Friday, August 27, 2010

Sambungan Episode 105 sinetron Cahaya di Astro Prima pukul 3.00 petang pada 27 Ogos 2010, Jumaat


Pemain/Dibintangi oleh:

Cerita/Sinopsis:

Papa Aya (Cahaya) ingin menjualnya ketempat pelacuran, tetapi Aya lari dan bertemu dengan Papa Talita. Ia dibawa Papa Talita ke rumahnya, dimana Aya bertemu dengan Talita.

Pada saat Aya dan Talita berada di atas genteng, Aya terjatuh dan ditolong oleh Raka.

Keesokan harinya, di sebuah kemah di hutan, Aya dan Talita sedang bersenang-senang di tepi sungai, ketika seorang anak lelaki membuang kalung Talita ke sungai. Aya terjatuh, dan lagi-lagi Raka menolongnya. Raka menemukan kalung Talita pada malam hari, dan Ayalah yang memberinya kembali ke Talita.

Sepulangnya ke Jakarta, Aya mendapat laporan dari Mama Talita bahwa ayahnya mencuri sendok emas mereka. Akhirnya mereka berdua diusir dan tidur di sebuah kos.

Keesokan harinya, Raka menjemput Aya untuk kembali ke rumahnya. Erwin pulang, dia selalu dimarahi oleh mama talita karena melukis dan pacaran dengan anggrek yang mimisan terus,pada saat talita ada di tempat pembangunan ia jatuh di tolongi oleh satu cowok lagi bernama sakti,lalu, raka mengenalkan aya pada neneknya, ternyata, nenek raka suka dengan aya dan menjodohinya berdua sampai menguncinya berdua di rumah pohon, gara gara papa aya dipenjara dan tidak suka dengan raka,dan juga raka menolongi talita saat ia di culik, aya memutuskan raka untuk berpisah dan berhenti pacaran, aya juga pernah iseng sama talita, aya mengunci mereka berdua di toilet.

Papa aya sudah bebas dari penjara, dan menginap di rumah talita lagi, papa aya sudah tidak betah di rumah talita karena dimarahi terus sama nenek sihir alias mama talita , lalu, mereka berdua pergi semuanya nangis, talita, papa dan mama talita, nenek raka, erwin, raka dan teman barunya darwin yang baru pulang dari hawaii, mereka berpisah untuk selamanya...pas aya kembali, aya menemukkan cowok baru bernama satria. aya menyukai satria, satria juga menyukai aya, sampai darwin cemburu dan mau bunuh diri , lalu aya sudah menyukai satria kan, lalu, aya menjodohkan talita dan raka sampai mereka putus, pas mereka putus, aya kecebur untuk kedua kalinya, dan raka menolonginya, lalu talita marah dan diajak sama sakti untuk kencan berduaan, lalu, aya bilang ke raka untuk buat tanda besar menuliskan "TALITA, TOLONG MEMAAFKAN AKU" lalu talita dan raka hidup bahagia lagi, sampai mama talita punya rencana untuk acara tunangan talita dan raka,lalu mereka jadi tunangan sampai sakti cemburu dan dijodohkan sama si judit jelek itu,setelah tunangan Raka dan Talita Berhasil, Mama Talita Akan Menikahkan Erwin dan Aya, Aya Tidak Setuju Karena Satria Sudah Menjodohinya Selama Panjang Hari, Lalu, Satria Makin Lama Dengar Soal Menikah, Satria cemburu Dan Membuang Semua Barang2 yang Dikasih Aya .

Lalu, Papanya Satria Ajak Satria Bertemu Orang Penting, lalu, Satria Lihat Aya Lagi Dirampok dan Satria Berusaha Membelanya Dan Satria Ditusuk, Aya Shock lau Membawanya Ke Rumah Sakit, Mama Talita Sudah Marah Sampai Satria Sadar dan Aya Sudah Bisa Pulang.Akhirnya Tunangan Erwin dan Aya disiapkan, Erwin lalu mengajak aya Kabur dan Satria Bawa Aya,Mereka Berdua Mencari Kerjaan dan Akhirnya Diputuskan untuk membuat toko Roti Bakar,Roti Bakar ya Laku sampai 5 orang penjahat Membakar Warung Roti Bakar Itu.

