Sinopsis Global
ELANG adalah pemuda kota yang tinggal
di rumah mewah orang tuanya. Ayahnya bernama SETIAWAN, yang mempunyai
masa lalu buruk kehilangan seorang putra pertama yang di anggap sebagai
putra keberuntungan, hingga akhirnya ia sangat membenci ALLAH. Dan apa
yang di alami SETIAWAN terjadi juga di sebuah desa NUHUNWATU, di mana
dahulu saat mereka di landa musim paceklik, mereka yang tidak sabar
merasa ALLAH tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong mereka. Hingga
akhirnya mereka merasa tidak memerlukan ALLAH untuk melakukan apapun.
Bahkan sampai sekarang, mereka terus menerus berbuat maksiat. Dan
seorang USTADZ bernama BUKHORI, merasa sedih dengan keadaan di desa
tersebut, USTADZ berharap suatu hari akan datang seseorang yang bisa
merubah keadaan di desa penuh maksiat tersebut.
ELANG terlibat pertengkaran dengan
ayahnya, Setiawan. Karena SETIAWAN tidak menyukai hal hal yang bersifat
religi yang di lakukan ELANG untuknya. Seperti membayarkan SETIAWAN
untuk pergi haji, menjadikan paviliun menjadi Mushola keluarga dsb.
SETIAWAN frustasi bertengkar dengan anaknya, hingga akhirnya ia
mengusirnya. Dan ELANG bertemu dengan HANIFAH yang terserempet mobil.
ELANG menolong HANIFAH yang ingin pulang kampung, dan dengan kuasa
ALLAH, ELANG dan HANIFAH akhirnya sampai di desa itu. Desa yang sangat
menyedihkan menurut ELANG, karena semua warganya seperti tidak mengenal
ALLAH, mereka melakukan banyak kemaksiatan, sehingga rahmat dan berkah
ALLAH tidak di temukan di desa ini. Bahkan mushola satu satunya terlihat
rusak dan sudah lama tidak di kunjungi manusia. ELANG memperbaiki, dan
membersihkan mushola itu sambil bertekad, bahwa ia ingin suatu hari
nanti, mushola ini akan di penuhi oleh jamaah dari penduduk kampung
NuhunWatu ini.
Selanjutnya, Elang kemudian bertemu
dan berkenalan dengan USTADZ BUKHORI, WATI – seorang PSK -, EUIS –
Seorang kembang desa - lalu MAMAT, Bapak EUIS yang sudah menjodohkan
EUIS dengan WAWAN, anak JURAGAN SARPIN yang sudah memberi hutang yang
sangat banyak kepada MAMAT, dan MAMAT tidak sanggup membayarnya, ia
malah menukarkan EUIS yang di kenal sebagai kembang desa itu, untuk jadi
istrinya WAWAN. Tapi semenjak bertemu dengan ELANG, cinta di hati EUIS
tumbuh kepada ELANG, dan ia mulai menolak rencana pernikahannya dengan
WAWAN yang tidak pernah di cintainya. MAMAT terbakar emosi, apalagi
setelah tahu bahwa penolakan EUIS karena kehadiran ELANG. MAMAT berusaha
keras agar ELANG pergi dari desa itu, dan agar EUIS jadi menikah dengan
WAWAN, namun semua usahanya tidak berjalan dengan mulus. Selalu saja
ada hambatan. Begitu juga dengan kisah cinta Euis dengan Elang. Tidak
berjalan mulus, selalu saja ada gangguan, hingga beberapa kali ia hendak
bunuh diri di depan ayahnya yang menentang hubungannya dengan ELANG.
Namun setelah itu, kisah asmaranya juga tak berjalan dengan mulus,
ketika MAMAT mmeberi pilihan kepada ELANG untuk memilih agama atau Euis.
Dan ELANG pun dengan terpaksa memilih agamanya, yang sudah menjadi
tujuan utamanya menetap di desa ini. mengajarkan anak-anak kecil
mengaji, mengenal agama islam dsb. Euis merasa sedih namun ia bisa
tabah, dan ketabahannya di uji lagi ketika tiba-tiba sebuah fitnah besar
yang di rencanakan MAMAT dan WAWAN muncul melanda ELANG dan WATI, yang
di sangka berbuat mesum saat hujan hujan di dalam gubuk. Padahal ELANG
dan WATI hanya berteduh, dan tidak melakukan apapun di dalamnya.
