Serial Kolosal “Omar (Umar Bin Khattab)”
Sinopsis
Serial yang tayang mulai 21 Juli’12 setiap hari pukul 04.00 WIB ini dikemas apik dalam balutan drama kolosal yang sarat akan pesan moral. “Omar” merupakan tontonan bermutu yang diambil dari peristiwa penting dalam sejarah Arab dan juga Islam. Kisah sejarah yang sangat menawan yang menampilkan sosok pemimpin besar dalam revolusi pertama yang merubah wajah Timur Tengah sejak kelahiran Islam. Melalui serial inilah, pemirsa MNCTV akan disuguhkan cerita epic dari salah satu tokoh muslim pertama, yaitu Omar Ibn Al-Khattab, seorang lelaki yang menjadi pemimpin terkuat untuk rakyatnya di masa krisis dan menjadi simbol keadilan hingga saat ini.
Serial yang ditulis oleh Dr. Waleed Saif dan diproduksi oleh 03 Production & MBC – Dubai ini mengembangkan rangkaian cerita dramatis yang sangat menarik dan kompleks dalam setting gurun Arabia. Berlatar belakang masyarakat Mekah pada abad ke-7 serta lingkungannya pada jaman itu, serial “Omar” seluruhnya dibuat di Morocco dan Syiria. Tak tanggung-tanggung, serial ini didukung oleh ratusan aktor dan aktris dari 10 negara, serta melibatkan ribuan pemain pendukung lainnya. Serial ini masih sangat gres dan pertama tayang di televisi.
Sinopsis Episode 2
Minggu, 16 September 2012, pukul 17.00 WIB
Di Mekah, para kaum Quraisy akan mengadakan pertemuan, dipimpin oleh ketua klan Makhzoom, Walid bin Mugheerah beserta dua anaknya, Khalid dan Walid. Di antara mereka juga ada Abu Jahl.
Abu Bakar Asy-Syidiq, salah seorang sahabat mereka,
berlaku tidak seperti biasanya. Dia tidak menghiraukan undangan untuk
menghadiri pertemuan kaum Quraisy tersebut. Hingga dia bertemu Uthman,
salah seorang sahabatnya, dan menceritakan tentang Muhammad bin
Abdullah, yang tak lain adalah Nabi Muhammad SAW, junjungan dan tauladan
bagi seluruh umat Islam.
Di rumah Abu Talib, Ali, anak laki-laki Abu Talib menceritakan kepada ayahnya tentang kenabian Muhammad bin Abdullah serta kitab sucinya, Al-Qur'an. Ali mendapat persetujuan ayahnya untuk memeluk agama Nabi Muhammad, Islam, atas dasar kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad.
Umar datang ke rumah Abu Hikam untuk sekedar berkunjung dan berbincang tentang isu kenabian Muhammad bin Abdullah. Di sana dia mendapatkan jawaban tentang bagaimana orang terhormat kaum Quraisy tidak bisa berada di bawah kuasa dan perintah Muhammad sebagai nabi. Bahkan petinggi kaum Quraisy seperti Abu Sufyan, melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin untuk menghentikan kegiatan mereka.
Di rumah Abu Talib, Ali, anak laki-laki Abu Talib menceritakan kepada ayahnya tentang kenabian Muhammad bin Abdullah serta kitab sucinya, Al-Qur'an. Ali mendapat persetujuan ayahnya untuk memeluk agama Nabi Muhammad, Islam, atas dasar kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad.
Umar datang ke rumah Abu Hikam untuk sekedar berkunjung dan berbincang tentang isu kenabian Muhammad bin Abdullah. Di sana dia mendapatkan jawaban tentang bagaimana orang terhormat kaum Quraisy tidak bisa berada di bawah kuasa dan perintah Muhammad sebagai nabi. Bahkan petinggi kaum Quraisy seperti Abu Sufyan, melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin untuk menghentikan kegiatan mereka.
Sinopsis Episode 4
Tayang : Rabu, 25 Juli 2012, pukul 04.00 WIB
Di dalam Dar al-Nadwah terjadi pertemuan lanjutan.
Kenyataan bahwa Abu Talib tak berhasil menghentikan Nabi Muhammad,
bahkan melindunginya, membuat para petinggi kaum Quraisy marah. Dalam
pertemuan itu terjadi perdebatan sengit, namun Umar berhasil meredamnya
dengan kebijakan kata-kata dan sikapnya. Setelah pertemuan, di luar Dar
al-Nadwah, Abu Hudhaifah mengumumkan pembebasan Salim, budaknya, dan
mengangkatnya menjadi anaknya.