Satria Merencanakan untuk Membangun toko Roti Bakar lagi, Akhirnya Jadi Deh, Setelah Jadi,Satria Dipakasa oleh Bapaknya yang Kaya untuk Membuat Proyek Kampus Aya,Talita,Raka dan Darwin,Satria Tidak Terima Proyek itu, Malah Bapaknya Paksa Sampai Satria Mau, Aya menunggu Satria Dikampusnya Akhirnya Aya Dijemput Sama Raka ke Toko Roti Bakar itu, Malamnya, Sakti Mau Menemui Talita

Character/Karakter

  • Cahaya
Cahaya diperankan oleh Naysila Mirdad. Dalam sinetron ini, Cahaya digambarkan sebagai seorang yang lucu, baik hati, namun suka menangis. Dalam sinetron ini pula, ia kerap kali dipanggil oleh Elga dengan sebutan Aya Cahaya Aya.
  • Talita
Talita diperankan oleh Ririn Dwi Ariyanti. Dalam sinetron ini, Talita digambarkan sebagai seorang yang berani, baik hati, namun pelupa.
  • Raka
Raka diperankan oleh Glenn Alinskie. Dalam sinetron ini, Raka digambarkan sebagai seorang yang sifat hampir mirip dengan Cahaya dan begitu charming sehingga disukai oleh Cahaya dan Talita. Raka terkadang tidak bisa mengendalikan emosi, tapi dibalik itu semua, Raka memiliki hati yang baik dan benar - benar tulus untuk mencintai seseorang.
  • Satria
Satria diperankan oleh Dude Harlino. Dalam sinetron ini, Satria digambarkan sebagai seorang yang hampir mirip dengan Raka. Satria adalah seorang yang baik, tapi sering berbohong demi mendapatkan cinta Cahaya.
  • Darwin
Darwin diperankan oleh Rio Reifan. Dalam sinetron ini, Darwin merupakan orang kedua yang paling lucu setelah Nenek Reni yang merupakan nenek dari Raka.
  • Erwin
Erwin diperankan oleh Rama Michael dia orangnya kreatif dan pemarah.
  • Tedi
Papa Talita Diperankan Oleh Dwi Yan dia orangnya mengestop marah dan baik.
  • Elga
Mama Talita Diperankan Oleh Meriam Bellina dia orangnya pemarah dan suka menggunakan bahasa campuran Inggris-Indonesia seperti I Tidak Thank You Sama You yang artinya Saya Tidak Terima Kasih Sama Kamu atau Coba Kamu Think-Think yang artinya Coba Kamu Pikir-Pikir atau You come sini here yang artinya Kamu ke sini dll.
  • Nenek Raka
Nenek Raka Diperankan Oleh Nani Widjaya dia orangnya penjodoh, genit dan baik dan sayang terhadap cucu.
  • Hendra
Papa Aya Diperankan Oleh Yadi Timo dia orangnya tidak betah, pemarah, pencuri dan baik. papanya adalah orang jahat yang sudah menjualnya ke tempat pelacuran.
  • Pertiwi
Ibu Aya Diperankan oleh Dian Nitami yang lama terpisah. Ia dalah wanita kaya namun punya penyakit asma.
  • Eva
Bekas pacar Satria dari Amerika ini diperankan oleh Kimberly Ryder. Ia orang yang sangat ambisius dan selalu mencoba untuk merebut kembali Satria dari Cahaya.
Sambungan kisah sinetron Cahaya Episode 105

Sambungan kisah sinetron Cahaya Episode 105 Part 1

Sambungan kisah sinetron Cahaya Episode 105 Part 2

Sambungan kisah sinetron Cahaya Episode 105 Part 3

Sambungan kisah sinetron Cahaya Episode 105 Part 4


sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://id.wikipedia.org/
xanadu2202 Channel
naydudmira Channel
just4sharing 1 Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Episode 4 - Sinetron Safa dan Marwah di Astro Prima pada 24 Ogos 2010 jam 2.00 petang


Sinetron Safa dan Marwah Episode 4

Mulai 17 Ogos 2010 di Astro Prima

Dibintangi oleh:

