Thursday, November 13, 2008

EPISODE 1 & 2 KERIS EMPU GANDRING YANG DITAYANGKAN PADA JAM 20.00 WIB DI INDOSIAR SETIAP HARI MINGGU


Sinopsis Keris Empu Gandring

Sinetron drama yang penuh aksi ini menyajikan kisah berlatar perebutan sebuah keris sakti yaitu Keris Empu Gandring di kerajaan Mataram, tepatnya di masa pemerintahan Sunan Amangkurat I pada abad ke-17. Konon jika keris yang dulu pernah dipakai Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung itu dan mendirikan kerajaan Singosari beberapa ratus tahun sebelumnya, berhasil direbut maka pemiliknya akan menguasai Tanah Jawa.

Tidak heran jika Sunan Amangkurat I pun menginginkan pusaka sakti tersebut yang masih misterius keberadaannya. Konon Keris Empu Gandring itu akan muncul pada suatu malam bulan purnama. Sayangnya tidak seperti ayahnya, Sultan Agung yang berjiwa patriot, Amangkurat I bermental tikus, bengis, korup dan doyan perempuan. Pemerintahan Amangkurat I yang menindas rakyat dan ditopang oleh penjajah Kompeni Belanda, menimbulkan ketidakpuasan di kalangan rakyat, pejabat dan juga keluarga kerajaan sendiri.

Seperti halnya Pangeran Ragil, adik Amangkurat I. Ia adalah orang idealis dan sangat prihatin dengan keadan negara sejak dipimpin kakaknya. Sejak Amangkurat I bersekutu dengan Kompeni yang notabena dibenci ayah mereka, maka Pangeran Ragil pun menggalang kekuatan dan berhimpun dengan orang-orang yang masih setia dengan perjuangan yang dicita-citakan Sultan Agung. Mereka tidak hanya menentang kesenang-wenangan Raja, melainkan juga berusaha mencegah agar pusaka sakti ini tidak jatuh ke tangan Raja lalim tersebut.

Namun gerak-gerik Pangeran Ragil diintai oleh Ngabehi Sengkuni, penasihat khusus Amangkurat I. Ngabehi Sengkuni ini teramat licik dan pandai menjilat Raja. Namun ia cerdas, langkah-langkahnya taktis penuh perhitungan. Dia juga cekatan membuat provokasi dan mengadudomba. Kekuatan pemukulnya adalah Pasukan Khusus Mataram yang dikenal sebagai Pasukan Demit Wengi. Pasukan itu handal dalam olah tempur dan juga silat.

Tentu saja sinetron ini tidak hanya menyajikan patriotisme, perjuangan melawan kelaliman dan intrik politik, melainkan juga menyajikan angkara nafsu, kisah cinta dan juga kisah para pendekar di dunia persilatan. Malah unsur gaib pun berperan seperti adanya bangsa lelembut yang juga ikut campur ke dunia manusia sehingga menambah kesemarakan sinetron ini. Misalnya ratu jin bernama Nyi Gondomayit. Ia kasmaran pada Panji Kelana, pendekar yang luntang lantung ini tanpa tujuan lantaran patah hati. Sang pendekar mencintai kekasihnya Pandanwangi yang lebih memilih Pangeran Ragil menjadi suaminya.

Ternyata Pandanwangi pun menarik perhatian Amangkurat I sehingga sang Raja itu sangat bernafsu memiliki istri adiknya sendiri dengan segala cara. Juga dapat disaksikan bagaimana dua pendekar muda murid Kiai Pengging si tokoh spiritual yang berpengaruh, yaitu Raden Mas Anom dan Raden Ajeng Nastiti bergabung pada pihak Pangeran Ragil untuk melawan Amangkurat dan para penindas rakyat lainnya. Muncul pula seorang anak lelaki bernama Satriabhumi yang tidak lain putra Pangeran Ragil. Anak tersebut diperebutkan banyak pendekar sakti yang ingin mengasuhnya. Konon Satriabhumi inilah yang akan membuka tabir misteri Keris Empu Gandring.

Bagaimana agaknya perjuangan para pejuang pembela kebenaran melawan angkara murka Amangkurat I dan konco-konconya ? Benarkah Keris Empu Gandring akan muncul? Jangan lupa untuk terus saksikan kisah menarik ini pada setiap hari minggu pada jam 20.00 WIB di Indosiar.

Sinopsis Keris Empu Gandring Episode 2 yang ditayangkan setiap hari minggu pada jam 20.00 WIB di Indosiar

Kekhawatiran Adipati Resoboyo tentang pergerakan mereka diketahui oleh pihak Bhumi Arum beralasan, apalagi mendadak munculnya mayat mata-mata dari Bhumi Arum di hadapan mereka. Pengirim mayat tersebut, Panji Kelana telah memperingatkan bahwa Bhumi Arum telah mencurigai mereka.

Di sisi lain, Ngabehi Singolodra, salah satu pemimpin kaum pergerakan yang menentang Bhumi Arum karena Bhumi Arum ternyata bersekutu dengan Kompeni Belanda, bertemu dengan RM Anom dan RA Nastiti, kedua pejuang muda dari Pengging. Mereka tidak sadar pertemuan mereka itu diawasi oleh Perwira Dhemit Wengi yang menyamar sebagai petani.

RM Anom menyerahkan kantong uang dan daftar nama para pejuang pada Ngabehi Singolodra. Begitu kedua pejuang muda Pengging pergi, Perwira Dhemit Wengi langsung menghampiri dan memaksa Ngabehi Singolodra untuk menyerahkan kantong uang dan daftar nama tersebut. Tentu Ngabehi Singolodra menolak sehingga Perwira Dhemit Wengi pun menjadi marah dan memerintahkan anak buahnya untuk menangkapnya. Perkelahian pun menjadi seru namun Ngabehi Singolodra berhasil meloloskan diri.