ELANG dan WATI hampir saja di hukum
dengan hukum adat desa itu yang sangat mengerikan, untungnya dengan
rahmat ALLAH, kejahatan itu cepat terbongkar, hingga ELANG dan WATI
tidak jadi di hukum. Dan lagi lagi, kisah cinta EUIS harus mengalami
kesedihan karena EUIS melihat ELANG pergi bersama adiknya, meninggalkan
desa itu. EUIS mengira ELANG tidak akan kembali, tapi ternyata dia
kembali lagi setelah menjenguk ayahnya yang sakit. SETIAWAN terbaring di
rumah sakit karena emosinya yang tidak terkontrol ssehingga memicu
penyakit jantungnya kambuh. Sementara itu EVITA juga menambahkan sakit
di hatinya karena EVITA secara terang terangan menentang rencana bisnis
haram SETIAWAN yang ingin membangun sebuah hotel dan diskotik di dekat
desa Nuhunwatu. SETIAWAN berusaha mengurung EVITA namun EVITA berhasil
kabur karena bantuan ibunya. SETIAWAN marah kepada istrinya, dan ia
sendirian bersama SARPIN menindak tegas bagi siapa saja yang melakukan
perlawanan, termasuk juga ELANG. ELANG tak menyangka bahwa ayahnya
sendiri yang ingin menambahkan kemaksiatan di desa itu, dengan membangun
hotel dan diskotik. ELANG di bantu para sahabat seperti BUKHORI, EUIS,
KOKOM, WATI dll menyerukan kebaikan kepada para warga yang lainnya.
Sehingga banyak juga yang menjadi pengikut ELANG, hingga akhirnya, lama
kelamaan, dengan usaha yang besar, ELANG berhasil membuat masjid/mushola
itu penuh dengan jamaahnya. Tapi mereka belum tenang karena gangguan
terus ada, dari anak buah SARPIN yang ingin merusak masjid itu,
menganiaya mereka yang ikut dalam barisan ELANG dan USTADZ BUKHORI. Saat
para anak buah SARPIN itu dan warga lainnya yang kufur hendak beraksi,
tiba tiba gempa berpotensi tsunami melanda desa itu. Tak lama kemudian
tsunami datang menyapu semua manusia manusia tak beriman, termasuk juga
Setiawan. Dan semua orang yang ikut dengan Elang dan Ustadz Bukhori
selamat. Setelah tsunami berlalu, desa Nuhunwatu seperti desa yang baru
lahir, sangat sepi dan hanya ada suara pengajian anak-anak dan dewasa
dari masjid/mushola tempat tinggal Elang. Semuanya berkumpul, dan WATI
yang sempat hilang juga kembali bersama binatang kesayangannya. Meskipun
sedih, namun mereka yang dekat dengan ALLAH selalu di berikan
kebahagiaan.
Episode 01, Rabu, 26 September 2012
ELANG tumbuh di keluarga kaya. Elang
juga mempunyai adik perempuan bernama EVITA. Sejak kehilangan ERLAN,
anak pertamanya, Setiawan menjadi sangat membenci ALLAH SWT. Sementara
ELANG adalah anak yang saleh, keinginannya sangat kuat untuk membuat
SETIAWAN kembali ke jalan yang benar. Dengan kekuasaan ALLAH, ELANG di
pertemukan dengan HANIFAH yang kemudian menuntunnya hingga akhirnya
sampai ke sebuah desa yang penuh dengan kemaksiatan. Melihat semua
keadaan itu, ELANG bertekad untuk memperbaiki keadaan di desa itu. ELANG
bertemu dengan USTADZ BUKHORI dan EUIS.USTADZ BUKHORI berharap ELANG
bisa merubah keadaan di desa itu. EUIS yang di temuinya di pantai,
langsung jatuh cinta kepada ELANG, meskipun ia sudah bertunangan dengan
WAWAN, yang sebenarnya tidak di cintainya.
