Time and tide waits for no man. To capture time, treasure every moment in your life and let the time that slowly slips away memorable and worthy to be kept as sweet memories.
Sosok anak Betawi memang mengasyikkan untuk diangkat dalam sebuah
cerita di layar lebar maupun layar kaca, salah satu adalah film populer
yang dibintangi aktor watak Rano Karno dan almarhum bintang serba bisa
Betawi Benyamin Sueb pada tahun 1973. Tidak heran jika Indosiar tidak
ketinggalan menayangkan sosok anak Betawi di layar kaca kesayangan Anda,
namun sosoknya berbeda dengan peran Rano Karno tersebut.
Nah, kisahnya berkisar pada sosok Ibrahim anak Betawi yang sangat
terobsesi menjadi jagoan silat. Baim, begitulah Ibrahim biasa dipanggil
itu ingin mengenalkan kepada dunia bahwa Indonesia mempunya seni bela
diri yang sangat indah yaitu Silat. Tapi obsesi Baim untuk menjadi
pesilat hebat ditentang oleh Rojak, ayahnya.
Rupanya larangan Rojak itu terdorong traumanya di masa lalunya bahwa
nasib buruk yang menimpa ayah Rojak alias kakek Baim. Baim akhirnya
diam-diam berlatih silat tanpa setahu ayahnya dan upayanya didukung oleh
ibu Baim, Ida. Di sisi lain, Baim bersahabat dengan Fatimah, gadis
sekampungnya dan juga satu sekolah. Mereka diam-diam saling menyukai
namun tidak berani mengungkapkan perasaan mereka itu.
Walaupun begitu, persahabatan mereka tidak mulus karena ditentang
Beni, kakak Fatimah yang memang tidak suka kepada Baim. Rupanya
kebencian Beni itu hanya karena sebuah alasan sepele. Tidak hanya itu,
ayah Beni dan Fatimah, yaitu Juki pun tidak menyukai Baim. Namun alasan
Juki itu lebih terpicu oleh masa lalu Juki dengan Rojak, yang berkaitan
dengan Ida, istri Rojak. Masa lalu itulah pun mendorong Kokom, istri
Juki membenci Ida. Tidak heran jika keluarga Rojak dan Juki saling
berseteru.
Sementara itu, obsesi Baim untuk menjadi pesilat hebat itu makin
kuat. Obsesi itu diketahui oleh Sarah, teman sekolahnya yang ternyata
menyukainya. Sarah, gadis kaya yang gaul itu berusaha mendekati Baim
dengan bantuan untuk mewujudkan impian Baim itu. Fatimah merasa sedih
karena hubungannya dengan Baim jadi renggang, padahal Baim sebenarnya
hanya menganggap Sarah sahabat belaka. Tetapi Sarah tidak menyerah,
bahkan makin gencar mendekati Baim. Bahkan ayah Sarah, Hermawan pun
mendukung keinginan putrinya.
Tidak hanya Fatimah terganggu, ternyata kakak Fatimah, Beni pun turut
kesal atas kedekatan Baim dan Sarah. Rupanya Beni jatuh hati kepada
Sarah yang memang cantik dan kaya. Tidak heran jika Beni berusaha
menjatuhkan Baim di arena pertandingan silat dengan segala cara.
Sementara itu, Rojak yang tadinya melarang keras Baim mengejar impiannya
akhirnya goyah setelah Hermawan mendekatinya. Berkat pendekatan ayah
Sarah itu, Rojak berubah pikiran sehingga mengizinkan Baim mengejar
impiannya, bahkan mendorongnya untuk dekat dengan Sarah.
Apa yang membuat Rojak berubah pikiran sehingga merestui pilihan Baim
sebagai pesilat? Siapa yang akan dipilih Baim, Fatimah yang memang
disukainya atau Sarah yang banyak membantunya mengejar impiannya?