Hal itu membuat Wahshi marah, namun tidak bagi
Bilal. Bilal justru senang melihat rekan sesama budaknya telah
dibebaskan. Dengan kebijakannya, Bilal menasihati Wahshi dan mengatakan
bahwa semua kebijakan itu dia dapat dari ajaran Nabi Muhammad.
Di jalan menuju Mekah, Abu Jahal berpapasan dengan Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud. Dia menghardik mereka dengan kata-kata yang menyakitkan. Namun Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud menanggapinya dengan tenang.
Di rumah Umar, Abu jahal datang dan memarahi Umar karena tak sepaham dengannya. Umar menghadapinya dengan tenang. Al-Khattab, ayah Umar, mendengar perbincangan mereka. Al-Khattab pun coba menengahi dengan meminta Umar untuk lebih menghormati Abu Jahal sebagai tetua dalam kaum Quraisy.
Di rumah Abu Hudhaifah, Utbah, ayah Abu Hudhaifah datang. Meski tak sepaham dengan tindakan anaknya mengangkat Salim sebagai anak, Utbah menerimanya dan mengakui keputusan Abu Hudhaifah.
Di sisi lain, para pemuda Quraisy tidak senang dengan kenyataan bahwa orang-orang tua mereka akan memerangi Muhammad dan meninggalkan beban itu pada mereka.
Di Dar al-Nadwah, para tetua Quraisy kembali bertemu membahas pertemuan Abdul Sham dengan Nabi Muhammad. Sebagian mereka memuji kecakapan dan keindahan kata-kata Nabi Muhammad, sebagian lagi menganggap Nabi Muhammad orang gila, penyihir dan sebagainya. Maka terjadilah perdebatan di antara mereka soal apa yang harus dilakukan. Dan akhirnya, mereka menyebar fitnah kepada para peziarah Arab untuk menolak ajaran Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad pemecah persatuan kaum Quraisy.
Di jalan menuju Mekah, Abu Jahal berpapasan dengan Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud. Dia menghardik mereka dengan kata-kata yang menyakitkan. Namun Abu Bakar dan Abdullah bin Mas'ud menanggapinya dengan tenang.
Di rumah Umar, Abu jahal datang dan memarahi Umar karena tak sepaham dengannya. Umar menghadapinya dengan tenang. Al-Khattab, ayah Umar, mendengar perbincangan mereka. Al-Khattab pun coba menengahi dengan meminta Umar untuk lebih menghormati Abu Jahal sebagai tetua dalam kaum Quraisy.
Di rumah Abu Hudhaifah, Utbah, ayah Abu Hudhaifah datang. Meski tak sepaham dengan tindakan anaknya mengangkat Salim sebagai anak, Utbah menerimanya dan mengakui keputusan Abu Hudhaifah.
Di sisi lain, para pemuda Quraisy tidak senang dengan kenyataan bahwa orang-orang tua mereka akan memerangi Muhammad dan meninggalkan beban itu pada mereka.
Di Dar al-Nadwah, para tetua Quraisy kembali bertemu membahas pertemuan Abdul Sham dengan Nabi Muhammad. Sebagian mereka memuji kecakapan dan keindahan kata-kata Nabi Muhammad, sebagian lagi menganggap Nabi Muhammad orang gila, penyihir dan sebagainya. Maka terjadilah perdebatan di antara mereka soal apa yang harus dilakukan. Dan akhirnya, mereka menyebar fitnah kepada para peziarah Arab untuk menolak ajaran Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad pemecah persatuan kaum Quraisy.
Sinopsis Episode 5
Tayang : Kamis, 26 Juli 2012, pukul 04.00 WIB
Di satu bagian di Mekah, Ayyash dan Salamah, pengikut Nabi Muhammad ditangkap dan disiksa oleh Abu Jahal beserta pengikutnya. Ada di antara mereka Khalid, Walid bin Mugheerah dan Walid bin Walid. Di kejauhan Umar memandangi kejadian tersebut dengan sedih. Maksud Abu Jahal tak lain adalah untuk membuat para pengikut Nabi Muhammad untuk kembali ke jalan sesat menyembah berhala, tuhan kaum Quraisy.