RM Anom dan RA Nastiti melaporkan pada Adipati Suryaningrat bahwa senjata dan mesiunya berhasil diselamatkan oleh Ngabehi Singolodra, namun sayangnya Ki Sentanu dan anak buahnya tewas. Semantara itu di atas atap rumah Suryaningrat, Panji Kelana mendengar semua pembicaraan itu. Adipati Suryaningrat berpesan pada dua anak muda itu agar berhati-hati karena pasukan Dhemit Wengi pasti akan mencari mereka.

Tumenggung Dhemit Wengi melapor pada Raja Amangkurat tentang kasak-kusuk kaum pergerakan di Banyu Biru yang menentang Raja dan Bhumi Arum. Ngabehi Sengkuni menegaskan bahwa kasak-kusuk itu bukan hanya di kadipaten belaka, melainkan juga di Bhumi Arum sendiri. Maka Ngabehi Sengkuni menyarankan agar menyebarjan mata-mata ke segala wilayah untuk membasmi kaum penentang Raja.

Selain menyebarkan mata-mata, Ngabehi Sengkuni pun membuat rencana untuk menciptakan kerusuhan-kerusuhan apabila ada yang bersemangat mendukung kaum pemberontak. Dengan begitu bisa menimpakan kesalahan pada pendukung pemberontak. Raja Amangkurat senang mendengar ide Ngabehi Sengkuni. Ia lalu memerintahkan membuat anggaran yang diambil dari bantuan Kompeni Belanda untuk memata-matai orang kasak-kusuk itu. Raja Amangkurat benar-benar sangat marah lantaran ada yang berani menentang kekuasaannya.

Sinopsis Keris Empu Gandring Episode 3 yang ditayangkan setiap hari minggu pada jam 20.00 WIB di Indosiar

Yutala heran melihat Dewi Utari selalu gelisah dan menyendriri. Ia menduga saudara seperguruannya itu sedang jatuh cinta. Ternyata benar, Dewi Utari sedang kasmaran pada Panji Kelana. Sementara itu, Kumara memberitahu Panji Kelana bahwa gadis yang dicintainya itu bukanlah dari golongan manusia, melainkan bangsa siluman. Tapi Panji Kelana tidak percaya.

Raja Bajul mengakui kalau Panji Kelana itu hebat.Tak bisa ia kalahkan. Hal ini membuatnya tidka bisa tenang karena merasa tidak bisa mendapatkan Dewi Utari. Bajul Boga menyarankan Raja Bajul agar menyamar menjadi Panji Kelana. Raja Bajul gembira mendengar saran itu.

Raja Amangkurat di peraduannya yang besar, tidur ditemani oleh beberapa selir. Tetapi pikiran Amangkurat tetap tertuju pada Pandawangi. Ia benar-benar kasmaran berat pada Pandanwangi, istri Pangeran Ragil, adik tirinya itu. Pangeran Ragil melapor pada Raja Amangkurat bahwa menurut Demang Singosari berita tentang munculnya Keris Empu Gandring hanya kabar belaka.

Tetapi Ngabehi Sengkuni yang licik itu membantah pernyataan Pangeran Ragil. Menurut wangsit yang didapatnya di Segoro Kidul, Keris Empu Gandring yang digunakan Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung, akan muncul saat Pulau Jawa dilanda bencana alam yang dahsyat. Agar keris itu tidak jatuh ke tangan orang yang membahayakan Bhumi Arum, Raja Amangkurat memerintahkan mencari keris tersebut. Ia ingin menguasai keris berdarah itu agar jagad raya bisa dikuasainya.

Tumenggung Dhemit Wengi melapor pada Ngabehi Sengkuni bahwa rombongan Ki Sentanu membawa mesiu dan senjata lewat Banyu Biru. Namun perwira andalan Tumenggung Dhemit Wengi, Arya Kenanga yang ditugaskan menghadang rombongan itu tewas. Belum lagi kabar Ngabehi Singaoldra kasak-kusuk dengan dua anak muda dari Pengging. Ngabehi Sengkuni murka mendengar laporan itu, mengapa Banyu Biru kasak-kusuk dengan Pengging.

Pangeran Ragil cemas memikirkan Bhumi Arum yang semakin memprihatinkan. Tetapi Raja Amangkurat tidak peduli. Sementara itu, Dewi Utari gembira bertemu dengan pujaan hatinya, Panji Kelana. Dia tidak sadar bahwa Panji Kelana di hadapannya itu palsu, jelmaan buaya siluman, siapa lagi kalau bukan Raja Bajul. Panji Kelana memeluk Dewi Utari dengan mesra. Tiba-tiba terdengar suara Ki Pancapana memanggil. Dewi Utari buru-buru melepaskan diri dan berlari ke arah kakeknya.

Panji Kelana palsu buru-buru menghilang karena tidak berani berjumpa kakek Dewi Utari itu. Ketika Ki Pancapana menegur Dewi Utari yang pergi tanpa pamit. Dewi Utari menjawab ia pergi mencari calon suami dan kini telah menemukannya. Ketika Dewi yang sedang gembira hendak memperkenalkan Panji Kelana, namun kecele. Ki Pancapana jadi marah dan melarang cucunya bersuamikan Panji Kelana sebab Panji Kelana itu bukanlah pria setia, baru ditinggal sebentar saja sudah pergi.

(Terima kasih dan kredit diberikan kepada http://www.indosiar.com)

0 comments :

Online Visitors

Thank you for dropping by