Keesokan hari saat ELANG berhasil
memperbaiki microphone masjid/mushola, subuh subuh hari ELANG
menggemakan adzan subuh dan membangunkan semua orang. USTADZ BUKHORI
juga mendengar suara adzan ELANG, ia senang namun ketakutan lebih
menghantui dirinya, karena ia sudah tahu apa yang bisa di lakukan warga
kepada ELANG. USTADZ BUKHORI buru-buru keluar rumah dan berlari ke arah
masjid. Sementara di saat yang sama, Warga termasuk MAMAT berbondong
bondong mendatangi masjid itu dan mengeroyok ELANG.
Tayang : Selasa, 2 Oktober 2012, pukul 22.00 WIB
MULYANA akhirnya memberi kesaksian yang benar, bahwa semuanya adalah fitnah, karena ia di bayar oleh MAMAT dan WAWAN untuk menghancurkan ELANG. ELANG dan WATI tidak jadi di hukum. Semua warga akhirnya bubar. Dan ELANG bertemu dengan EVITA, yang mencarinya untuk membawanya ke rumah sakit menemui papa mereka yang sedang di rawat. ELANG shock mendengar papanya sakit, ELANG pun segera berpamitan kepada semua orang.
Episode 02, Kamis, 27 September 2012
Elang dikeroyok warga karena menggemakan Adzan, Ustad Bukhori dan Eusi
shock melihat keadaan Elang. Elang mengembalikan jam tangan ke rumah
Mamat, Euis mengira Elang datang untuk menemuinya dan Euis terang -
terangan menolak Wawan, namun karena hutangnya Mamat meminta Euis
menjauhi Elang dan kembali kepada Wawan. Elang dibuang ke laut setelah
menemui Wati di warung remang - remang untuk memberikan sebuah CD yang
berisi ayat - ayat Al-Qur'an. Nunik mengalami kecelakaan saat ingin
menemui Elang bersama Evita, adiknya. Bagaimana keadaan Nunik di Rumah
Sakit pasca kecelakaan? Akankah Elang terpesona kepada Euis yang
memenuhi keinginan Elang mengubah penampilan menjadi wanita berkerudung?
Episode 04, Sabtu, 29 September 2012
Elang dikeroyok warga karena menggemakan Adzan, Ustad Bukhori dan Eusi
shock melihat keadaan Elang. Elang mengembalikan jam tangan ke rumah
Mamat, Euis mengira Elang datang untuk menemuinya dan Euis terang -
terangan menolak Wawan, namun karena hutangnya Mamat meminta Euis
menjauhi Elang dan kembali kepada Wawan. Elang dibuang ke laut setelah
menemui Wati di warung remang - remang untuk memberikan sebuah CD yang
berisi ayat - ayat Al-Qur'an. Nunik mengalami kecelakaan saat ingin
menemui Elang bersama Evita, adiknya. Bagaimana keadaan Nunik di Rumah
Sakit pasca kecelakaan? Akankah Elang terpesona kepada Euis yang
memenuhi keinginan Elang mengubah penampilan menjadi wanita berkerudung?
Episode 06, Senin, 01 Oktober 2012
Elang dikeroyok warga karena
menggemakan Adzan, Ustad Bukhori dan Eusi shock melihat keadaan Elang.
Elang mengembalikan jam tangan ke rumah Mamat, Euis mengira Elang datang
untuk menemuinya dan Euis terang - terangan menolak Wawan, namun karena
hutangnya Mamat meminta Euis menjauhi Elang dan kembali kepada Wawan.
Elang dibuang ke laut setelah menemui Wati di warung remang - remang
untuk memberikan sebuah CD yang berisi ayat - ayat Al-Qur'an. Nunik
mengalami kecelakaan saat ingin menemui Elang bersama Evita, adiknya.
Bagaimana keadaan Nunik di Rumah Sakit pasca kecelakaan? Akankah Elang
terpesona kepada Euis yang memenuhi keinginan Elang mengubah penampilan
menjadi wanita berkerudung?
