Thursday, June 10, 2010

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 di Astro Ria pukul 6.30 petang setiap Hari Isnin - Jumaat


Sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Pemain

* Marshanda sbg Winda
* Baim Wong sbg Dimas
* Rio Reifan sbg Aditya
* Kirana Larasati sbg Claudia
* Umar Lubis sbg Darian Subekti
* Marini Burhan sbg Rahmayani Subekti
* Ana Pinem sbg Susi Gunawan
* Yadi Timo sbg Kuncoro Gunawan
* Lia Kartika sbg Ayunita Subekti
* Ria Probo sbg Anyelir
* Ratu Felisha sbg Carita


OST (Tema Pembukaan sinetron Benci Bilang Cinta)

Sinopsis Benci Bilang Cinta

Dimas Subekti pewaris Bagio Group yang sangat berkuasa harus menikahi seorang gadis miskin, tapi manis dan polos, bernama Winda. Hal in karena dia harus memenuhi amanat dan perjanjian antara almarhum Jendral Subagio Subekti puluhan tahun dulu dengan ayahnya Kuncoro kakek Winda. Dimas sendiri sebenarnya sudah mempunyai tambatan hati bernama Claudia seorang yang bercita-cita menjadi pebalet professional, yang rela meninggalkan Dimas untuk mengejar beasiswa sekolah baletnya.

Sementara itu ada seseorang bernama Aditia yang sebenarnya pewaris utama Bagio Group. Aditia adalah anak dari putra pertama Subagio bernama Darmawan Subekti dengan Anyelir. Tapi ketika Darmawan meninggal Anyelir dan Aditia disuruh meninggalkan Indonesia karena Subagio mengetahui kalau Anyelir pernah selingkuh dengan Darian adiknya Darmawan. Setelah 15 tahun tinggal di Inggris Aditia pulang ke Indonesia karena Anyelir ingin mengembalikan Aditia sebagai pewaris Bagio Group. Aditia sendiri tumbuh menjadi anak yang baik yang sebenarnya tidak terlalu memikirkan untuk kembali diakui keluarga Subagyo.

Subagio sendiri sebenarnya mengakui kalau Aditia itu memang cucu kandungnya maka dalam wasiatnya nama Aditia tetap dia cantumkan.Carita Mantan Pacaran Dimas Semasa SMP Pondok Indah , Carita Sangat Membenci Dimas Ia Memarahi Claudia.

Waktu pulang ke Indonesia Aditia bertemu dengan Winda di-kampus dimana mereka sama-sama kuliah. Mereka kemudian jadi teman baik.

Setelah menikah dengan Dimas, ternyata Winda benar-benar kesulitan untuk menyusuaikan diri dengan pola kehidupan keluarga besar Subagyo. Walaupun selalu ada yang melayani, Winda merasa kesepian dilingkungan rumah mewah ini karena dia jauh dari keluarganya. Hanya Aditia yang membuat dia terhibur dengan sering mendatanginya. Aditia sendiri sebenarnya mempunyai perasaan khusus terhadap Winda, dan Winda sendiri pernah bilang kalau seandainya dia lebih dahulu ketemu dengan Aditia mungkin dia akan jatuh cinta padanya.Carita Ia Menjadi Peri Jahat.

Sementara itu Claudia merasa menyesal mendengar perkawinan Dimas dengan Winda, ia akhirnya membatalkan beasiswanya dan kembai ke Indonesia untuk mendapatkan kembali hati Dimas. Dan Anyelir yang juga telah kembali ke Indonesia memulai rencananya dengan memanfaatkan rasa penyesalan Ny. Rahmayani karena telah memaksa Anyelir dan Aditia meninggalkan keluarga Subekti. Aditya sendiri juga mulai berpikir untuk mendapatkan kembali pengakuan keluarga Subagio karena menginginkan Winda yang dilihatnya selalu disia-siakan Dimas.

Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 1


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 2


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 3


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 4


Sambungan kisah sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15 Part 5

Sinopsis/review sinetron Benci Bilang Cinta Episode 15

Dimas dan Claudia mampir di took souveunir. Claudia melihat-lihat isi took sementara Dimas hanya berdiri saja sambil melihat kiri kanan seperti takut akan ada orang yang memergokinya disitu. Sandy, supirnya Dimas sudah berhasil menemukan Dimas. Ia pun melapor pada Om Indra. Om Indra menyuruh Sandy untuk terus mengikuti Dimas.

