjauh dari pinggir agar tidak terlihat. Alhasil entah karena kaget atau karena tidak bisa menjaga keseimbangan, mereka berdua sama2 jatuh ke lantai. Dimas jatuh tepat diatas Winda, sehingga wajah mereka berdua dekat sekali. Dan itu membuat Winda berpikir untuk melakukan sesuatu. WInda memejamkan matanya. Dimas melihat Winda yang memejamkan matanya. Entah apa yang ada dibenak Dimas, namun saat itu Dimas melihat Winda sambil mengerutkan keningnya dan langsung buru2 bangun. Tanpa berkata apa2 pada Winda, Dimas langsung ngeloyor pergi. Winda membuka matanya dan melihat Dimas sudah nggak ada. Winda pun bangun. Ia memanggil Dimas dan bertanya Dimas mau kemana, tapi tak ada jawaban. Winda akhirnya jadi malu sendiri.
Winda dan Dimas sedang berkunjung ke rumah besar. Winda sedang minum teh bersama Oma Yani. Tak lama Ayunita, mamanya Dimas ikutan gabung. Ayunita menanyakan soal kunjungan Anyelir dan Aditya pada Oma Yani. Oma Yani pun membenarkan. Ayunita menyampaikan pada oma Yani bahwa ia mendengar kabar soal Anyelir yang sering makan malam dengan beberapa laki2. Tapi Oma Yani menganggap bahwa hal itu sangat wajar karena Anyelir itu pandai bergaul. Disamping itu dulunya Anyelir juga orang terkenal. Winda yang ikut nguping dari tadi nyeletuk dan bertanya pada Oma Yani tentang profesi Anyelir dulunya. Oma Yani menjelaskan bahwa dulunya Anyelir adalah seorang penyanyi dan pemain film terkenal. Anyelir juga sangat mahir bermain piano. Winda terkagum-kagum. Saat itu Om Indra lewat. Winda langsung bertanya pada om Indra Dimas dimana. Om Indra bilang bahwa Dimas sedang main basket bersama Aditya di luar…
Winda keluar untuk melihat Dimas dan Aditya yang sedang main basket. Winda memanggil Aditya. Aditya melihat Winda, perhatian Aditya pun sesaat jadi beralih ke Winda. Sehingga Aditya tidak fokus lagi pada permainan basketnya. Sementara itu Dimas yang masik asik terus bermain, secara nggak sengaja menabrak Aditya yang lagi melihat ke Winda sampai Aditya terjatuh. Winda kaget melihat aditya jatuh dan langsung berlari menghampiri Aditya. Melihat lengan Aditya berdarah tergores aspal, Winda panik dan spontan langsung memarahi Dimas yang menurut Winda terlalu kasar main basketnya. Dimas agak kaget dibentak Winda. Dimas pun pergi meninggalkan Winda dan Aditya. Saat mau masuk ke dalam rumah Dimas masih sempat melihat Winda yang perhatian banget sama Aditya.
Saat Dimas keluar lagi, Dimas melihat Winda masih sibuk dengan lukanya Aditya. Dimas juga melihat Winda yang akrab sekali dengan Aditya dan bisa ketawa-ketawa dengan Aditya. Melihat semua itu Dimas jadi berpikir “Nggak mungkin gue cemburu.”
Saat sedang memimpin rapat penyakit jantung Darian kumat. Darian pun pingsan di tengah-tengah rapat.
Secara nggak sengaja Winda menemukan ruangan rahasia/ ruangan photography (kamar gelap) Dimas saat Winda sedang mencari-cari Dimas. Disana Winda menemukan semua hasil jepretan Dimas yang kebanyakan adalah photo Claudia dan ada juga photo-photo Dimas sedang bersama Claudia. Winda tampak sedih melihat semua itu. Pada saat itu Dimas masuk ke ruangan dan melihat Winda ada di dalam. Merasa privacy nya terusik, Dimas tampak kesal dan tanya ngapain Winda disitu. Winda yang masih kaget melihat semua photo-photo itu tidak bisa menjawab. Dimas lalu membentak Winda menyuruh Winda keluar dengan kasar. Winda kaget dibentak seperti itu dan buru-buru keluar.
Lagi kesal dan sedih gitu, tiba-tiba Penny menghampirinya dan membawa kabar buruk bahwa Darian masuk RS. Sementara itu Dimas juga menerima kabar yang sama dari mamanya melalui HP. Dimas keluar dari ruangan dan langsung mengajak Winda ke rumah sakit.