Hikmah Ilahi "Tafakur" Episode 7
Hikmah Ilahi "Tafakur" Episode 7
MULYANA akhirnya memberi kesaksian yang benar, bahwa semuanya adalah fitnah, karena ia di bayar oleh MAMAT dan WAWAN untuk menghancurkan ELANG. ELANG dan WATI tidak jadi di hukum. Semua warga akhirnya bubar. Dan ELANG bertemu dengan EVITA, yang mencarinya untuk membawanya ke rumah sakit menemui papa mereka yang sedang di rawat. ELANG shock mendengar papanya sakit, ELANG pun segera berpamitan kepada semua orang.
Sementara EUIS di paksa hendak di kurung oleh
MAMAT, karena MAMAT sangat kesal EUIS sudah menghancurkan rencananya.
Dan membuat malu keluarganya. NENENG yang kasihan dengan EUIS membantu
EUIS kabur dari MAMAT. Namun EUIS kecewa saat melihat ELANG pergi,
seolah tidak akan pernah kembali. Ini klimaks akan kekecewaan EUIS.
MAMAT memanasi hatinya bahwa ELANG pemuda kota memang akan selalu
mempermainkannya dan tidak akan kembali lagi ke desa mereka yang kecil.
MAMAT menyelenggarakan juga pesta untuk pernikahan EUIS dan WAWAN,
karena EUIS sudah putus asa atas kepergian ELANG. Ia merasa di
tinggalkan.
Namun ternyata KOKOM, sahabat EUIS melihat ELANG kembali ke desa itu, setelah menjenguk papanya. ELANG kembali untuk meneruskan tekadnya membuat masjid di penuhi oleh jamaah. KOKOM langsung memberitahukan EUIS, sehingga EUIS akhirnya kabur saat ia hampir saja menikah dengan WAWAN. Pernikahannya batal dengan WAWAN, dan pestanya hancur. SARPIN sangat marah kepada MAMAT, MAMAT sangat marah kepada EUIS dan ELANG.
Dan hari itu juga, demonstrasi penentangan pembangunan hotel dan diskotik milik Setiawan di lancarkan oleh kelompok mahasiswa yang di ketuai oleh EVITA. Namun EVITA pergi bersama ibunya ke desa NUHUNWATU, sebagai perlawanan dari dalam desa itu sendiri. Sementara sang ibu yang keluar dari rumah Setiawan, ingin berpindah dan hidup tenang bersama ELANG. Setiawan yang marah dengan berita perlawanan mahasiswa akan pembangunan hotel dan diskotiknya, mempunyai rencana untuk melakukan gebrakan dari dalam desa Nuhunwatu sendiri, untuk mengerahkan semua penduduk desa itu agar menyetujui pembangunan hotel dan diskotiknya, bahkan melakukan perlawanan kembali kepada orang orang yang mengancam keberhasilan pembangunan hotel dan diskotiknya. Dan untuk menjalankan semua itu, SETIAWAN meminta bantuan SARPIN dan anak buahnya. SETIAWAN juga meminta SARPIN menangkap siapa saja yang memprovokasi warga untuk menentang pembangunan hotelnya, dan SARPIN menceritakan tentang seorang pemuda, yang sudah banyak mempengaruhi warga untuk kembali taat kepada ALLAH, dan pasti akan menentang pembangunan tempat maksiat itu. SETIAWAN menyuruh SARPIN menangkapnya. Dan ELANG pun di tangkap lalu di pertemukan dengan SETIAWAN. Keduanya shock, bahkan SARPIN dan MAMAT pun shock saat mengetahui bahwa ternyata ELANG adalah anak SETIAWAN, seorang pengusaha kaya. SETIAWAN sebagai papa meminta ELANG untuk berhenti melancarkan perlawanannya, dan SETIAWAN akan memberikan harta warisan yang banyak kepada ELANG. ELANG menolak tawaran itu, ia hanya menginginkan ayahnya kembali ke jalan yang benar. SETIAWAN marah karena tidak menemukan jalan keluar dari pembicaraan mereka, ia akhirnya meminta SARPIN untuk melepaskan ELANG. SETIAWAN menyuruh SARPIN bertindak tegas kepada warga desa itu, siapa saja yang tidak menurut di singkirkan. Dan SARPIN membakar semua rumah warga yang ikut dalam barisan saff ELANG. Semua warga yang sudah bertaubat berlari meminta perlindungan ke dalam masjid. SARPIN dan orang orang (anak buahnya) berdiri di luar, saat mereka hendak memasuki dan merusak masjid itu, tiba-tiba gempa bumi yang kuat melanda desa itu. hingga semua shock, tegang dan panik. EVITA melihat tayangan televisi di ponselnya, bahwa gempa di Nuhun Watu berpotensi tsunami. EVITA langsung berteriak dan menyuruh semua orang mengungsi menjauh dari pantai. EUIS shokc dan panik karena tiba-tiba ELANG menghilang dari tengah tengah mereka. EUIS pergi mencari ELANG dan akhirnya menemukannya.