Saksikan sinetron Ibrahim Anak Betawisetiap hari Senin-Minggu pukul 18.00 WIB di layar Indosiar. Selamat menyaksikan.(ASProduction/indosiar.com/Fch)
Sinopsis Ibrahim Anak Betawi Episode 3
Mini menunjukkan ke Sarah, hasil-hasil foto jepretannya. Di foto itu
Sarah dan Baim terlihat sangat mesra. Sarah mengunggah foto-foto itu ke
dalam akun facebook dan twitter-nya. Nah, pada saat yang sama Beny yang
penasaran banget sama Sarah lagi browsing nama Sarah di facebook dan
twitter pake tab-nya. Beny kaget banget begitu menemukan foto-foto itu
di akunnya Sarah. Beny menemui Fatimah, melempar tab di depan Fatimah,
“Liat tuh! Cowok yang lu bilang orang paling baik se dunia!” Fatimah
kaget luar biasa menyaksikan itu. Fatimah nyamperin Baim, untuk
klarifikasi semuanya. Baim membenarkan adanya adegan itu. Tapi Baim
tidak terima kalo dibilang dirinya suka sama Sarah. Fatimah masih
percaya sama Baim. Hubungan keduanya berlanjut baik kembali.
Foto itu rupanya heboh di sekolah, orang-orang pada meledek Baim dan
Sarah yang dianggap sudah jadian. Baim sih sante-sante aja, tapi
Sarahnya girang banget, dan membenarkan mereka sudah jadian. Baim
menemui Sarah, menyatakan ketidak sukaannya Sarah ngomong gitu, “Kalo
nyatanya kita nggak jadian, kenapa bilang jadian.” Sarah malu di depan
orang banyak. Sarah kesal dan kecewa. Menurut Mini, penyebab Baim nggak
mau menerima Sarah jadi pacarnya adalah Fatimah.
Maka mulailah sifat antagonisnya Sarah makin nampak banget. Diam-diam
Sarah menjahati Fatimah. Karena seringnya diintimidasi Sarah, Fatimah
mengadu pada Beny. Spontan sebagai kakak, Beny geram. Dia samperin orang
yang sudah bikin adiknya sedih. Eh, ternyata orang itu Sarah. Beny
nyengir, “Fatimah emang gitu tuh, Sar. Fatimah itu orangnya nakal.”
Karena merasa nggak ada gunanya mengadu ke abangnya, Fatimah mengadu ke
Baim. Baim kesal. Dia hampiri Sarah, memperingatkan Sarah untuk tidak
menghardik Fatimah lagi. Di situlah Sarah tau persis, ternyata Baim
beneran cinta sama Fatimah. “Gue harus bisa misahin mereka berdua.”
Di sisi lain, Kokom nggak sengaja nemuin sebuah sertifikat tanah di
rumahnya. Setelah dibaca, sertifikat itu bukan sertifikat tanah yang dia
tinggali. Kokom bergerilya mencari alamat sertifikat itu. Setelah
disusuri satu per satu rumah, ternyata itu adalah sertifikat tanah yang
rumahnya ditempati keluarga Rojak. Alangkah kagetnya Kokom begitu tahu
kenyataan itu sehingga ia mencari Juki, suaminya.
Apa yang akan dilakukan Sarah untuk memisahkan Baim dari Fatimah?
Bagaimana jawaban Juki kepada Kokom mengenai sertifikat dari tanah yang
ternyata ditinggali keluarga Rojak?
Sinopsis Ibrahim Anak Betawi Episode 4
Berita tentang lomba silat sekelurahan disambut baik sama Beny,
kesempatan buat nunjukin di depan Sarah, ia lebih pantas dapetin Sarah
dibanding Baim. Beny berlatih keras buat jadi juara. Sangking pamernya
ke Sarah, latihannya sampai dibuat di depan rumah Sarah. Nggak mempan,
bikin sandiwara seolah Beny jadi penyelamat Sarah dari ganguan para
preman. Hehe, tetap aja nggak mempan. Kasian deh lu, Ben.
Sarah sendiri sih mulai kepo deh, pengen tau siapa sih Baim, kok
susah banget didapetin. Ternyata Baim anak orang miskin. Sarah lantas
yakin banget, dinding terbesarnya bernama Fatimah! Mini kembali menjadi
aktor permainan Sarah, melalui temennya si ahli photoshop, dibuatlah
foto sangat mesra Sarah dan Baim. Kali ini disebar via twitter. Baim
mengelak ketika Fatimah minta pertanggung-jawaban atas beredarnya foto
mesra itu. Sialnya, Baim nggak punya alibi, sehingga kali ini Fatimah
yakin, Baim memang ada hati sama Sarah. “Kita gak usah bertemen lagi!”