Sementara itu di TRC TV semua orang sedang menunggu Dimas, para petinggi TRC TV dan Mr. Bill sudah menunggu Dimas yang belum datang juga. Mr. Bill menyampaikan pada pihak TRC TV bahwa dalam 30 menit ia harus sudah ada di Bandara untuk terbang ke Jepang. Pihak TRC TV pun melpaorkan pada Om Indra. Om Indra tambah panic. Para wartawan media cetak dan elektronik pun nggak ketinggalan. Semuanya sedang menunggu Dimas, CEO dari DTV yang belum datang juga.

Di Taman Mini, Aditya dan Winda pikinik bareng. Winda dengan semangat cerita tentang DImas yang nggak bisa apa-apa dan nggak bisa makan yang aneh-aneh, tapi nggak lama kemudian keceriaannya berubah mendadak menjadi kesedihan. Tiba-tiba Winda diam. Aditya menebak bahwa Winda pasti kangen sama Dimas. Aditya nggak tega melihat WInda terus sedih. Dan daripada melihat Winda sedih sampai2 Aditya mengharapkan Dimas itu benar-benar meninggalkan Winda. Winda agak terkejut mendengar omongan Aditya itu. WInda lalu bilang bahwa ia tidak mau Dimas meninggalkannya. Aditya menanyakan Winda apakah WInda melakukan pernikahan ini semua karena Dimas. Winda mau mengelak bahwa ia senang menjadi bagian keluarga Subekti, Oma Yani, Papa Darian dan Mama Ayu semuanya baik. Aditya mendesak WInda “Alasan semua… alasan utama kamu… Dimas kan? Iya kan?” Winda akhirnya mengakui bahwa hal yang paling ia takuti saat pertama kali masuk di keluarga Subekti adalah bahwa suatu hari nanti ia jatuh cinta pada Dimas. Aditya pun terdiam.

Claudia membeli sebuah souvenir topeng. Souvenir itu diberikannya pada Dimas. Claudia ingin agar jika Dimas melihat topeng itu, Dimas tidak marah padanya lagi. Dimas menerimanya. Claudia mengucapkan terima kasih untuk hari ini. Claudia juga memeluk Dimas dengan erat. Dan Dimas tidak menduga bahwa Claudia akan memeluknya. Photographer yang membututi DImas dari tadi ternyata sudah mengetahui keberadaan Dimas. Mereka pun tidak menyia-nyiakan moment itu dan langsung memotret Dimas yang sedang berpelukan dengan Claudia. Dimas dan Claudia tidak menyadarinya sama sekali.

Setelah Claudia pergi, Sandy supir Dimas yang sudah stand by dari tadi langsung menghampiri Dimas. Dimas kaget dan langsung bertanya apakah Sandy ada disitu dari tadi. Sandy mengiyakan. Dimas minta maaf dan mengajak Sandy untuk berangkat.

Kepanikan di rumah besar masih berlanjut. Mirna pulang membawa kabar untuk Ayunita bahwa ia tidak berhasil menemukan Winda di kampus dan di rumahnya. Bahkan HP nya Winda pun tertinggal di kampus.

Anyelir pun panic saat mengetahui bahwa Aditya pergi bersama Winda. Anyelir menelpon Aditya dan marah2 pada Aditya karena tindakan Aditya itu dapat merusak rencana mereka. Aditya tidak mau memperpanjang masalah itu di telpon dan meminta mamanya untuk membahasnya di rumah saja. Aditya mengakhiri pembicaraan itu. Saat Winda bertanya apa mamanya Aditya marah krn Aditya pergi bersamanya, Aditya pun berbohong dan bilang bahwa mamanya marah karena ia lupa melakukan tugasnya.