Risty Tagor sebagai Safa
Mieke Amalia sebagai Siti
Nikita Willy sebagai Marwah
Umar Lubis sebagai Zainal
Inggrid Kansil sebagai Ratih
Rionaldo Stockhorst sebagai Ilham
Riza Shahab sebagai Adil


Tema Pembukaan Safa dan Marwah - Biarkan Jatuh Cinta: ST12

Lirik Lagu ST 12 - Biarkan Jatuh Cinta (Tema Pembukaan Sinetron Safa dan Marwah)

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Dan biarkan aku padamu
Menyimpan sejuta harapan aku padamu
Rasa ini tulus padamu
Takkan berhenti sampai aku mati

Reff:
Biarkan aku jatuh cinta
Pesona ku pada pandangan saat kita jumpa
Biarkan aku 'kan mencoba
Tak peduli kau berkata 'tuk mau atau tidak

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
Jiwa ini getarkan jiwamu
Jantung ini detakkan jantungmu

Back to Reff: 3x

Mata ini indah melihatmu
Rasa ini rasakan cintamu
(Terima kasih dan kredit diberikan kepada http://infomusik-board.blogspot.com)

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah

Safa (RISTY TAGOR) adalah seorang gadis cantik, sedikit tomboy, tegar dan baik hati. Ia tinggal bersama ibunya, Siti (MIEKE AMALIA), di desa nelayan. Safa tidak pernah menyadari kalau Siti bukanlah ibu kandungnya. Yang ia tahu adalah Safa ingin membantu ibunya menemukan adiknya, anak Siti yang selalu dirindukan oleh Siti.

Berbeda dengan Safa, Marwah (NIKITA WILLY) adalah gadis lemah lembut, cantik jelita, baik hati, soleha, dan kaya raya. Tipikal wanita idaman semua laki-laki. Marwah tinggal bersama orang tuanya, Zainal (UMAR LUBIS) dan Ratih (INGGRID KANSIL), serta kakaknya yang jahil, Ilham (RIONALDO STOCKHORST). lepas dari semua kekurangan keluarganya, Marwah sangat menyayangi orangtua dan keluarganya, Marwah tak tahu bahwa dia sama sekali tak punya hubungan darah dengan mereka semua.

Suatu saat, Safa pindah ke Jakarta setelah mendapat beasiswa dari salah satu kampus terkemuka. Di sanalah ia bertemu dengan Marwah yang menjadi kembang di kampus itu. Akhirnya persahabatan pun mulai tumbuh di antara Safa dan Marwah. Mereka berdua tak pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya. Safa kagum sekali pada Marwah yang walaupun memiliki segalanya, tetap ingat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang yang kekurangan. Begitu juga sebaliknya, marwah mengagumi Safa yang ikhlas dan sukarela untuk mengajar ngaji di Masjid tempatnya biasa memberikan donasi. Toh

Kedekatan mereka berdua membuat Siti berkesempatan bertemu dengan Marwah. Bukan main bergetarnya hati Siti saat bertemu dengan Marwah. Naluri keibuannya tak bisa dibohongi, walaupun otaknya tak mengerti apa yang terjadi di dalam hatinya. Perhatian siti pun jadi melimpah ruah pada Marwah. Perasaanya kuat sekali mengatakan bahwa Marwah adalah anaknya yang dulu hilang karena dijual ke kelaurga kaya. Hal ini tentu saja membuat heran Safa. Hati Safa yang selalu bersih pun mendapatkan ujian. Sanggupkah dia menghindarkan dirinya dari perasaan iri melihat ibunya, satu-satunya orang yang dia miliki ternyata merasakan perasaan yang jauh lebih berarti pada Marwah?

Safa dan Marwah kemudian sama-sama berkenalan dengan Adil (RIZA SHAHAB), seorang mahasiswa perantau yang soleh, pintar, dan sangat tampan. Di saat yang berbeda-beda keduanya sama-sama terpikat oleh Adil yang begitu sempurna di mata mereka. Tetapi keduanya sama-sama tak berani menunjukkan perasaan mereka karena, walaupun hanya anak miskin, Adil ternyata merupakan idola kampus karena ketampanan, wibawa, pesona dan kesolehannya.