Ucapan Fatimah bikin Baim shock.
Melihat adiknya terus-terusan nangis di rumah, terpuruk, Beny nggak
terima juga. Atas hasutan Beny, teman-teman seperguruannya mengeroyok
Baim. Mulanya Baim bisa melayani mereka, tapi kalah jumlah membuat Baim
kalah! Pulang dalam keadaan babak belur. Rojak marah besar, menyangka
Baim masih saja ikutan Silat. Baim membela diri, ini pasti ada
hubungannya dengan Beny. Karena geram, Rojak menyambangi rumah Juki,
marah-marah.
Bagaimana kelanjutan konfrontasi Rojak sekeluarga dengan keluarga
Juki? Akankah ulah Sarah dengan bantuan Mini itu benar-benar berhasil?
Sinopsis Ibrahim Anak Betawi Episode 5
Baim dan Ida menyembunyikan di depan Rojak tentang Baim yang kembali
ke dunia silat. Termasuk mencari guru silat yang jauh, biar nggak
ketahuan Rojak. Tapi susah nyari guru silat yang mumpuni. Ya udah, Ida
sendiri yang nglatih Baim. Biar nggak ketahuan Rojak, nglatihnya sambil
masak, pas lagi nyuci, atau jemur cucian. Sampe kebawa di mimpi Ida yang
jadi jagoan, menumpas kejahatan. Imbasnya Rojak kena pukul saat tidur
berdua di kamar. Rojak curiga, jangan-jangan ada apa-apa, nih.
Beny yang semakin hebat karena mendapat guru silat yang mumpuni.
Setiap uji tanding, semua lawan dibuat keok sama Beny. Baim menyaksikan
dari jauh sedikit gentar juga melihat calon lawannya yang kian hari kian
bertambah hebat. “Nggak usah takut. Menang atau kalah akan ditentukan
di sini!” Ida menepuk dada Baim. Terbakarlah semangat Baim.
Baim berusaha minta maaf sama Fatimah, ingin menjelaskan semua yang
disebarkan di twitter itu bohong. Tetap saja Fatimah nggak percaya,
menjauh dari Baim. Memang itu yang diarepin sama Sarah, kini leluasa
buat deketin Baim. Ketika pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran drama,
Sarah berhasil mencuri susunan kelompok, agar dia dan Baim satu
kelompok.
Mana adegannya romantis lagi, Romeo dan Juliet. Suit-suit! Mau nggak
mau, Sarah dan Baim jadi deket terus deh. Latihan drama, sampai
pengambilan nilai drama. Jelas bukan pemandangan menarik buat Fatimah.
Padahal sebenarnya Fatimah udah dapat bukti lho, bahwa foto kemesraan
waktu itu hanya rekayasa. Eh, Fatimah malah melihat kedekatan Sarah sama
Baim lagi. Ya udah deh, Fatimah menjauh lagi. “Jangan-jangan tuh foto
emang bener! Bukan rekayasa!”
Kokom gedeg banget sama Juki, karena itu lakinya masih aja genit kalo
lihat Ida. Maka Kokom berniat pengen mengusir mereka beneran. Sementara
itu, Ida bingung mencari lawan latihan buat Baim. Ida nggak kehabisan
akal, sehingga mengajak Baim ke pasar.
Akankah Kokom benar-benar mengusir keluarga Rojak? Mengapa Ida mengajak Baim ke pasar untuk mencari lawan tanding?
Saat Rojak marah melihat muka anaknya babak belur, alasannya habis
pentas drama pelajaran bahasa Indonesia, make-upnya belum dihapus. Rojak
curiga, kayaknya Ida sama Baim bohong, Rojak datengin kelurahan, cari
tahu apa Baim daftar pertandingan silat. Untung aja Ida sudah tau
rencana Rojak, sehingga dia kong-kalingkong sama panitia, sementara
namanya dihapus.
Karena nama Baim dihapus, Beny kaget. Yang ia tau, nama Baim ada kok
kemarin. Beny yakin, Baim takut. Beny bikin pengumuman di mading
sekolah: ‘Baim Pengecut!’ Sontak mengundang reaksi. Sarah malah
menganggap Beny pengecut, karena beraninya hanya di mading saja. Beny
geram, nantangin Baim di depan Sarah.