Gempa terus terjadi, bahkan orang orang dalam rombongan ustadz AlBukhori mengajak para penduduk yang menentang ALLAH, untuk segera pergi. Namun mereka bersama orang oang Sarpin tidak mempercayai kata kata para rombongan Ustadz Bukhori. Sementara itu, ELANG dan WATI berusaha melarikan diri dari pantai, mengajak semua orang did esa itu untuk menyelamatkan diri mereka, bahkan saat ELANG sudah naik ke dalam truk, ia melihat SETIAWAN masih di tengah proyek bangunannya, meneriaki para pekerja untuk kembali bekerja. ELANG menyuruh SETIAWAN menyelamatkan diri, namun SETIAWAN tidak mau mendengar kata kata ELANG. ELANG pun segera pergi bersama orang orang yang selamat di dalam truk itu. Namun yang menyedihkan, truk itu tidak memuat satu orang lagi, sehingga WATI harus turun dair truk untuk merelakan EUIS dan ELANG yang naik ke atas truk. WATI sendiri menemukan jalan keselamatannya di bimbing anjing kesayangannya.
Sementara Setiawan akhirnya tersapu ombak tsunami dan meninggal. MAMAT juga meninggal dalam pelarian menyelamatkan diri. Juga orang orang yang tidak mau mendengarkan ELANG, semua hilang tersapu ombak. Dan desa itu menjadi sangat sepi seolah terlahir kembali. Dan suara yang pertama kali di dengar adalah suara pengajian anak-anak. ELANG, EUIS, USTADZ BUKHORI dan warga kampung yang selamat termasuk anak-anak shock saat melihat keluar, WATI datang bersama anjingnya yang selamat. Semua orang senang melihat WATI, dan mereka kembali berkumpul bersama sama lagi bersama orang orang yang di cintai.
Namun ternyata KOKOM, sahabat EUIS melihat ELANG kembali ke desa itu, setelah menjenguk papanya. ELANG kembali untuk meneruskan tekadnya membuat masjid di penuhi oleh jamaah. KOKOM langsung memberitahukan EUIS, sehingga EUIS akhirnya kabur saat ia hampir saja menikah dengan WAWAN. Pernikahannya batal dengan WAWAN, dan pestanya hancur. SARPIN sangat marah kepada MAMAT, MAMAT sangat marah kepada EUIS dan ELANG.