Di sana, Ayyash mencoba untuk meyakinkan Umar agar mengikuti ajaran Nabi Muhammad. Namun, saat itu Umar tetap teguh pada keyakinannya. Bahkan, Umar berpidato di depan banyak kaum Quraisy dengan mengatakan bahwa siapa pun dan dari klan mana pun, jika dia memeluk Islam, akan berhadapan dengannya.
Di kamar tahanan, Ayyash dan Salamah mendapat kunjungan kejutan dari Walid bin Walid. Dia datang dengan diam-diam, membawakan air dan makanan untuk mereka. Sedangkan di luar sana, umat Islam diburu dan diperangi oleh kaum Quraisy Mekah. Umat Islam yang tertangkap dibawa ke penahanan dan disiksa.
Di luar Mekah, Abu Bakar berusaha menenangkan umat Muslim untuk tetap sabar dan tenang menghadapi cobaan tersebut. Karena Allah pasti akan mencabut cobaan tersebut.
Sinopsis Episode 6
Tayang : Sabtu, 28 Juli 2012, pukul 04.00 WIB
Di rumah Utbah bin Rabeeah alias Abu Sufyan, Abu hudhaifah, anak Abu Sufyan datang dengan penuh amarah. Dia tak percaya ayahnya telah memukul wajah Abu Bakar dengan sepatunya karena tak mau meninggalkan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad.
Di tempat penahanan Umayah dan Salamah, Walid yang telah memberi mereka makanan dan minuman tertangkap oleh Abu Jahal dan dibawa menghadap ayahnya. Walid diminta untuk meminta maaf kepada Abu al-Hakam karena telah memberi makan dan minum kedua saudaranya, tapi dia menolak dan pergi meninggalkan ayahnya.
Di sisi lain, di salah satu wilayah di Mekah, Umar bertemu dengan Abdullah bin Suhail yang sedang termenung bimbang dengan pikirannya sendiri tentang perasaannya. Umar hanya memberikan penjelasan bahwa seseorang yang bisa mengikuti kata hatinya, dialah orang yang penuh kehormatan. Abdullah kembali kepada ayahnya dan mengakui bahwa dirinya telah menjadi Muslim, bukan seorang bermuka dua yang hanya menjadi pengikut untuk mencari keamanan. Abdullah pun diusir oleh ayahnya.
Abu Jandal, saudara laki-laki Abdullah pun terlihat mulai goyah dari keyakinannya. Namun Suhail, ayah mereka, bersikeras untuk tetap mempertahankan keyakinannya hingga akhir.
Nabi Muhammad yang mengetahui penderitaan umatnya, meminta mereka untuk hijrah ke Abyssinia. Berita itu menggemparkan kaum kafir Quraisy. Sebagian senang karena akhirnya Mekkah bersih dari umat Nabi Muhammad, sebagian lagi khawatir mereka akan dibunuh di Abyssinia karena berbeda agama, dan itu memalukan bagi kaum Quraisy. Sedangkan Umar lebih mencemaskan soal kaum Muslim yang mungkin diterima baik di negeri asing dan bisa menyebarkan ajarannya.
Sinopsis Episode 10Tayang : Selasa, 31 Juli 2012, pukul 04.00 WIB
Tahun 12 Hijriah, sekelompok orang dari Yathrib datang ke Mekah diketuai oleh Asaad bin Zurarah dan Ubadah bin Samit. Mereka datang untuk menemui Nabi Muhammad untuk menghijrahkan diri memeluk agama Islam dan meminta nabi untuk mengutus seseorang mengajarkan Islam di Yathrib. Nabi mengutus Mus'ab bin Umair sebagai mubaligh di Yathrib.
Sesampainya di Yathrib, Mus'ab lalu mengajarkan ajaran Islam kepada penduduk Yathrib, di antara mereka ada Ummu Sulaim, Ibu dari Anas bin Malik yang akan menjadi sahabat Nabi di Yathrib.
Di Yathrib, di depan rumah Saad bin Mu'adh, para tetua suku berkumpul membicarakan kedatangan Mus'ab yang membawa ajaran Islam. Mereka tak ingin ajaran Islam sampai pada mereka dan meminta Usaid, salah satu tetua suku, untuk mengatakannya pada Asaad.