Baim nggak nanggepin. “Berantem bukan di jalanan! Tapi di arena!”
Beny nggak kehabisan akal, dia katain babenya Baim yang dulunya hanya
numpang. Baim terpancing emosinya. Keduanya berantem, di depan Sarah.
Beny kalah. Beny malu. “Kalo lu bener-bener jagoan, lu harus ikut
pertandingan silat itu! Gue akan tunjukkan, gue akan kalahin lu!”
Segala cara sudah dilakukan Sarah buat dapetin Baim, tapi nggak dapat
juga, padahal Baim lagi jauhan sama Fatimah. Atas nasehat dari Mini,
Sarah mengundang Baim datang ke pesta di rumah Sarah. Sarah punya
rencana. Beny berpenampilan paling keren buat memikat hati Sarah. Namun,
di pesta itu Sarah mengumumkan, ia suka sama Baim. Sarah menarik Baim
maju sambil berbisik ke Baim, “Tolong jangan bikin aku malu di depan
bokap-nyokapku sama temen-temen.”
Terpaksa deh, Baim mau dan diam saja saat Sarah ngumumin dia udah
jadian sama Baim. Kasian buat Fatimah, padahal saat dapat undangan itu,
Fatimah ingin berangkat bareng Baim, dan pengen bicara dari hati ke hati
sama Baim. Endingnya sih pengen baikan. Eh, malah gitu kejadiannya.
Hancurlah Fatimah. Di tempat lain, Kokom makin murka setelah mendengar
permintaan Juki agar tidak mengutak-utik masalah rumah Rojak.
Akankah Fatimah tahu bahwa Baim sebenarnya diaku-aku Sarah sebagai kekasihnya? Apa yang akan dilakukan Kokom selanjutnya?
Semua peserta yang mau ikut lomba silat sudah kumpul di aula
kelurahan untuk daftar ulang. Beny heran, karena sampai hampir penutupan
daftar ulang, Baim belum muncul juga. Beny yakin, Baim pengecut.
Tiba-tiba saja dari luar sana ada Baim yang lari sekencang-kencangnya
masuk ke ruangan tepat sebelum daftar ulang ditutup. Baim pun terdaftar
menjadi pesarta. Psy War terjadi antara Beny dan Baim.
Peristiwa pesta di rumah Sarah, membuat Sarah di atas angin, karena
semua orang kini sudah percaya kalo Sarah jadian sama Baim, padahal Baim
sama sekali nggak ngerasa. Kesana-kemari Sarah menggandeng Baim.
Melihat itu Fatimah sedih banget. Baim berusaha dekatin Fatimah, bahwa
itu nggak seperti yang Fatimah lihat. Fatimah tak percaya. Baim pun
bicara sama Sarah untuk menyudahi ini semua. “Aku bukan pacar kamu,
Sarah!” Sarah kecewa, menangis gegerungan.
Kokom beneran marah sama Juki. Lakinya itu hanya boleh pulang,
numpang makan, tapi kalo tidur disuruh nyari keluar sana. Terpaksa deh
Juki tidur di pos ronda. Melihat Juki di pos ronda, Rojak nggak tega
juga. Rojak akan mengajak Juki tidur di rumahnya, dengan 1 syarat.
Sementara itu, Baim berusaha menjelaskan hubungan sebenarnya antara Baim
dan Sarah kepada Fatimah.
Syarat macam apa yang diajukan Rojak kepada Juki itu? Akankah Fatimah bisa menerima penjelasan Baim soal Sarah?
Baim datang ke arena dengan muka legam. Ida yakin, ini pasti ada
sangkut-pautnya sama Beny. Beny menolak dituduh hal itu. Ida protes pada
panitia, karena anaknya terlambat bukan karena kesengajaan. Untung saja
panitianya baik, kasih kesempatan Baim untuk bertanding. Beny geram
melihatnya. Mulailah Baim melewati babak demi babak, lawan demi lawan,
semua lawan dikalahkan dengan hebatnya.