Di rumah sakit Ayunita meminta maaf pada Oma Yani karena ia telah membiarkan Darian mengurus sendiri proyek besarnya dengan Mr. Bill di Banten. Oma Yani menasehatkan Ayunita agar lebih tegas untuk mengawasi kesehatan Darian. Oma Yani meminta Ayunita agar menyuruh Indra untuk menyerahkan semua tugas2 untuk proyek tsb pada Dimas. Ayu mencemaskan bagaimana dengan D TV selama Dimas pergi ke Banten. Ayu menayarankan untuk mengadakan BOD meeting untuk menentukan pengganti Dimas selama DImas pergi. Oma Yani mengatakan bahwa itu tidak perlu. Sebaiknya mereka serahkan saja pada Aditya untuk mewakili Dimas di D TV selama Dimas mengurus proyek di Banten. Ayunita kurang setuju dengan hal itu. Tapi Oma Yani mengatakan bahwa semua ini hanya sementara. Lagipula Aditya juga mempunyai saham di D TV dan ia juga berhak. Ayu akhirnya terpaksa menerima keputusan Oma Yani.
Dimas dan Winda sampai di rumah sakit. Ayunita meminta Dimas untuk menemaninya minum kopi di kantin. Winda tinggal di ruangan bersama dengan Oma Yani.
Di kantin Ayunita mengatakan pada Dimas agar Dimas mengambil alih proyek besar dengan Mr. Bill. Dimas meminta mamanya agar tidak khawatir karena ia akan mengurus proyek ini dengan baik. Ayunita juga menyampaikan keputusan Oma Yani yang mengangkat Aditya untuk menggantikan Dimas sementara Dimas mengurus proyek di Banten. Dimas sempat kaget saat tahu Aditya akan menggantikannya di D TV. Lebih kaget lagi saat mamanya menyarankan Winda untuk mendampingi Aditya. Karena dengan adanya Winda, Ayu bisa mengawasi gerak-gerik Aditya. Dimas kurang sependapat dengan mamanya yang mencurigai Aditya. Karena menurut Dimas, Aditya itu adalah sepupunya dan mamanya nggak boleh berpikiran negative tentang Aditya.
Anyelir pulang membawa kabar tentang Darian yang masuk RS pada Aditya. Anehnya Anyelir tampak sangat senang saat memberitahu kabar itu pada Aditya. Anyelir bahkan melarang Aditya untuk menjenguk Darian karena ia takut semua akan mengira bahwa mereka senang dengan sakitnya Darian. Aditya yang cemas dengan kesehatan pamannya itu langsung menentang mamanya yang berpikiran seperti itu. Kondisinya beda. Nggak mungkin orang akan mengira seperti yang ada di pikiran mamanya. Anyelir pun menenangkan Aditya dan bilang bahwa Darian hanya kecapean saja. Dan ia pun sama khawatirnya dengan kondisi Darian.
Dimas dan Winda menjenguk papanya yang sudah pulang ke rumah besar. Pada kesempatan itu Darian menyampaikan pada Dimas soal proyek dengan Mr. Bill di Banten yang sudah diserahkan pada Dimas. Dimas bilang bahwa semuanya sudah disiapkan oleh om Indra dan papanya nggak usah khawatir soal proyek itu. Darian juga menanyakan pastinya Dimas akan mengajak Winda. Winda udah seneng aja saat tahu ia mau pergi dengan Dimas meskipun ia kesal juga karena Dimas nggak bilang-bilang padanya soal kepergian ini. Tapi Winda salah mengira. Karena sebentar kemudian Dimas menjelaskan pada papanya bahwa Winda akan tinggal untuk menggantikannya mengurus D TV bersama dengan Aditya. Meskipun heran, Darian setuju aja jika itu semua sudah menjadi keputusan mereka berdua. Winda pun langsung bete, tapi tidak diperlihatkan di depan Darian. Saat Darian menanyakan pendapat Winda, Winda pun bilang bahwa itu semua terserah Dimas. Ia setuju-setuju aja. Setelah itu Winda pamit keluar dari kamar Darian duluan.
Setelah berbincang dan pamitan untuk langsung berangkat ke proyek dengan papanya, Dimas menemui Oma Yani dan mamanya yang sedang ngobrol di pinggir kolam renang untuk pamitan juga. Oma Yani sempat nanya Winda kemana pada Dimas. Dimas bilang bahwa Winda sudah pulang duluan. Padahal sebenarnya Dimas sendiri tidak tahu Winda dimana. Dalam hatinya Dimas berpikir apakah Winda masih kesal karena peristiwa kemarin saat Dimas membentaknya… sebenarnya Winda itu kemana ya… BERSAMBUNG
sumber sinopsis/review Episode 18 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
RanniaLove Channel
ivens: http://sinetron.forumco.com/
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)