Usaid mendatangi Saad dan Mus'ab dan meminta mereka untuk menghentikan penyebaran ajaran Islam. Oleh Mus'ab, Usaid diajak untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an dan memintanya untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Setelah mendengarkan, Usaid justru tertarik dan ingin menghijrahkan diri memeluk agama Islam.
Saat kembali, Usaid berkata pada Saad bahwa dia mendengar klan Harithah akan membunuh Asaad yang merupakan kemenakan Saad. Saad tak terima dan bergegas mencari Asaad.
Ketika bertemu, Saad curiga karena tak terjadi apa-apa pada Asaad. Dia baru sadar bahwa Usaid hanya menipunya agar mau datang menemui Mus'ab. Oleh Mus'ab, dia ditawari untuk mendengarkan bait-bait Al-Qur'an dan mengambil yang baik serta meninggalkan yang buruk darinya.
Sinopsis Episode 11Tayang : Rabu, 1 Agustus 2012, pukul 04.00 WIBDi sisi lain, di salah satu wilayah di Mekah, Umar bertemu dengan Abdullah bin Suhail yang sedang termenung bimbang dengan pikirannya sendiri tentang perasaannya. Umar hanya memberikan penjelasan bahwa seseorang yang bisa mengikuti kata hatinya, dialah orang yang penuh kehormatan. Abdullah kembali kepada ayahnya dan mengakui bahwa dirinya telah menjadi Muslim, bukan seorang bermuka dua yang hanya menjadi pengikut untuk mencari keamanan. Abdullah pun diusir oleh ayahnya.
Abu Jandal, saudara laki-laki Abdullah pun terlihat mulai goyah dari keyakinannya. Namun Suhail, ayah mereka, bersikeras untuk tetap mempertahankan keyakinannya hingga akhir.
Nabi Muhammad yang mengetahui penderitaan umatnya, meminta mereka untuk hijrah ke Abyssinia. Berita itu menggemparkan kaum kafir Quraisy. Sebagian senang karena akhirnya Mekkah bersih dari umat Nabi Muhammad, sebagian lagi khawatir mereka akan dibunuh di Abyssinia karena berbeda agama, dan itu memalukan bagi kaum Quraisy. Sedangkan Umar lebih mencemaskan soal kaum Muslim yang mungkin diterima baik di negeri asing dan bisa menyebarkan ajarannya.
Sinopsis Episode 10Tayang : Selasa, 31 Juli 2012, pukul 04.00 WIB
Tahun 12 Hijriah, sekelompok orang dari Yathrib datang ke Mekah diketuai oleh Asaad bin Zurarah dan Ubadah bin Samit. Mereka datang untuk menemui Nabi Muhammad untuk menghijrahkan diri memeluk agama Islam dan meminta nabi untuk mengutus seseorang mengajarkan Islam di Yathrib. Nabi mengutus Mus'ab bin Umair sebagai mubaligh di Yathrib.
Di Yathrib, di depan rumah Saad bin Mu'adh, para tetua suku berkumpul membicarakan kedatangan Mus'ab yang membawa ajaran Islam. Mereka tak ingin ajaran Islam sampai pada mereka dan meminta Usaid, salah satu tetua suku, untuk mengatakannya pada Asaad.
Usaid mendatangi Saad dan Mus'ab dan meminta mereka untuk menghentikan penyebaran ajaran Islam. Oleh Mus'ab, Usaid diajak untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an dan memintanya untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Setelah mendengarkan, Usaid justru tertarik dan ingin menghijrahkan diri memeluk agama Islam.
Saat kembali, Usaid berkata pada Saad bahwa dia mendengar klan Harithah akan membunuh Asaad yang merupakan kemenakan Saad. Saad tak terima dan bergegas mencari Asaad.
Ketika bertemu, Saad curiga karena tak terjadi apa-apa pada Asaad. Dia baru sadar bahwa Usaid hanya menipunya agar mau datang menemui Mus'ab. Oleh Mus'ab, dia ditawari untuk mendengarkan bait-bait Al-Qur'an dan mengambil yang baik serta meninggalkan yang buruk darinya.
Pada episode ini diawali dengan perjalanan Rosululloh SAW beserta sahabat dan juga para pengikutnya dari Mekah menuju Madinah. Umar yang sudah lebih dulu tiba di Harrat, Madinah, bersama dengan Bilal menanti kedatangan Rosululloh.