Betapa terkejutnya Safa ketika mendapati bahwa Adil adalah anak dari Fikri, pengurus mesjid yang menaruh hati pada ibunya. Safa pun jadi dilema. Haruskah dia membiarkan Siti dan Fikri bersama? Sebab jika mereka bersama, tentunya akan terasa sangat ganjil untuk dirinya dan Adil untuk bisa bersama....

Masalah jadi semakin pelik saat Safa dan Marwah akhirnya sama-sama mengetahui bahwa diam-diam sahabat mereka itu sama-sama jatuh cinta pada Adil....

Bagaimanakah kelanjutan kisah ini? Bagaimanakah reaksi Marwah saat tahu bahwa dia ternyata bukan anak kandung orangtuanya? Bagaimanakah reaksi Safa saat mengetahui bahwa Marwah adalah putri Siti yang selama ini dicari-cari oleh Siti? Dan bagaimana reaksinya saat dia mengetahui bahwa justru dirinyalah yang bukan putri kandung dari ibu yang sangat disayanginya? Lalu, bagaimana dengan Adil? Siapakah yang akan dipilihnya? Safa atau Marwah?..

Kisah sinetron Safa dan Marwah bermula dengan:

Di suatu desa SITI (25) wanita muda yang sholeha tapi miskin tengah berjuang melahirkan seorang diri di rumah seorang bidan. Siti tak ditemani oleh siapapun, sebab suaminya baru saja meninggal saat sedang melaut.

Bersamaan ada seorang wanita ZALIMAH (25) seorang wanita licik, yang diam-diam berprofesi sebagai penculik dan penjual bayi, juga berpura-pura melahirkan di saat yang bersamaan. Zalimah telah lama berpura-pura hamil anak keduanya, karena dia punya rencana jahat merebut bayi Siti. Rencana Zalimah ini didukung oleh Rajaf, suaminya, yang berhati tak kalah busuk... Rajaf rupanya telah membayar bidan tersebut untuk melancarkan rencana mereka.

Siti pun melahirkan. Alangkah kagetnya Siti, saat bidan itu masuk kembali ke ruangannya, bidan kemudian mengatakan bahwa bayi Siti itu meninggal. Siti merasa itu tak mungkin. Sebab Siti yakin dia mendengar tangisan bayinya yang begitu keras, bahkan sempat melihat betapa sehatnya dia walaupun cuma sekilas. Siti pun jadi histeris. Para tetangga yang menjenguk Siti pun curiga. Tapi Bidan kemudian membawa mayat bayi itu sebagai bukti kepada Siti.

Siti yang hancur hati terus menangis. Tapi sang Bidan malah mengusir Siti. Siti akhirnya pun pergi. Tak sengaja Siti malah melihat bayi di tangan Zalimah. Alangkah kagetnya Siti karena dia melihat tanda lahir itu. Siti langsung menghampiri Zalimah dan minta bayinya dikembalikan. Tapi Zalimah menolak mentah-mentah dan tetap mengakui bayi itu sebagai putrinya. Mereka pun bertengkar hebat.

Akhirnya, pertengkaran mereka pun dibawa ke kepala desa. Siti menceritakan semuanya. Zalimah juga menceritakan versinya sendiri. Kepala desa akhirnya mencari akal untuk menyelesaikan masalah itu. Dia mengambil parang dan bilang kalau mereka tak berdamai, lebih baik bayi ini dibelah dua saja biar adil. Bukan main kagetnya Zalimah dan Siti. Siti ketakutan dan memohon agar Kepala Desa jangan melakukan hal itu. Siti rela menyerahkan bayi itu pada Zalimah. Zalimah kegirangan.

Tapi Tuhan maha adil! Uang panas yang diterima bidan dari Zalimah rupanya tak berbuah baik. Malah membuat Bidan celaka. Bidan yang akhirnya cacat ini pun akhirnya sadar akan teguran Tuhan. Bidan bertobat. Dia akhirnya memberitahu segalanya pada Siti. Bukan main kagetnya Siti. Namun, alangkah kagetnya sang Bidan karena Siti tidak marah pada sang Bidan. Malahan Siti memaafkan sang Bidan. Dan akhirnya membuat sang Bidan bisa meningga dengan tenang.