Dimas akhirnya tiba di tempat acara peresmian atau peletakan batu pertama untuk pembangunan transmitter di tempat itu. Turun dari mobil, Dimas langsung disambut oleh Mr. wartawan2 yang segera mengerubunginya. Dimas langsung menuju ke kursi Mr. Bill dan petinggi TRC TV yang sudah menunggu dari tadi. Dimas yang sudah mendapat info bahwa Mr. Bill harus segera terbang ke Jepang menawarkan agar Mr. Bill menggunakan pesawatnya saja. (Wuuiih!! Berarti kaya banget dong Dimas (DTV) yaa. Pantes aja Anyelir semangat banget mau merebut kembali kedudukan Dimas di DTV yang katanya seharusnya untuk Aditya. Tapi yang ini kalo gw nggak salah denger ya, guys. Kalo nggak salah… in English Dimas said “When you want to going back to Japan you can take my plane.” Trus Mr. Bill ngejawab “It’s OK. We can talk later.”) Dimas bersama Mr. Bill segera melaksanakan peresmian kerjasama mereka. Wartawan pun langsung meliput acara tsb.

Sampai di rumah Winda langsung dimarahi oleh Ayunita karena pergi tanpa memberi kabar. Winda minta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Aditya membela WInda di depan Ayunita dengan mengatakan bahwa semua itu salahnya. Ia yang telah memaksa Winda untuk pergi bersamanya.

Sementara itu di rumahnya Dimas dan Winda, keluarganya Winda, Kuncoro, Susi dan Kuncoro sedang menunggu kedatangan Winda. Winda akhirnya pulang diantar oleh Aditya. Winda senang melihat keluarganya ada di rumahnya.

Aditya menyampaikan pada mamanya bahwa ia telah memutuskan untuk merebut kembali kedudukannya di DTV. Anyelir terkejut dengan keputusan Aditya. Ia pun bertanya apa yang membuat Aditya mengubah keputusannya itu. Aditya tidak mau memberikan alasan yang sebenarnya dan mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa ia sudah lapar.

Ayunita menonton bersama dengan Oma Yani. Acara di tv adalah liputan tentang acara sosial Anyelir. Oma Yani memuji Anyelir di tempat Ayunita. Ayunita menanggapinya dengan sinis mengapa acara social harus ada wartawan. Namun Oma Yani membela Anyelir di depan Ayunita. Ayunita pun akhirnya mencoba untuk sependapat dengan Oma Yani.

Saat Ayunita ke kamar pun, ia mendapati Darian juga sedang menyaksikan liputan tentang Anyelir sambil senyum2. Darian mematikan TV. Ayunita menyindir Darian. Dan Ayu juga mengatakan bahwa sekarangpun Ibu Yani lebih memihak Anyelir. Tapi Darian meyakinkan Ayu bahwa itu semua ibu mereka lakukan hanya untuk menebus kesalahan 15 tahun yang lalu.

Aditya dan Winda bekerjasama untuk menyambut kedatangan Miss Asia di DTV hari itu. Winda tampak gugup karena ia merasa bahasa Inggrisnya pas-pasan. Aditya yang meyakinkan Winda untuk percaya diri. Miss Asia yang ditunggu-tunggu pun datang. Aditya yang menyambutnya. Juga Winda. Nama Miss Asia itu adalah Selena. Ternyata Selena mengenali Aditya. Winda kaget Aditya kenal dengan Selena. Aditya menjelaskan bahwa Selena adalah teman sekolahnya waktu di London. Winda pun terkagum-kagum pada Aditya dan juga pada Selena.

Selesai melakukan tugas di DTV Aditya mengantar WInda pulang. Setelah chit chat sebentar ttg Selena, Aditya memutuskan untuk memberitahu WInda bahwa yang seharusnya menjadi pewaris sesungguhnya keluarga Subekti adalah dirinya karena papanya adalah anak pertama keluarga Subekti. Namun setelah papanya meninggal, Om Darian yang menggantikan papanya, dan itulah sebabnya mengapa Dimas akhirnya yang menikah dengan Winda.

Saat di kamar, Winda memikirkan kembali perkataan Aditya tentang ahli waris yang sebenarnya. Winda jadi berpikir. Winda mengambil photo Dimas yang ada di samping tempat tidurnya. Memandangi photo itu dengan sedih. Winda berpikir bahwa mungkin jika ia menikah dengan Aditya, ia tidak akan merasa sesedih sekarang. Tapi ia tidak akan pernah menyesali pernikahannya dengan Dimas, walaupun 6 bulan itu adalah waktu yang singkat.