Dan hari itu juga, demonstrasi penentangan pembangunan hotel dan diskotik milik Setiawan di lancarkan oleh kelompok mahasiswa yang di ketuai oleh EVITA. Namun EVITA pergi bersama ibunya ke desa NUHUNWATU, sebagai perlawanan dari dalam desa itu sendiri. Sementara sang ibu yang keluar dari rumah Setiawan, ingin berpindah dan hidup tenang bersama ELANG. Setiawan yang marah dengan berita perlawanan mahasiswa akan pembangunan hotel dan diskotiknya, mempunyai rencana untuk melakukan gebrakan dari dalam desa Nuhunwatu sendiri, untuk mengerahkan semua penduduk desa itu agar menyetujui pembangunan hotel dan diskotiknya, bahkan melakukan perlawanan kembali kepada orang orang yang mengancam keberhasilan pembangunan hotel dan diskotiknya. Dan untuk menjalankan semua itu, SETIAWAN meminta bantuan SARPIN dan anak buahnya. SETIAWAN juga meminta SARPIN menangkap siapa saja yang memprovokasi warga untuk menentang pembangunan hotelnya, dan SARPIN menceritakan tentang seorang pemuda, yang sudah banyak mempengaruhi warga untuk kembali taat kepada ALLAH, dan pasti akan menentang pembangunan tempat maksiat itu. SETIAWAN menyuruh SARPIN menangkapnya. Dan ELANG pun di tangkap lalu di pertemukan dengan SETIAWAN. Keduanya shock, bahkan SARPIN dan MAMAT pun shock saat mengetahui bahwa ternyata ELANG adalah anak SETIAWAN, seorang pengusaha kaya. SETIAWAN sebagai papa meminta ELANG untuk berhenti melancarkan perlawanannya, dan SETIAWAN akan memberikan harta warisan yang banyak kepada ELANG. ELANG menolak tawaran itu, ia hanya menginginkan ayahnya kembali ke jalan yang benar. SETIAWAN marah karena tidak menemukan jalan keluar dari pembicaraan mereka, ia akhirnya meminta SARPIN untuk melepaskan ELANG. SETIAWAN menyuruh SARPIN bertindak tegas kepada warga desa itu, siapa saja yang tidak menurut di singkirkan. Dan SARPIN membakar semua rumah warga yang ikut dalam barisan saff ELANG. Semua warga yang sudah bertaubat berlari meminta perlindungan ke dalam masjid. SARPIN dan orang orang (anak buahnya) berdiri di luar, saat mereka hendak memasuki dan merusak masjid itu, tiba-tiba gempa bumi yang kuat melanda desa itu. hingga semua shock, tegang dan panik. EVITA melihat tayangan televisi di ponselnya, bahwa gempa di Nuhun Watu berpotensi tsunami. EVITA langsung berteriak dan menyuruh semua orang mengungsi menjauh dari pantai. EUIS shokc dan panik karena tiba-tiba ELANG menghilang dari tengah tengah mereka. EUIS pergi mencari ELANG dan akhirnya menemukannya.
Gempa terus terjadi, bahkan orang orang dalam rombongan ustadz AlBukhori mengajak para penduduk yang menentang ALLAH, untuk segera pergi. Namun mereka bersama orang oang Sarpin tidak mempercayai kata kata para rombongan Ustadz Bukhori. Sementara itu, ELANG dan WATI berusaha melarikan diri dari pantai, mengajak semua orang did esa itu untuk menyelamatkan diri mereka, bahkan saat ELANG sudah naik ke dalam truk, ia melihat SETIAWAN masih di tengah proyek bangunannya, meneriaki para pekerja untuk kembali bekerja. ELANG menyuruh SETIAWAN menyelamatkan diri, namun SETIAWAN tidak mau mendengar kata kata ELANG. ELANG pun segera pergi bersama orang orang yang selamat di dalam truk itu. Namun yang menyedihkan, truk itu tidak memuat satu orang lagi, sehingga WATI harus turun dair truk untuk merelakan EUIS dan ELANG yang naik ke atas truk. WATI sendiri menemukan jalan keselamatannya di bimbing anjing kesayangannya.
Sementara Setiawan akhirnya tersapu ombak tsunami dan meninggal. MAMAT juga meninggal dalam pelarian menyelamatkan diri. Juga orang orang yang tidak mau mendengarkan ELANG, semua hilang tersapu ombak. Dan desa itu menjadi sangat sepi seolah terlahir kembali. Dan suara yang pertama kali di dengar adalah suara pengajian anak-anak. ELANG, EUIS, USTADZ BUKHORI dan warga kampung yang selamat termasuk anak-anak shock saat melihat keluar, WATI datang bersama anjingnya yang selamat. Semua orang senang melihat WATI, dan mereka kembali berkumpul bersama sama lagi bersama orang orang yang di cintai.
sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)
0 comments :
Post a Comment