Usai melewati babak demi babak dengan gemilang, Beny dan Baim terus
latihan yang serius dengan caranya masing-masing. Perang urat-syaraf
kerap terjadi antara keduanya di sekolah. Beny bertambah gondok, karena
selama pertandingan Sarah selalu jadi pemandu sorak timnya Baim, bukan
dirinya.
Lagi, atas nasehat si kecil Mini, Sarah memberanikan diri nyatain
suka sama Baim. Ditolak mentah-mentah sama Baim. Sarah menangis, mengadu
ke papanya. Karena tahu yang menolak itu anaknya Rojak, maka besoknya
Hermawan ngomongin hal itu ke Rojak. Waduh, tuh Rojak ketakutan banget.
Pulangnya langsung nemuin Baim, “Kenape lu bikin Sarah nangis. Jangan,
Ibrahim. Itu anaknye bosnye babe, jangan dibikin nangis lagi, yak.”
Kokom kaget ketika tahu tempat penyimpanan sertifikat rumahnya Rojak
kosong. Ia curiga kepada suaminya, Juki. Akhirnya Kokom hendak melakukan
tindakan drastis.
Bagaimana reaksi Baim setelah diomeli Rojak soal Sarah si anak bos
ayahnya itu? Apa yang mau dilakukan Kokom soal sertifikat itu?
Baim nggak suka Sarah menyangkutkan urusan mereka dengan orang tua.
Baim tidak ada keinginan untuk pacaran, karena dia hanya ingin belajar.
Kalo Sarah pingin punya cowok, cari cowok lain aja. Sarah emang suka
sama Baim, tapi kali ini yang bikin Sarah makin penasaran sama Baim
adalah, karena ledekan semua teman-teman yang menganggap Sarah orang
kaya yang cemen, nggak bisa dapetin Baim.
Dalam hatinya bicara, “Liat aja, gue akan dapetin lu, Im!” Sarah
minta papanya untuk do something agar Baim mau menerima Sarah. Baim
kaget saat tiba-tiba Rojak minta Baim mau menerima Sarah jadi temen
deketnya. Ini berat buat Baim. Baim sangat bingung karena merasa tidak
enak dengan Fatimah. Maka, Baim dan Sarah seperti jadian.
Merasa jadi pacar Baim, kemana saja Baim pergi, Sarah selalu ikut.
Bahkan sampe latihan silat yang harusnya diam-diam biar nggak ketahuan
Rojak, eh malah ikutan. Udah gitu, pake ngadu ke Hermawan segala. “Hebat
juga anak kamu ya, Jak. Rajin latihan silat.” Rojak kaget.
Rojak memergoki Baim yang lagi latihan sama Ida. Rojak marah besar!
Rojak mengurung Baim di dalam rumah! Hanya boleh keluar kalo pas sekolah
saja! Rojak nggak perduli saat ini Baim lagi nunggu pertandingan final!
Juki dan Kokom kebingungan dengan sertifikat robek itu. Coba
disolasi, malah tambah rusak. Kokom kesal, datengin Ida, “Terus gimana
ini pertanggung jawaban lu!?” Ida jawab sante, “Kenapa gue yang tanggung
jawab. Ya udah, berarti nih tane ude kagak ade sertifikatnye. Ude sah
jadi milik gue!”
Di sisi lain, Rojak terus memaksa Baim agar dekat dengan Sarah, namun
Baim tetap menolak. Akhirnya Rojak mengeluarkan senjata pamungkas
sehingga Baim terpaksa menurutinya. Tapi Baim tidak mau kalah karena ia
juga berhasil punya deal dengan ayahnya.
Apa yang Rojak lakukan sehingga Baim mau menuruti keinginan ayahnya soal Sarah? Deal macam apa yang didapatkan Baim dari Rojak?
Sarah datang ke rumah Baim. Namun Baim nggak mau nemuin biarpun
dipaksa sama Rojak. “Ibrahim, Sarah entu anaknye bos babe. Babe punya
utang banyak ame bos babe. Lu temuin die lah.” Baim jawab, “Ibrahim akan
temuin Sarah, tapi syaratnya, Babe harus ijinin Ibrahim ikut final
pertandingan silat.” Jreng! Terpaksa deal buat Rojak!
1 comments :
direupload dong episode 46-47 please
Post a Comment