Om Indra meminta tolong Dimas untuk memilih perhiasan di catalog dengan alasan seleranya Dimas lebih bagus.

Karena tidak nafsu makan, Winda tidak mau makan. Ia pun jatuh sakit. Mirna meminta Winda untuk jaga kesehatan. Mirna juga menyampaikan bahwa keluarga Subekti mengharapkan anak dari pernikahan Dimas dan Winda. Winda kaget mendengarnya.

Anyelir datang menemui Darian untuk meminta Darian mengembalikan posis dan semua hak2 Aditya sebagai putra Darna Subekti dikembalikan. Darian mengatakan bahwa itu bukanlah hal yang mudah karena harus melibatkan para pemegang saham. Darian tidak dapat memutuskannya sendiri.

Dimas pulang ke rumah. Saat Dimas menanyakan Winda, Fei dan Penny mengatakan bahwa Winda sedang jalan2 di taman. Dimas juga menerima laporan dari Fei dan Penny bahwa Winda jarang makan sejak Dimas pergi. Tanggapan nya DImas adalah “Tuh anak manja banget sih.” Om Indra menyerahkan perhiasan yang dipilih Dimas waktu itu pada Dimas. Om Indra bilang bahwa itu untuk Winda supaya Winda sedikit terhibur.

Dimas menemui Winda yang duduk di taman sendirian. “Pagi2 kok udah ngelamun?” Winda kaget melihat Dimas tau-tau ada di belakangnya. Dimas bilang ke WInda bahwa ia tahu dari Fei bahwa Winda nggak mau makan “Kenapa? Kamu kan bukan anak kecil lagi, seharusnya kamu makan sendiri, ya?” Winda marah ke Dimas yang nggak merasa bersalah juga karena pergi tidak memberi kabar apapun padanya. Dan ia juga nggak nafsu makan gara2 Dimas. Karena kesel Winda mukulin Dimas “Sebel! Sebel!” Dimas meredakan emosi Winda “Hei.. hei.. kamu jangan manja gitu dong, ah? Aku kan banyak urusan disana. Ngertiin aku kek.” Winda nggak mau tahu “Bodo!!” Winda bangun dari duduknya, tapi ia langsung pingsan dan jatuh ke pangkuan Dimas. Dimas mencoba membangunkan Winda. Winda nggak bangun juga. Terpaksa deh Dimas harus menggendongnya, tapi sambil menggerutu. “Masa gue harus menggendong dia sih? Aduh, mana berat banget lagi nih anak.” Pas Dimas baru mau mengangkat Winda, tiba-tiba Winda bangun sambil marah2 “Kalo nggak ikhlas mending nggak usah deh.” Dimas kaget sekaligus kesal karena ternyata Winda cuma pura-pura pingsan. Alhasil Dimas langsung melepaskan Winda. Winda pun hampir jatuh karenanya. Dimas marah ke Winda karena telah pura-pura pingsan. Winda bilang bahwa ia sengaja mau mengetes apakah Dimas itu peduli padanya. Kekesalan Winda masih belum hilang juga soal Dimas yang nggak ngasih kabar selama pergi dan itu dikatakan Winda berulang-ulang pada Dimas. Untuk menenangkan Winda, Dimas memberikan kalung pada Winda. Dimas menjelaskan bahwa sebenarnya oleh2 ini bukan darinya tapi dari Om Indra, tapi desainnya ia yang pilihin. Dimas lalu memakaikan kalung itu pada Winda. Winda tampak senang. Dimas lalu bilang “Siapa bilang aku nggak peduli sama kamu? Kamu kelihatan cantik.” Winda jadi tersenyum senang. Winda lalu mengucapkan “Makasih ya kalungnya.”

Bersambung...
sumber sinopsis/review Episode 15 - red_planet: http://sinetron.forumco.com/

sumber: (Terima kasih dan kredit diberikan kepada
Astro Ria,
http://id.wikipedia.org/
red_planet: http://sinetron.forumco.com/
Msyiwenn Channel
dan semua pihak atas sumber maklumat dan gambar)

0 comments :

Online Visitors

Thank you for dropping by