Sementara itu Huyay dan Abu Yasser, masih terus bersiasat untuk menjatuhkan Rosululloh beserta kaum muslimin yang lainnya. Ketika Rosul tiba di Madinah, hal yang pertama dilakukan Rosul adalah membangun mesjid. Rosululloh juga berhasil mendamaikan kaum Mujahirin dan kaum Anshor, sehingga mereka dapat menjadi saudara. Pada saat momen perdamaian, Umar berpidato dengan begitu menyentuh. Hingga setelah Umar selesai pidato, kaum Mujahirin dan kaum Anshor dapat berpelukkan.
Di akhir cerita, digambarkan akan terjadinya perang besar antara Kaum Muslim dengan kafir Quraisy.
Sinopsis Episode 12Tayang : Kamis, 2 Agustus 2012, pukul 04.00 WIB
Pada episode kali ini diawali dengan persiapan dari kaum Muslimin dengan kafir Quraisy untuk menghadapi perang besar, yaitu Perang Badar. Para kafir Quraisy sibuk mencari strategi untuk dapat memenangkan peperangan melawan kaum muslimin. Seperti usulan dari al-Hubabibn al-Mundhir untuk menutup benteng kaum muslimin hingga tidak bisa mendapatkan air.
Diakhir episode Abu Jandaldan Mikriz membahas mengenai tembusan untuk melepaskan Suhailibn Amrdan al-Waleedibn al-Waleed. Mikriz menyatakan jika Abu Jandal ingin melepaskan para tawanan, dia harus membayar sejumlah uang.
Sinopsis Episode 13
Tayang : Jumat, 3 Agustus 2012, pukul 04.00 WIB
Dalam episode ini mengisahkan tentang kehidupan yang terjadi setelah perang badar. Al Wadeed yang ditangkap atas perintah Nabi Muhammad berusaha untuk dibebaskan oleh saudaranya dengan membayarkan uang tebusan kepada Umar, namun Umar menolaknya karena penangkapan tersebut adalah perintah dari utusan Allah. Berapa pun uang yang mereka berikan takkan bisa untuk menebus keluarnya Al Wadeed.
Sinopsis Episode 17
Tayang : Selasa, 7 Agustus 2012, pukul 04.00 WIB
Pada awal episode kali ini dikisahkan kerisauan para kafir Quraisy akan kedatangan Nabi Muhammad di Madinah, yang salah satunya adalah Khaleed bin Walled. Hatinya mulai tersentuh dengan akhlak Rosul dan firman-firman Allah SWT.
Di dalam Al-Qur'an diceritakan pula bagaimana gelisahan para kafir Quraisy, salah satu tokoh kafir Quraisy yaitu Abu Sofyan. Abu Sofyan terus menghasut para kafir Quraisy untuk tidak percaya pada Tuhannya Nabi Muhammad. Digambarkan pula sempat terjadi peperangan dan pengkhianatan para pemuda di Madinah. Mereka berusaha dengan keras agar Rosulloh tidak mendapat tempat di tanah kelahiran mereka.
Di akhir episode ini, Abu Sofyan berhasil ditangkap hidup-hidup oleh salah seorang kafir Quraisy juga, yaitu Al Abbas. Al Abbas berharap dengan dia menyerahkan Abu Sofyan dia dapat selamat dari kepungan kaum muslimin. Tanpa diduga oleh mereka, bahkan Rosul pun mengampuni mereka berdua, Abu Sofyandan Al Abbas. Keduanya merasa takjub dengan kelembutan akhlak Rosul dan para sahabatnya, sehingga mereka pun secara sukarela mengimani Islam sebagai agama mereka.
Sinopsis Episode 20
Tayang : Rabu, 8 Agustus 2012, pukul 04.00 WIB
Dengan hancurnya islam, maka datanglah umat kristiani yang mulaimenyebaarkan agama mereka. Unayah yang menjadi orang terdepan mereka untuk menentang umar. Umar yang meminta mereka untuk datang ke mesjid dan sholat serta membayar zakat, ditolaknya. Unayah dan pengikutnya hanya mau untuk datang ke mesjid tapi tidak membayar zakat. Hal ini ditentang keras oleh umar. Malah setelah kejadian tersebut unayah memberikan hukuman bagi umar. Dan dia putuskan untuk tidak datang ke mesjid dan juga tidak membayar zakat. Itulah yang terjadi sepeninggalnya nabi muhamad.
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
http://www.mnctv.com
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)
0 comments :
Post a Comment