Siti berusaha mencari zalimah, tapi zalimah dan rajaf sudah menghilang bersama bayinya. Siti sangat sedih. Untuk melupakan segalanya, Siti pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari kampung itu dan memulai hidup baru. Dalam perjalanan, Siti bertemu dengan seorang anak perempuan berumur 2 tahun yang menggembel dan dikejar-kejar kamtib. Siti kasihan sekali pada anak itu. Akhirnya Siti pun mengasuhnya dan mengangkatnya menjadi anaknya. Siti memberinya nama Marwah.

Sementara itu, di Jakarta, putri Siti tumbuh dewasa menjadi anak orang kaya raya yang lemah lembut, baik hati, cantik jelita, dan pintar. Dia dipanggil Safa. Safa memiliki seorang kakak laki-laki yang tengil, suka hura-hura, dan sedikit jahil bernama Ilham. Toh Safa tahu bahwa hati Ilham baik. Namun demikian, Safa selalu merasa bahwa Ilham menjaga sedikit jarak dengannya. Safa tak tahu bahwa secara tak sengaja, Ilham sebenarnya tahu bahwa Safa bukan adik kandungnya. Namun Ilham tak sampai hati memberitahu Safa akan hal itu.

Siti sendiri hidupnya masih tetap pas-pasan. Toh dia tetap cukup terhibur dengan kehadiran Marwah. Sebab Marwah telah tumbuh menjadi gadis yang cantik, tegar, pemberani, sedikit keras kepala tapi berhati baik dan rajin beribadah. Marwah tak pernah ingat bahwa dia bukan putri kandung Siti. Siti sendiri tak sampai hati memberitahu Marwah akan hal itu. Dia pun membiarkan Marwah mengira bahwa dirinya adalah putri kandung Siti. Namun, tak sedetikpun Siti melupakan putrinya. Sejak kecil Marwah juga mengetahui kerinduan hati Siti ini. Sejak kecil Marwah pun cuma punya satu tekad, mempertemukan ibunya dengan “adiknya” itu suatu saat nanti.

Marwah akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa di sebuah kampus ternama di Jakarta. Marwah sangat bahagia. Siti juga sangat bahagia. Di sanalah Marwah kemudian bertemu dengan Safa... Dan nasib pun seperti terus berusaha mengikat mereka, tanpa mereka pernah menyadari ikatan apakah yang ada di antara mereka sebenarnya.

Dan kisah cinta segi empat antara Safa, Marwah, Ilham (yang sebenarnya merasakan perasaan suka sejak dia tau kalau Safa bukanlah adik kandungnya, tapi tidak pernah menyadarinya selama ini), dan Adil – seorang lelaki tampan, soleh, bijak, sederhana, anak penjaga masjid, semakin memberikan bumbu yang membuat kisah ini semakin menarik dan tidak ada habisnya untuk digali.

Sinopsis sinetron Safa dan Marwah Episode 4
Disiarkan di Astro Prima pada 24 Ogos 2010 jam 2.00 petang

Safa yang tidak tega melihat Marwah kelelahan karena bekerja menawarkan untuk membantu menjaga Siti yang masih dirawat di rumah sakit. Saat berada di rumah sakit, kedekatan Siti dan Safa semakin terjalin tanpa mengetahui bahwa mereka sebenarnya adalah ibu dan anak. Zainal yang mengetahui Safa menjaga Siti sangat marah karena anaknya mau saja menjaga Siti yang miskin. Hal tersebut membuat Safa sedih dan lagi-lagi curhat kepada Adil.

Adil memberanikan diri mengajak Safa jalan. Mereka makan di warung bakso pinggir jalan yang sangat sederhana. Namun, acara kencan mereka semakin menyadarkan Adil bahwa ada perbedaan status sosial antara mereka berdua. Apalagi dompet Safa sempat dijambret saat sedang makan bersama Adil.

Siti akhirnya bisa keluar dari rumah sakit, walau harus dirawat jalan karena cedera di kepalanya masih dikontrol. Namun Siti menyembunyikan hal itu dari Safa, karena tahu Zainal, papanya, tidak suka Safa terlalu mengurusi Siti.

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4 Part 1

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4 Part 2

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4 Part 3

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4 Part 4

Sambungan kisah sinetron Safa dan Marwah Episode 4 Part 5

(Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.rcti.tv/
Astro Prima
sayangselaluable Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

Online Visitors

Thank you for dropping by